Tampilkan postingan dengan label BUDIDAYA TERNAK. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label BUDIDAYA TERNAK. Tampilkan semua postingan
Jumat, 26 Agustus 2016
BUDIDAYA LOBSTER DI TERPAL
Posted By: Unknown - 04.25.00
Pertama, habitat lobster
Hal pertama yg harus Anda tentukan adalah habitat dari lobster air tawar tersebut. Apakah Anda akan membudidayakan lobster di kolam tanah, akuarium, kolam semen, atau kolam terpal. Anda perlu menyiapkannya dengan seksama serta sebenar-benarnya. Namun begitu terpenting adalah Anda harus memberi air seminggu sebelum penebaran benih lobster ke dalamnya. Khususnya jika Anda menggunakan air PAM yg mengandung kaporit. Dengan membiarkannya selama 1 minggu, maka bisa menghindarkan serta membersihkan air tersebut dari kaporit serta bau air dari tanah.
Kedua, pemberian pakan
Namun paling penting dalam perawatan lobstr di air yg tawar tersebut adalah bagaimana Anda bisa memberikan pakan sesuai ukuran yg mereka butuhkan, bahkan lebih. Hal tersebut karena dalam budidaya lobster air memiliki sifat kanibalisme seperti halnya lele. Ketika asupan makanan kurang, maka yg akan menjadi santapan mereka adalah temannya sendiri. Untuk mencegah kekurangan asupan makanan, sebaiknya, Anda beri paralon di dasar kolam. Baik itu kolam akuarium maupun kolam semen serta tanah, paralon tersebut akan sangat berguna bagi lobster yg sedang berkembang biak di dalamnya. Sebab paralon tersebut bisa digunakan sebagai tempat bersembunyi lobster yg kecil dari lobster yg lebih besar serta akan memangsanya. Di paralon tersebut juga bisa Anda buat ventilasi udara supaya bisa mendukung kesuksesan cara mudah budidaya lbster di air yg tawar tersebut.
Hewan air yg satu ini mengalami pergantian kulit sama dengan ular. Pada saat pergantian kulit inilah saat di mana lobster sangat lemak serta bisa menjadi sasaran pakan saat asupan makanan berkurang. Namun saat pergantian kulit selesai, ukuran lobster biasanya akan bertambah besar. Pemberian pakan baiknya dilakukan 2 kali sehari, yakni pagi serta sore hari menjelang malam. Makan yg bisa diberikan adalah;
Pellet
Jagung basah diparut serta sayuran lain
Ketela pohon diparut
plankton
Ketiga, pemilihan bibit
Bibit bisa didapatkan dengan mengawinkan lobster betina serta jantan yg bisa dibedakan berdasarkan warna capitnya. Untuk bibit terbaik, sebaiknya pilih yg ukurannya 1 inci hingga 2 inci. Lalu dimasukkan dalam kolam pembesaran. Jangan lupa pasang kincir supaya gelembung udara lancar. Sebagai pengganti kincir, Anda juga bisa menggunakan aerator. Baca juga Cara Budidaya Sidat di Kolam Terpal
Itulah bisnis rumahan tips budidaya dari lobster air tawar yg mudah bagi pemula, semoga informasinya bermanfaat.
BUDIDAYA IKAN KOI
Posted By: Unknown - 04.12.00
Budidaya ikan koi yang baik adalah memperhatikan teknik pemijahkan meliputi kolam pemijahan, induk koi unggul, tersedia pakan benih dan perawatan intensif.
Cara Seleksi Induk Koi
Pilih induk koi matang kelamin dan matang tubuh. Matang kelamin yaitu induk jantan sudah menghasilkan sperma dan induk betina sudah menghasilkan telur matang. Matang tubuh yaitu secara fisik mereka sudah siap menjadi induk produktif.
Fisik prima, tidak cacat, sirip dan sisik lengkap. Gerakan anggun, seimbang , tidak loyo. Umur jantan minimal 2 tahun, betina minimal 3 tahun. Betina lebih besar dibanding jantan, perutnya terlihat lebih besar dibanding punggung. Jantan sebaliknya lebih langsing dan perut rata jika dilihat dari punggung. Sirip induk jantan siap kawin akan muncul bintik-bintik putih.
Seekor induk betina berpasangan dengan 2 atau 3 induk jantan. Ini menjaga kalau jantan lagi tidak mut. Dengan menyediakan stok jantan lebih dari satu, kegagalan pemijahan bisa dihindari.
Tidak disarankan menggunakan induk yang paling bagus, karena keturunannya biasanya jelek. Anak keturunannya belum tentu sebagus induk. Pilih koi biasa saja, tetapi masih memiliki sifat-sifat unggul, seperti warna pekat. Kalau seleksi benih nanti bisa pilih mana yang terbaik.
Syarat Kolam Pemijahan Koi
Kolam pemijahan dibuat terpisah dengan kolam taman. Kolam pemijahan harus mempunyai pintu masuk dan pintu keluar air tersendiri. Seluruh kolam harus diplester dan dapat dikeringkan.
Luas kolam pemijahan bervariasi. Untuk kolam sempit boleh seluas 3-6 m2 dengan kedalaman 0,5 m. Lokasi kolam cukup mendapat sinar matahari, tidak terlalu berisik, terlindung dari jangkauan anak-anak dan binatang peliharaan.
Sediakan juga kolam penetasan telur dan perawatan benih. Kolam penetasan, bentuknya bisa persegi panjang atau bulat. Kalau bulat diameter 1,5 sampai 2 m.
Tambah satu kolam lagi jika ada, yaitu kolam untuk menumbuhkan pakan alami dipakai untuk mensuplai pakan benih jika kuning telurnya telah habis. Kedalaman kolam sekitar 30 cm. Luas kolam antara 6-10 m2, cukup memadai.
Dinding kolam bisa dilapis vinil yaitu bahan yang biasa untuk membuat bak fiberglass. Dengan lapisan vinil, kolam-kolam tersebut lebih terjamin kebersihannya dan efek dari semen bisa dihilangkan.
Persiapan Kolam Koi
Kolam dikeringkan dibawah terik matahari, pintu masuk dipasang saringan untuk mencegah telur yang mungkin hanyut.
Biasanya koi akan bertelur dibawah tanaman atau bahan apa saja yang bisa dipakai untuk menempelkan telur. Oleh karena itu sediakan penempel telur yang memadai agar telur koi bisa selamat.
Penempel telur bisa menggunakan kakaban, yang dipakai untuk memijah ikan mas. Kakaban dibuat dari ijuk yang dijepit dengan bilah bambu dan dipaku. Kakaban yang baik terbuat dari ijuk panjang dan rata, panjang 120 cm lebar 40 cm. Jumlah kakaban sesuaikan dengan besar induk betina, 4-6 buah untuk setiap 1 kg induk betina.
Agar bisa mengapung, kakaban disusun di atas sepotong bambu yang masih utuh. Diatas kakaban diberi bilah bambu dan diikat agar kumpulan kakaban tidak tercerai-berai ketika pasangan induk memijah. Sebelum dipasang, kakaban dibersihkan, dicuci, dan dibilas agar terbebas dari lumpur.
Kakaban dipasang setelah kolam diisi air. Air selalu mengalir ke kolam pemijahan untuk merangasang pasangan koi untuk memijah. Selain kakaban tempat penempel telur bisa menggunakan tanaman air seperti Hydrilla disusun atau potongan tali rafia sebagai pengganti ijuk.
Pelaksanaan Pemijahan Ikan Koi
Induk dimasukkan sekitar pukul 16.00 dan akan mulai memijah tengah malam. Induk betina akan berenang mengelilingi kolam dengan diikuti induk jantan di belakang. Makin lama gerakan mereka makin seru. Induk jantan menempelkan badannya ketika mengikuti induk betina. Pada puncaknya, induk betina akan mengeluarkan telur dengan sesekali meloncat ke udara. Aktifitas betina ini segera diikuti jantan dengan mengeluarkan cairan sperma.
Telur-telur yang terkena sperma akan menempel pada kakaban atau bahan penempel telur lain dan sulit lepas. Juga ada sebagian telur jatuh ke dasar kolam. Perkawinan selesai pada pagi hari. Segera Induk dipisah dari telurnya. Jika terlambatm telur bisa habis dimakan induknya.
Ada dua cara untuk memisahkan induk dari telur yang dihasilkan. Pertama, dengan memindahkan induk dari kolam pemijahan dan tetap membiarkan telur menetas di kolam tersebut. Cara kedua dengan memindah telur ke kolam penetasan. Cara pertama lebih praktis karena lebih menghemat kolam.
Untuk mencegah agar tidak terserang jamur, telur-telur direndam dulu dalam larutan Malachyt green dengan konsentrasi 1/300.000 selama 15 menit sebelum ditaruh di kolam penetasan. Ketika akan merendam telur-telur ini, sebaiknya kakaban digoyang-goyangkan pada air agar kotoran yang mungkin menutupi telur bisa terlepas.
Selasa, 19 Juli 2016
BUDIDAYA BURUNG WALLET
Posted By: Unknown - 22.43.00
Walet adalah salah satu jenis burung sangat istimewa. Liur burung walet atau sering disebut sarang burung walet berharga mahal. Banyak gedung walet dibangun untuk tempat bersarang burung walet. Banyak orang tertarik budidaya walet. Mereka berharap dapat hasil melimpah dengan panen sarang walet. Sarang walet adalah komoditas ekspor.
PERSYARATAN LOKASI
Persyaratan lingkungan lokasi kandang adalah:
1) Dataran rendah dgn ketinggian maksimum 1000 m dpl.
2) Daerah yg jauh dr jangkauan pengaruh kemajuan teknologi & perkembangan masyarakat.
3) Daerah yg jauh dr gangguan burung-burung buas pemakan daging.
4) Persawahan, padang rumput, hutan-hutan terbuka, pantai, danau, sungai, rawa-rawa merupakan daerah yg paling tepat.
PEDOMAN BUDIDAYA WALET :
Penyiapan Sarana & Peralatan
Suhu, Kelembaban & Penerangan
Gedung untuk kandang walet harus memiliki suhu, kelembaban & penerangan yg mirip dgn gua-gua alami. Suhu gua alami berkisar antara 24-26 derajat C & kelembaban 80-95 %.
Pengaturan kondisi suhu & kelembaban dilakukan dengan:
a. Melapisi plafon dgn sekam setebal 20 cm
b. M’buat saluran-saluran air atau kolam dlm gedung.
c. Menggunakan ventilasi dr pipa bentuk “L” yg berjaraknya 5 m satu lubang, berdiameter 4 cm
d. Menutup rapat pintu, jendela & lubang yg tdk terpakai.
e. Pd lubang keluar masuk diberi penangkal sinar yg berbentuk corong dr goni atau kain berwarna hitam shg keadaan dlm gedung akan lebih gelap. Suasana gelap lebih disenangi walet.
Bentuk & Konstruksi Gedung :
Umumnya, rumah walet seperti bangunan gedung besar, luasnya bervariasi dr 10×15 m2 sampai 10×20 m2. Makin tinggi wuwungan (bubungan) & semakin besar jarak antara wuwungan & plafon, makin baik rumah walet & lebih disukai burung walet. Rumah tdk boleh tertutup oleh pepohonan tinggi.
Tembok gedung dibuat dr dinding berplester sedangkan bagian luar dr campuran semen. Bagian dlm tembok sebaiknya dibuat dr campuran pasir, kapur & semen dgn perbandingan 3:2:1 yg sgt baik utk mengendalikan suhu & kelembaban udara. Utk mengurangi bau semen dpt disirami air setiap hari.
Kerangka atap & sekat tempat melekatnya sarang-sarang dibuat dr kayu- kayu yg kuat, tua & tahan lama, awet, tdk mudah dimakan rengat.
Atapnya Terbuat Dari Genting :
Gedung walet perlu dilengkapi dgn roving room sebagai tempat berputar-putar & resting room sebagai tempat utk beristirahat & bersarang.
Lubang tempat keluar masuk burung berukuran 20×20 atau 20×35 cm2 dibuat di bagian atas. Jumlah lubang tergantung pd kebutuhan & kondisi gedung. Letaknya lubang jangan menghadap ke timur & dinding lubang dicat hitam.
Pembibitan :
Umumnya para peternak burung walet melakukan dgn tdk sengaja. Banyaknya burung walet yg mengitari bangunan rumah dimanfaatkan oleh para peternak tersebut. Utk memancing burung agar lebih banyak lagi, pemilik rumah menyiapkan tape recorder yg berisi rekaman suara burung Walet. Ada juga yg melakukan penumpukan jerami yg menghasilkan serangga-serangga kecil sebagai bahan makanan burung walet.
1) Pemilihan Bibit & Calon Induk
Sebagai induk walet dipilih burung sriti yg diusahakan agar mau bersarang di dlm gedung baru. Cara utk memancing burung sriti agar masuk dlm gedung baru tersebut dgn menggunakan kaset rekaman dr wuara walet atau sriti. Pemutaran ini dilakukan pd jam 16.00–18.00, yaitu waktu burung kembali mencari makan.
2) Perawatan Bibit & Calon Induk
Di dlm usaha budidaya walet, perlu disiapkan telur walet utk ditetaskan pd sarang burung sriti. Telur dpt diperoleh dr pemilik gedung walet yg sedang melakukan “panen cara buang telur”. Panen ini dilaksanakan stlh burung walet m’buat sarang & bertelur dua butir. Telur walet diambil & dibuang kemudian sarangnya diambil. Telur yg dibuang dlm panen ini dpt dimanfaatkan utk memperbanyak populasi burung walet dengan menetaskannya di dalam sarang sriti.
a. Memilih Telur Walet
Telur yang dipanen terdiri dari 3 macam warna, yaitu :
Merah muda, telur yg baru keluar dr kloaka induk berumur 0–5 hari.
Putih kemerahan, berumur 6–10 hari.
Putih pekat kehitaman, mendekati waktu menetas berumur 10–15 hari.
Telur walet berbentuk bulat panjang, ukuran 2,014×1,353 cm dgn berat 1,97 gram. Ciri telur yg baik harus kelihatan segar & tdk boleh menginap kecuali dlm mesin tetas. Telur tetas yg baik mempunyai kantung udara yg relatif kecil. Stabil & tdk bergeser dr tempatnya.
Letak kuning telur harus ada ditengah & tdk bergerak-gerak, tdk ditemukan bintik darah. Penentuan kualitas telur di atas dilakukan dgn peneropongan.
b. Membawa Telur Walet
Telur yg didpt dr tempat yg jaraknya dekat dpt berupa telur yg masih muda atau setengah tua. Sedangkan telur dr jarak jauh, sebaiknya berupa telur yg sdh mendekati menetas.
Telur disusun dlm spon yg berlubang dgn diameter 1 cm. Spon dimasukkan ke dlm keranjang plastik berlubang kemudian ditutup.
Guncangan kendaraan & AC yg terlalu dingin dpt mengakibatkan telur mati. Telur muda memiliki angka kematian hampir 80% sedangkan telur tua lebih rendah.
3) Penetasan Telur Walet
a. Cara menetaskan telur walet pada sarang sriti.
Pada saat musim bertelur burung sriti tiba, telur sriti diganti dgn telur walet. Pengambilan telur harus dgn sendok plastik atau kertas tisue utk menghindr kerusakan & pencemaran telur yg dpt menyebabkan burung sriti tdk mau mengeraminya. Penggantian telur dilakukan pd siang hari saat burung sriti keluar gedung mencari makan.
Selanjutnya telur-telur walet tersebut akan dierami oleh burung sriti & setelah menetas akan diasuh sampai burung walet dpt terbang serta mencari makan.
b. Menetaskan telur walet pada mesin penetas
Suhu mesin penetas sekitar 400 C dgn kelembaban 70%. Utk memperoleh kelembaban tersebut dilakukan dgn menempatkan piring atau cawan berisi air di bagian bawah rak telur. Diusahakan agar air didlm cawan tersebut tdk habis.
Telur-telur dimasukan ke dlm rak telur secara merata atau mendata & jangan tumpang tindih. Dua kali sehari posisi telur-telur dibalik dgn hati-hati utk menghindr kerusakan embrio. Di hari ketiga dilakukan peneropongan telur. Telur-telur yg kosong & yg embrionya mati dibuang. Embrio mati tandanya dapat terlihat pd bagian tengah telur terdpt lingkaran darah yg gelap. Sedangkan telur yg embrionya hidup akan terlihat seperti sarang laba-laba. Pembalikan telur dilakukan sampai hari ke-12.
Selama penetasan mesin tdk boleh dibuka kecuali utk keperluan pembalikan atau mengisi cawan pengatur kelembaban. Setelah 13–15 hari telur akan menetas.
PEMELIHARAAN :
1) Perawatan Ternak
Anak burung walet yg baru menetas tdk berbulu & sgt lemah. Anak walet yg belum mampu makan sendir perlu disuapi dgn telur semut (kroto segar) tiga kali sehari. Selama 2–3 hari anak walet ini masih memerlukan pemanasan yg stabil & intensif shg tdk perlu dikeluarkan dr mesin tetas. Setelah itu, temperatur boleh diturunkan 1–2 derajat/hari dgn cara membuka lubang udara mesin.
Setelah berumur 10 hari saat bulu-bulu sdh tumbuh anak walet dipindahkan ke dlm kotak khusus. Kotak ini dilengkapi dgn alat pemanas yg diletakan ditengah atau pojok kotak.
Setelah berumur 43 hari, anak-anak walet yg sdh siap terbang dibawa ke gedung pd malam hari, kemudian dletakan dlm rak utk pelepasan.
Tinggi rak minimal 2 m dr lantai. Dgn ketinggian ini, anak waket akan dpt terbang pd keesokan harinya & mengikuti cara terbang walet dewasa.
2) Sumber Pakan
Burung walet merupakan burung liar yg mencari makan sendiri. Makanannya adalah serangga-serangga kecil yg ada di daerah pesawahan, tanah terbuka, hutan & pantai/perairan. Utk mendapatkan sarang walet yg memuaskan, pengelola rumah walet harus menyediakan makanan tambahan terutama utk musim kemarau. Beberapa cara utk mengasilkan serangga adalah:
a. Menanam tanaman dgn tumpang sari.
b. Budidaya serangga yaitu kutu gaplek & nyamuk.
c. Membuat kolam dipekarangan rumah walet.
d. Menumpuk buah-buah busuk di pekarangan rumah.
3) Pemeliharaan Kandang
Apabila gedung sdh lama dihuni oleh walet, kotoran yg menumpuk di lantai harus dibersihkan. Kotoran ini tdk dibuang tetapi dimasukan dlm karung & disimpan di gedung.
HAMA & PENYAKIT :
1) Tikus
Hama ini memakan telur, anak burung walet bahkan sarangnya. Tikus mendatangkan suara gaduh & kotoran serta air kencingnya dpt menyebabkan suhu yg tdk nyaman. Cara pencegahan tikus dgn menutup semua lubang, tdk menimbun barang bekas & kayu-kayu yg akan digunakan utk sarang tikus.
2) Semut
Semut api & semut gatal memakan anak walet & mengganggu burung walet yg sedang bertelur. Cara pemberantasan dgn memberi umpan agar semut-semut yg ada di luar sarang mengerumuninya. Stlh itu semut disiram dgn air panas.
3) Kecoa
Binatang ini memakan sarang burung shg tubuhnya cacat, kecil & tdk sempurna. Cara pemberantasan dgn menyemprot insektisida, menjaga kebersihan & membuang barang yg tdk diperlukan dibuang agar tdk menjadi tempat persembunyian.
4) Cicak & Tokek
Binatang ini memakan telur & sarang walet. Tokek dpt memakan anak burung walet. Kotorannya dpt mencemari raungan & suhu yg ditimbulkan mengganggu ketenangan burung walet. Cara pemberantasan dgn diusir, ditangkap sedangkan penanggulangan dgn m’buat saluran air di sekitar pagar utk penghalang, tembok bagian luar dibuat licin & dicat & lubang-lubang yg tdk digunakan ditutup.
PANEN :
Sarang burung walet dpt diambil atau dipanen apabila keadaannya sdh memungkinkan utk dipetik. Utk melakukan pemetikan perlu cara & ketentuan tertentu agar hasil yg diperoleh bisa memenuhi mutu sarang walet yg baik. Jika terjadi kesalahan dlm menanen akan berakibat fatal bagi gedung & burung walet itu sendiri. Ada kemungkinan burung walet merasa tergangggu & pindah tempat. Utk mencegah kemungkinan tersebut, para pemilik gedung perlu mengetahui teknik atau pola & waktu pemanenan.
Pola panen sarang burung dpt dilakukan oleh pengelola gedung walet dgn beberapa cara, yaitu:
1) Panen rampasan
Cara ini dilaksanakan stlh sarang siap dipakai utk bertelur, tetapi pasangan walet itu belum sempat bertelur. Cara ini mempunyai keuntungan yaitu jarak waktu panen cepat, kualitas sarang burung walet bagus & total produksi sarang burung pertahun lebih banyak. Kelemahan cara ini tdk baik dlm pelestaraian burung walet karena tdk ada peremajaan.
Kondisinya lemah karena dipicu utk terus menerus m’buat sarang shg tdk ada waktu istirahat. Kualitas sarangnya pun merosot menjadi kecil & tipis karena produksi air liur tdk mampu mengimbangi pemacuan waktu utk m’buat sarang & bertelur.
2) Panen Buang Telur
Cara ini dilaksanankan stlh burung m’buat sarang & bertelur dua butir. Telur diambil & dibuang kemudian sarangnya diambil. Pola ini mempunyai keuntungan yaitu dlm setahun dpt dilakukan panen hingga 4 kali & mutu sarang yg dihasilkan pun baik karena sempurna & tebal.
Adapun kelemahannya yakni, tdk ada kesempatan bagi walet utk menetaskan telurnya.
3) Panen Penetasan
Pd pola ini sarang dpt dipanen ketika anak-anak walet menetas & sdh bisa terbang. Kelemahan pola ini, mutu sarang rendah karena sdh mulai rusak & dicemari oleh kotorannya. Sedangkan keuntungannya adalah burung walet dpt berkembang biak dgn tenang & aman shg polulasi burung dpt meningkat.
Adapun waktu panen adalah:
a) Panen 4 kali setahun
Panen ini dilakukan apabila walet sdh kerasan dgn rumah yg dihuni & tlah padat populasinya. Cara yg dipakai yaitu panen pertama dilakukan dgn pola panen rampasan. Sedangkan utk panen selanjutnya dgn pola buang telur.
b) Panen 3 kali setahun
Frekuensi panen ini sgt baik utk gedung walet yg sdh berjalan & masih memerlukan penambahan populasi. Cara yg dipakai yaitu, panen tetasan utk panen pertama & selanjutnya dgn pola rampasan & buang telur.
c) Panen 2 kali setahun
Cara panen ini dilakukan pd awal pengelolaan, karena tujuannya utk memperbanyak populasi burung walet.
PASCAPANEN :
Setelah hasil panen walet dikumpulkan dalu dilakukan pembersihan & penyortiran dr hasil yg didapat. Hasil panen dibersihkan dr kotoran- kotoran yg menempel yg kemudian dilakukan pemisahan antara sarang walet yg bersih dgn yg kotor.
Jumat, 15 Juli 2016
BUDIDAYA TERNAK KROTO
Posted By: Unknown - 18.29.00
Budidaya kroto dari waktu ke waktu kian populer di tengah masyarakat. Beragam metode budidaya dilakukan sesuai kreatifitas masing masing. Ada yang menggunakan media bambu, pipa paralon, toples, besek dan tanaman. Tentu saja silang pendapat atau Pro kontra tak bisa dihindari dalam teknik budidaya kroto. Masing masing tentu memiliki dasar argumentasi lengkap dengan kelebihan dan kekurangannya.
Namun, artikel kali ini tidak membahas terkait silang pendapat teknik budidaya kroto. Rasanya tidak “asyik” bila dipaksakan semua harus sama. Semua bebas berkreasi di era demokrasi seperti saat ini. Namun, saya rasa semua sepakat bahwa kroto berguna dan bermanfaat bagi masyarakat. Kroto selalu dicari dan diburu para penghobi burung dan pemancing ikan.
Keberadaan kroto dari waktu ke waktu kian langka saja. Di pasar pasar tradisional terutama di penjual pakan burung, kroto nyaris selalu habis, bahkan kosong alias langka. Coba buktikan saja di lingkungan sekitar anda. Tentu saja bila dianalisa, banyak faktor yang menyebabkannya. Selain jumlah permintaan yang semakin besar, juga stok produksinya yang semakin berkurang.
Pertumbuhan jumlah kicau mania terutama di kota kota Besar semakin meningkat. Sementara kroto yang menjadi pakan utama burung piaraan seperti murai batu, kacer, jalak dan lain sebagainya semakin menyusut. Selama ini, diakui atau tidak, pasokan kroto berasal dari desa desa atau pegunungan. Penyusutan pasokan atau produksi kroto yang berasal dari telur semut rangrang berjenis oechepilla smaragdina atau semut merah tidak bisa dihindari seiring maraknya penebangan pohon untuk pembangunan rumah, industri, perkampungan dan lain sebagainya.
Itulah sebabnya, harga kroto menjadi mahal, bahkan diyakini semakin mahal dari tahun ke tahun. Dengan dasar pemikiran tersebut diatas, rasanya sulit harga kroto akan turun. Hukum ekonomi berlaku disini. Dimana ketika permintaan naik, sementara penawaran atau pasokan terbatas atau tetap, maka harga akan naik. Dan sampai kapan pun, selama ada penghobi burung dan penghobi mancing, kroto kian mahal.
Walaupun kini sudah ada terobosan budidaya kroto, tetap tidak bisa menurunkan harga kroto. Apa pasal? Permintaan tak sebanding dengan penawaran. Konsumen atau pengguna kroto lebih banyak daripada yang memproduksi atau membudidayakannya. Kesimpulannya, budidaya kroto cukup prospek di waktu sekarang maupun masa mendatang.
BUDIDAYA MADU LEBAH
Posted By: Unknown - 05.14.00
Teknik Budidaya Lebah – Budidaya Petani. Lebah adalah sekelompok besar serangga yg dikenal karena hidupnya berkelompok meskipun sebenarnya tdk semua lebah bersifat demikian. Semua lebah masuk dlm suku atau familia Apidae (ordo Hymenoptera). Berikut adalah cara beternak lebah :
1. SEJARAH SINGKAT LEBAH
Lebah merupakan insekta penghasil madu yg telah lama dikenal manusia. Sejak zaman purba manusia berburu sarang lebah di goa-goa, di lubang-lubang pohon & tempat-tempat lain untuk diambil madunya. Lebah juga menghasilkan produk yg yang sangat dibutuhkan untuk dunia kesehatan yaitu royal jelly, pollen, malam (lilin) & sebagainya. Selanjutnya manusia mulai membudidayakan lebah dgn memakai gelodog kayu & pada saat ini dgn sistem stup. Di Indonesia Lebah ini mempunyai nama bermacam-macam, di Jawa disebut tawon gung, gambreng, di Sumatera barat disebut labah gadang, gantuang, kabau, jawi & sebagainya. Di Tapanuli disebut harinuan, di Kalimantan disebut wani & di tataran Sunda orang menyebutnya tawon Odeng.
2. SENTRA BUDIDAYA LEBAH
Di Indonesia sentra Budidaya Lebah masih ada di sekitar Jawa meliputi daerah Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dgn jumlah produksi sekitar 2000–2500 Ton untuk lebah budidaya. Kalimantan & Sumbawa merupakan sentra untuk madu dari perburuan lebah di hutan. Sedang untuk sentra perlebahan dunia ada di CIS (Negara Pecahan Soviet), Jerman, Australia, Jepang & Italia.
3. JENIS LEBAH
Lebah termasuk hewan yg masuk dlm kelas insekta famili Apini & genus Apis. Spesiesnya bermacam-macam, yg banyak terdapat di Indonesia adalah A. cerana, A. Dorsata A. Florea. Jenis unggul Lebah yg sering dibudidayakan adalah jenis A. mellifera. Menurut asal-usulnya lebah dibagi 4 jenis berdasar penyebarannya:
Apis cerana, diduga berasal dari daratan Asia menyebar sampai Afghanistan, Cina maupun Jepang.
Apis mellifera, banyak dijumpai di daratan Eropa, misalnya Prancis, Yunani & Italia serta di daerah sekitar Mediterania.
Apis Dorsata, memiliki ukuran tubuh paling besar dgn daerah penyebaran sub tropis & tropis Asia seperti Indonesia, Philipina & sekitarnya. Penyebarannya di Indonesia merata mulai dari Sumatera sampai Irian.
Apis Florea merupakan spesies terkecil tersebar mulai dari Timur Tengah, India sampai Indonesia. Di Indonesia orang menyebutnya dgn tawon
klanceng. [ Jenis Lebah/ Tawon ]
4. MANFAAT LEBAH
Produk yg dihasilkan Lebah adalah madu:
Madu sebagai produk utama berasal dari nektar bunga merupakan makanan yg sangat berguna bagi pemeliharaan kesehatan, kosmetika & farmasi.
Royal jelly dimanfaatkan untuk stamina & penyembuhan penyakit, sebagai bahan campuran kosmetika, bahan campuran obat-obatan.
Pollen (tepung sari) dimanfaatkan untuk campuran bahan obat-obatan/ kepentingan farmasi.
Lilin lebah (malam) dimanfaatkan untuk industri farmasi & kosmetika sebagai pelengkap bahan campuran.
Propolis (perekat lebah) untuk penyembuhan luka, penyakit kulit & membunuh virus influensa.
Keuntungan lain dari Beternak Lebah madu adalah membantu dlm proses penyerbukan bunga tanaman sehingga didapat hasil yg lebih maksimal. [Manfaat Lebah]
5. PERSYARATAN LOKASI LEBAH
Suhu ideal yg cocok bagi Lebah adalah sekitar 26 derajat C, pada suhu ini Lebah dapat beraktifitas normal. Suhu di atas 10 derajat C lebah masih beraktifitas. Di lereng pegunungan/dataran tinggi yg bersuhu normal (25 derajat C) seperti Malang & Bandung lebah madu masih ideal dibudidayakan. Lokasi yg disukai lebah adalah tempat terbuka, jauh dari keramaian & banyak terdapat bunga sebagai pakannya.
6. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA LEBAH
Dalam budidaya lebah madu yg perlu dipersiapkan yaitu: Lokasi budidaya, kandang lebah modern (stup), pakaian kerja & peralatan Syarat yg utama yg harus yg dipenuhi dlm budidaya lebah adalah ada seekor ratu lebah & ribuan ekor lebah pekerja serta lebah jantan. dlm satu koloni tidak boleh lebih dari satu ratu karena antar ratu akan saling bunuh untuk memimpin koloni.
A. Penyiapan Sarana & Peralatan
1.Kandang Lebah
Suhu
Perubahan suhu dlm stup hendaknya tidak terlalu cepat, oleh karena itu ketebalan dinding perlu diperhatikan untuk menjaga agar suhu dlm stup tetap stabil. yg umum digunakan adalah kayu empuk setebal 2,5 cm.
Ketahanan terhadap iklim
Bahan yg dipakai harus tahan terhadap pengaruh hujan, panas, cuaca yg selalu berubah, kokoh & tidak mudah hancur atau rusak.
Konstruksi
Konstruksi kandang tradisional dgn menggunakan gelodok dari bambu, secara modern menggunakan stup kotak yg lengkap dengan framenya.
Peralatan
Peralatan yg digunakan dlm budidaya lebah terdiri dari: masker, pakaian kerja & sarung tangan, pengasap, penyekat ratu, sangkar ratu, sapu & sikat, tempat makan, pondamen sarang, alat-alat kecil, peralatan berternak ratu & lain-lain.
B. Pembibitan Lebah.
1. Pemilihan Bibit & Calon Induk
Bibit lebah unggul yg di Indonesia ada dua jenis yaitu A. cerana (lokal) & A. mellifera (impor). Ratu lebah merupakan inti dari pembentukan koloni lebah, oleh karena itu pemilihan jenis unggul ini bertujuan agar dlm satu koloni lebah dapat produksi maksimal. ratu A. cerana mampu bertelur 500- 900 butir per hari & ratu A. mellifera mampu bertelur 1500 butir per hari. Untuk mendapatkan bibit unggul ini sekarang tersedia tiga paket pembelian bibit lebah:
paket lebah ratu terdiri dari 1 ratu dgn 5 lebah pekerja.
paket lebah terdiri dari 1 ratu dgn 10.000 lebah pekerja.
paket keluarga inti terdiri dari 1 ratu & 10.000 lebah pekerja lengkap dgn 3 sisiran sarang.
Perawatan Bibit & Calon Induk Lebah
Lebah yg baru dibeli dirawat khusus. Satu hari setelah dibeli, ratu dikeluarkan & dimasukkan ke dlm stup yg telah disiapkan. Selama 6 hari lebah-lebah tersebut tidak dapat diganggu karena masih pada masa adaptasi sehingga lebih peka terhadap lingkungan yg tidak menguntungkan. Setelah itu baru dapat dilaksanakan untuk perawatan & pemeliharaan rutin.
Sistem Pemuliabiakan
Pemuliabiakan pada Lebah adalah menciptakan ratu baru sebagai upaya pengembangan koloni. Cara yg sudah umum dilaksanakan adalah dgn pembuatan mangkokan buatan untuk calon ratu yg diletakkan dlm sisiran. Tetapi sekarang ini sudah dikembangkan inseminasi buatan pada ratu lebah untuk mendapatkan calon ratu & Lebah pekerja unggul.
Reproduksi & Perkawinan
Dalam setiap koloni terdapat tiga jenis lebah masing-masing lebah ratu, Lebah pekerja & Lebah jantan. Alat reproduksi Lebah pekerja berupa kelamin betina yg tidak berkembang sehingga tidak berfungsi, sedangkan alat reproduksi berkembang lebah ratu sempurna & berfungsi untuk reproduksi. Proses Perkawinan terjadi diawali musim bunga. Ratu lebah terbang keluar sarang diikuti oleh semua pejantan yg akan mengawininya. Perkawinan terjadi di udara, setelah perkawinan pejantan akan mati & sperma akan disimpan dlm spermatheca (kantung sperma) yg terdapat pada ratu lebah kemudian ratu kembali ke sarang. Selama perkawinan lebah pekerja menyiapkan sarang untuk ratu bertelur.
Proses Penetasan
Setelah kawin, Lebah ratu akan mengelilingi sarang untuk mencari sel-sel yg masih kosong dlm sisiran. Sebutir telur diletakkan di dasar sel. Tabung sel yg telah yg berisi telur akan diisi madu & tepung sari oleh lebah pekerja & setelah penuh akan ditutup lapisan tipis yg nantinya dapat ditembus oleh penghuni dewasa. Untuk mengeluarkan sebutir telur diperlukan waktu sekitar 0,5 menit, setelah mengeluarkan 30 butir telur, ratu akan istirahat 6 detik untuk makan. Jenis tabung sel dlm sisiran adalah:
Sel calon ratu, berukuran paling besar, tak teratur & biasanya terletak di pinggir sarang.
Sel calon pejantan, ditandai dgn tutup menonjol & terdapat titik hitam di tengahnya.
Sel calon pekerja, berukuran kecil, tutup rata & paling banyak jumlahnya.
Lebah madu merupakan serangga dgn 4 tingkatan kehidupan yaitu telur, larva, pupa & serangga dewasa. Lama dlm setiap tingkatan punya perbedaan waktu yg bervariasi. Rata-rata waktu perkembangan lebah:
Lebah ratu: menetas 3 hari, larva 5 hari, terbentuk benang penutup 1 hari, iatirahat 2 hari, Perubahan larva jadi pupa 1 hari, Pupa/kepompong 3 hari, total waktu jadi lebah 15 hari.
Lebah pekerja: menetas 3 hari, larva 5 hari, terbentuk benang penutup 2 hari, iatirahat 3 hari, Perubahan larva jadi pupa 1 hari, Pupa/kepompong 7 hari, total waktu jadi lebah 21 hari.
Lebah pejantan: menetas 3 hari, larva 6 hari, terbentuk benang penutup 3 hari, iatirahat 4 hari, Perubahan larva jadi pupa 1 hari, Pupa/kepompong 7 hari, total waktu jadi lebah 24 hari. Selama dlm periode larva, larva-larva dlm tabung akan makan madu & tepung sari sebanyak-banyaknya. Periode ini disebut masa aktif, kemudian larva menjadi kepompong (pupa). Pada masa kepompong lebah tidak makan & minum, di masa ini terjadi perubahan dlm tubuh pupa untuk menjadi lebah sempurna. Setelah sempurna lebah akan keluar sel menjadi lebah muda sesuai asal selnya.
Pemeliharaan Lebah
Sanitasi, Tindakan Preventif & Perawatan Lebah
Pada pengelolaan Lebah secara modern lebah ditempatkan pada kandang berupa kotak yg biasa disebut stup. Di dlm stup terdapat ruang untuk beberapa frame atau sisiran. dgn sistem ini peternak dapat harus rajin memeriksa, menjaga & membersihkan bagian-bagian stup seperti membersihkan dasar stup dari kotoran yg ada, mencegah semut/serangga masuk dgn memberi tatakan air di kaki stup & mencegah masuknya binatang pengganggu.
Pengontrolan Penyakit
Pengontrolan ini meliputi menyingkirkan Lebah & sisiran sarang abnormal serta menjaga kebersihan stup.
Pemberian Pakan
Cara pemberian pakan Lebah adalah dgn menggembala Lebah ke tempat di mana banyak bunga. Jadi disesuaikan dgn musim bunga yg ada. dlm penggembalaan yg perlu diperhatikan adalah :
Perpindahan lokasi dilakukan malam hari saat lebah tidak aktif.
Bila jarak jauh perlu makanan tambahan (buatan).
Jarak antar lokasi penggembalaan minimum 3 km.
Luas areal, jenis tanaman yg berbunga & waktu musim bunga.
Tujuan utama dari penggembalaan ini adalah untuk menjaga kesinambungan produksi agar tidak menurun secara drastis. Pemberian pakan tambahan di luar pakan pokok bertujuan untuk mengatasi kekurangan pakan akibat musim paceklik/saat melakukan pemindahan stup saat penggeembalaan. Pakan tambahan tidak dapat meningkatkan produksi, tetapi hanya berfungsi untuk mempertahankan kehidupan Lebah. Pakan tambahan dapat dibuat dari bahan gula & air dgn perbandingan 1:1 & adonan tepung dari campuran bahan ragi, tepung kedelai & susu kering dgn perbandingan 1:3:1 ditambah madu secukupnya. [Pedoman Teknis Budidaya Lebah]
7. HAMA & PENYAKIT LEBAH
Penyakit Lebah
Di daerah tropis penyakit Lebah jarang terjadi dibandingkan dgn daerah sub tropis/daerah beriklim salju. Iklim tropis merupakan penghalang terjalarnya penyakit Lebah. Kelalaian kebersihan mendatangkan penyakit. Beberapa penyakit pada lebah & penyebabnya antara lain:
Foul Brood ; ada dua macam penyakit ini yaitu American Foul Brood disebabkan oleh Bacillus larva & European Foul Brood. Penyebab: Streptococcus pluton. Penyakit ini menyerang sisiran & tempayak lebah.
Chalk Brood
Penyebab: jamur Pericustis Apis. Jamur ini tumbuh pada tempayak & menutupnya hingga mati.
Stone Brood
Penyebab: jamur Aspergillus flavus Link ex Fr & Aspergillus fumigatus Fress. Tempayak yg diserang berubah menjadi seperti batu yg keras.
Addled Brood
Penyebab: telur ratu yg cacat dari dlm & kesalahan pada ratu.
Acarine
Penyebab: kutu Acarapis woodi Rennie yg hidup dlm batang tenggorokkan Lebah hingga lebah mengalami kesulitan terbang.
Nosema & Amoeba
Penyebab: Nosema Apis Zander yg hidup dlm perut Lebah & parasit Malpighamoeba mellificae Prell yg hidup dlm pembuluh malpighi Lebah dan akan menuju usus.
Hama Lebah
Hama yg sering mengganggu lebah antara lain:
Burung, sebagai hewan yg juga pemakan serangga menjadikan Lebah sebagai salah satu makanannya.
Kadal & Katak, gangguan yg ditimbulkan sama dgn yg dilakukan oleh burung.
Semut, membangun sarang dlm stup & merampas makanan Lebah.
Kupu-kupu, telur kupu-kupu yg menetas dlm sisiran menjadi ulat yg dapat merusak sisiran.
Tikus, merampas madu & merusak sisiran.
Pencegahan Serangan Penyakit & Hama Lebah
Upaya mencegah serangan penyakit & hama tindakan yg perlu adalah:
Pembersihan stup setiap hari.
Memperhatikan abnormalitas tempayak, sisiran & kondisi Lebah.
Kaki-kaki stup harus diberi air untuk mencegah serangan semut.
Pintu masuk dibuat seukuran Lebah. [ Hama dan Penyakit Lebah ]
8. PANEN LEBAH
Hasil Utama Lebah
Madu merupakan hasil utama dari Lebah yg begitu banyak manfaatnya & bernilai ekonomi tinggi.
Hasil Tambahan
Hasil tambahan yg punya nilai & manfaat adalah royal jelly (susu ratu), pollen (tepungsari), lilin lebah (malam) & propolis (perekat lebah).
Pengambilan madu
Panen madu dilaksanakan pada 1-2 minggu setelah musim bunga. Ciri-ciri madu siap dipanen adalah sisiran telah tertutup oleh lapisan lilin tipis. Sisiran yg akan dipanen dibersihkan dulu dari Lebah yg masih menempel kemudian lapisan penutup sisiran dikupas. Setelah itu sisiran diekstraksi untuk diambil madunya.
Urutan proses panen:
Mengambil & mencuci sisiran yg siap panen, lapisan penutup dikupas dgn pisau.
Sisiran yg telah dikupas diekstraksi dlm ekstraktor madu.
Hasil disaring & dilakukan penyortiran.
Disimpan dlm suhu kamar untuk menghilangkan gelembung udara.
Pengemasan madu dlm botol.
BUDIDAYA HAMSTER
Posted By: Unknown - 05.07.00
Hamster merupakan binatang yang sangat lucu dan imut. Tidak heran, jika banyak orang yang suka dan hobi mengkoleksi binatang ini. Hamster merupakan sejenis binatang pengerat tetapi memiliki bentuk tubuh yang kecil. Perawatan hamster terbilang sangat mudah, anda juga tidak membutuhkan tempat atau lahan yang luas untuk pemeliharaannya, dengan lahan yang terbatas pun anda sudah bisa memelihara hamster. Bahkan, aquarium yang tidak terpakai juga bisa loh dijadikan kandang hamster.
Selain bentuknya yang lucu dan menggemaskan, harga jual hamster juga sangat terjangkau untuk semua kalangan, bahkan untuk anak sekolahan. Saat ini, sangat mudah untuk menemukan penjual hamster, anda bisa kunjungi berbagai toko hewan, atau bisa juga mencarinya di internet. Makanan hamster juga sangat mudah yaitu jagung, sayuran, kwaci, dan kacang panjang. Merawat hamster juga tidak terlalu sulit, yang penting anda rutin membersihkan kandangnya.
Usaha ternak hamster sangatlah potensial karena peminatnya sangat tinggi, apalagi sudah banyak komunitas pencipta hamster yang sudah terbentuk di berbagai kota dan negara. Namun, untuk menjalankan ternak hamster ada beberapa tahapan yang harus anda lakukan supaya ternak hamster yang anda jalani bisa menghasilkan hamster yang berkualitas dan unggul.
Peluang Usaha Ternak Hamster Bagi Pemula
1. Pemilihan Induk Hamster
Pilihlah indukan hamster yang lincah atau gesit, matanya cerah, dan nafsu makannya juga bagus, sehinga anak yang dihasilkan menjadi bibit hamster yang unggul.
2. Pembuatan Kandang Hamster
Setelah itu buatlah kandang hamster yang berukuran besar, dan jauhkan dari tempat yang terlalu ramai. Bisa dibilang hamster merupakan binatang yang sensitif jika sedang hamil sehingga mudah stress.
3. Perawatan Hamster
Perhatikan kebersihan kandang dan juga asupan makanan pada saat si betina sedang hamil. Jika pejantannya terlihat kasar, sebaiknya pisahkan kandang hamster betina dengan pejantannya sampai si betina melahirkan.
Pada saat hamster melahirkan, satukan anak dan ibunya dalam satu kandang ditempat yang terpisah dari pejantan. Hal ini bertujuan agar si betina dapat menyusui anaknya dengan tenang. Hamster bisa melahirkan 3-10 anak setiap kali melahirkan.
Namun, tetap diperhatikan selama betina menyusui si anak. Terkadang ada betina yang bersifat Canibal atau memakan anaknya sendiri. Maka dari itu jika sudah terlihat sifat cannibal pada betina, sebaiknya segera pisahkan dengan anaknya.
BUDIDAYA TERNAK CACING
Posted By: Unknown - 04.49.00
Cara budidaya atau ternak cacing tanah tidaklah sulit dan juga tidak memerlukan biaya yang sangat tinggi,tentunya bagi anda yang jeli dapat memafaatkan hal ini sebagai Peluang usaha sampingan Rumahan yang menjanjikan. Pada postingan saya terdahulu saya pernah menulis cara ternak kenari dan kali ini "Masterz Seo" akan membahas tentang cara berternak cacing tanah, , meskipun kelihatannya menjijikan namun jika anda dapat menekuni usaha sampingan ini dengan benar tentunya akan menambah pemasukan buat anda.
Cacing tanah merupakan bahan pakan alternatif bagi ternak unggas dan ikan. Cacing tanah mengandung nilai gizi yang sangat tinggi. Antara lain, protein 64-76, lemak 7-10 %, energi 900-4100 kal, serta mineral, air, dan asam amino paling lengkap. Penggunaan cacing tanah menjadi pakan ternak unggas dan ikan dapat dilakukan dalam bentuk segar maupun tepung.
Agar ketersediaan dan kebutuhan cacing tanah terpenuhi, seorang peternak bisa membudidayakannya sendiri. Caranya: pertama, membuat kotak pemeliharaan dengan ukuran sesuai kapasitas yang diinginkan. Kotak pemeliharaan ini bisa dibuat dari kayu, plastik atau kaca.
Setelah itu, siapkan media hidup bagi cacing tanah.
Bahan yang dipakai untuk Budidaya Cacing Tanah adalah campuran kompos dengan beberapa bahan organik (limbah pertanian, limbah pasar). Masukkan bahan-bahan tersebut hingga mencapai ketinggian 15 cm. Masukkan juga air secukupnya agar media hidup cacing tanah ini basah dan gembur. Aduk semua bahan tersebut sampai tercampur merata, agar terjadi proses fermentasi.Setelah empat minggu, campurkan kotoran hewan ke dalamnya dengan perbandingan 70% media hidup dan 30% kotoran hewan. Kapur bisa ditambahkan sebanyak 1% dari media hidup untuk mendapatkan pH netral. Media sudah dianggap cocok apabila pH nya mencapai 6,0 – 7,2 ; tingkat kelembaban 15 – 30 % dan suhu antara 15 – 25ºc.Kemudian masukkan cacing tanah ke dalamnya. Cacing yang dimasukkan seberat media hidup yang telah disediakan. Bila medianya mencapai 2 kg, maka cacing yang dimasukkan ke dalamnya juga 2kg.Untuk menghindari kekeringan, permukaan media dilapisi plastik, karung, atau bahan lain yang tidak tembus cahaya. Agar bisa hidup dan berkembang dengan baik, setiap hari cacing harus mendapat suplai makanan yang dibutuhkan. Makanan tersebut berupa kotoran hewan, baik kotoran sapi, kambing atau ayam. Banyaknya makanan yang dibutuhkan adalah seberat cacing yang dimasukkan ke dalam kotak pemeliharaan. Jika berat cacing mencapai 2 kg, maka pakan yang diberikan juga 2 kg.
Sebelum dimasukkan ke dalam kotak pemeliharaan, pakan cacing harus dijadikan bubuk atau bubur. Untuk bubur, perbandingan air dengan pakan adalah 1:1, setelah dicapur, bahan itu diaduk hingga rata. Bubur pakan ditaburkan secara merata di atas 1/3 bagian permukaan media hidup cacing tanah.
Hama dan Cara Panen cacing tanah
Selama proses pengembang biakan, terdapat beberapa hama dan musuh cacing tanah yang harus diwaspadai. Antara lain: semut, kumbang, burung, kelabang, lipan, lalat, tikus, katak, tupai, ayam, itik, ular, angsa, lintah, dan kutu. Untuk itu, lubang tempat pemeliharaan harus selalu tertutup. Bahan yang baik digunakan sebagai penutup adalah kawat kasa. Karena kawat kasa juga menjamin berlangsungnya proses pergantian udara tetap berjalan dengan baik. Selain itu, untuk mencegah serangan semut, di sekitar kotak pemeliharaan diberi air secukupnya (dirambang).
Setelah 2,5 – 3 bulan, cacing sudah mulai bisa dipanen. Ditandai banyaknya kascing (kotoran cacing) dan kokon (kumpulan telur cacing)(. Sebagian cacing dewasa hendaknya disisakan untuk digunakan menjadi bibit.
Panen cacing dapat dilakukan dengan beberapa cara. Salah satunya adalah menggunakan alat penerangan seperti petromaks, lampu neon atau bohlam. Cahaya yang dihasilkan oleh lampu mengundang cacing untuk berkumpul di bagian atas media. Setelah itu, cacing tinggal diambil dan dipisahkan dari medianya. Cara lain adalah membalikkan kotak pemeliharaan, dan memisahkannya dari media hidup cacing.
Setelah cacing dipanen, sebagian cacing dewasa dan kokon (telur cacing) masing-masing dimasukkan ke dalam media hidup yang baru secara terpisah. Telur-telur cacing tanah ini akan segera menetas dalam tempo 14-21 hari. Setelah itu, pemeliharaan dilakukan seperti awal budidaya.
Selain cacing, budidaya cacing tanah juga menghasilkan kascing, yang berbentuk butiran, berserat dan berwarna kehitaman. Umumnya kascing ini berada di permukaan sekitar sarang. Kascing mengandung mikro organisma, mineral anorganik dan bahan organik yang bermanfaat bagi tanaman. Kascing ini bisa dimanfaatkan sebagai pupuk organik. Keunggulan pupuk kascing antara lain, mampu menetralisir kelebihan zat asam dalam tanah, menjadikan tanah lebih gembur dan tidak cepat padat.
BUDIDAYA TERNAK BEBEK
Posted By: Unknown - 04.43.00
Bebek atau seringkali disebut juga dengan itik merupakan sejenis hewan unggas yang berasal dari Amerika Utara. Bertahun - tahun itik - itik yang tadinya liar kemudian di jinakkan dan dipelihara untuk berbagai keperluan. Telur dan daging merupakan jenis komuditi dari hewan bebek yang paling banyak di produksi dan digunakan. Ada beberapa keuntungan dalam memelihara bebek daripada jenis unggas lain diantaranya :
Lebih tahan pada penyakit sehingga resiko kematian lebih kecil dari unggas lain seperti ayam
Lebih mudah pemberian pakan karena bebek termasuk ke dalam unggas yang rakus, anda bisa memberinya makan - makanan alami yang tidak harus membeli di pasaran. Nasi sisa, enceng gondok dan sayur sisa merupakan salah satu makanan "gratisan" yang bisa anda jadikan pakan bebek. Namun, karena kerakusannya ini, membuat pakan bebek lebih banyak dibanding dengan bebek lain
Daging bebek lebih lezat dibandingkan dengan jenis daging unggas lain
Dari berbagai kelebihan ternak bebek diatas, meka tidak salah jika banyak peternak yang kemudian mencoba peruntungan untuk memelihara bebek sebagai jalur bisnis potensial guna memenuhi kebutuhan hidup. Sayangnya, bebek memiliki kelemahan khususnya pada segi produksi. Bebek termasuk hewan yang lambat berkembang, untuk dapat mencapai ukuran bebek konsumsi, setidaknya memerlukan waktu 3 bulan sejak penetasan sehingga produksi bebek kurang optimal.
Dari latar belakang masalah diatas, peternak di Mojosari mencoba untuk menemukan jenis bebek yang cepat panen dengan masa pertumbuhan yang relatif singkat. Bebek hibrida merupakan persilangan dari bebek mojosatri ( itik lokal ) dengan bebek Peking. Dari persilangan ini menghasilkan jenis bebek baru yang memiliki kelebihan diantaranya :
Memiliki masa produksi lebih cepat dibanding bebek lokal
Jika pada bebek lokal membutuhkan waktu 2 - 3 bulan masa pertumbuhan hingga panen. Pada bebek hibrida rata - rata pada usia 45-60 hari sudah dapat dipanen
Memiliki cita rasa daging yang lebih lezat
Lebih irit
Pakan tiap ekor itik lokal hingga mencapai berat 1,4 Kg membutuhkan pakan seberat 4 Kg, sementara untuk itik hibrida, untuk mencapai bobot 1,6 - 2 Kg hanya membutuhkan pakan sebanyak 2,7 Kg.
Lebih banyak produksi
Itik hibrida dapat mencapai bobot 1,6 Kg - 2 Kg setalah 40 - 50 hari sementara bebek lokal membutuhkan waktu 2-3 bulan untuk mencapai bobot 1,2 Kg - 1,4 Kg.
Dari pemaparan tentang kelebihan bebek diatas, jelas sekali bahwa peluang bisnis beternak bebek hibrida lebih menguntungkan daripada bebek lokal. Namun, DOD ( anakan) bebek ini memang lebih mahal sehingga anda harus mengeluarkan modal yang lebih banyak dibandingkan memelihara itik jenis lokal. Berikut ini adalah analisa usaha ternak bebek hibrida.
BUDIDAYA TERNAK AYAM PEDAGING
Posted By: Unknown - 03.51.00
Persiapan Sebelum Anak Ayam Tiba
Biasakan membeli anak ayam yang berkualitas sesuai kebutuhan. Untuk broiler atau ayam pedaging, agar lebih murah harganya, pilihlah anak ayam yang belum diseleksi kelaminnya (straight-run). Untuk jenis rasnya pilihlah Plymouth Rock atau ayam pedaging komersial lainnya.
Apabila anak ayam dibeli dari perusahaan peternakan ayam, mintalah sekalian divaksinasi terhadap penyakit Marek. Vaksinasi ini sebaiknya dilakukan segera setelah anak ayam dientaskan agar sepanjang hidupnya tercegah dari serangan penyakit Marek yang sangat mematikan.
Sebagai alas atau talam (litter) dalam kandang dapat digunakan kulit gabah atau butiran strowbur (plastik busa) yang masih baru dengan ketebalan antara 10 sampai 15 cm. Kandang yang baik bagi anak ayam adalah apabila suhu di sisi luar sebelah bawah kandang berkisar antara 30 sampai 32ºC. Sebilah papan atau anyaman kawat setinggi kurang lebih 60 cm dari dasar kandang dipasang sebagai penghalang anak ayam dari sumber panas.
Ventilasi kandang merupakan hal yang sangat penting dalam menentukan tinggi rendahnya suhu di dalam kandang. Beberapa ventilasi sebaiknya disediakan penutupnya. Pada musim dingin, semua ventilasi yang menghadap pada arah angin masuk terutama yang dekat lantai hendaknya ditutup. Sedangkan pada musim panas, bukalah ventilasi selebar-lebarnya agar udara segar masuk sebanyak-banyaknya.
Penggunaan kipas harus dihindarkan karena dapat mnyebabkan ayam menjadi sakit. Disamping penyakit stres, ayam yang berada dalam tempat yang terlalu panas karena sistem ventilasi yang buruk, akan tidak mau makan atau minum secara normal. Akibatnya ayam akan cacat dan tidak akan tumbuh dengan baik atau kerdil.
Kandang harus aman dari gangguan kucing, tikus, serta binatang pemangsa lainnya. Periksa juga atapnya apakah tidak bocor apabila hujan turun.
Sebelum anak ayam tiba, Anda harus yakin betul bahwa Anda telah siap menerimanya. Kandang dan semua peralatan telah dibersihkan dan disemprot anti hama. Pekerjaan tersebut sudah harus selesai beberapa hari menjelang anak ayam tiba sehingga kandang benar-benar telah kering pada saat anak ayam tiba.
Mulai Menempatkan Anak Ayam dengan Benar
Segala sesuatunya sudah harus siap bila anak ayam Anda tiba - kandang kering, peralatan bersih, suhu kandang diatur tepat, tempat air dan makanan terisi, lantai ditutup bersih, alas (litter) kering, dan penghalang panas berjalan dengan baik. Anda sekarang siap menempatkan anak ayam untuk dibesarkan.
Bila anak ayam tiba, secara lembut angkat mereka dari kotak pengirimannya dan letakkan pada kandang yang hangat. Jangan dijatuhkan atau ditaburkan begitu saja karena dapat melukainya dan akan tetap cacat. Anak ayam yang masih kecil harus mendapat banyak makanan dan air segera setelah diletakkan di kandang. Sediakan paling sedikit empat tempat berukuran satu quart ( ± satu liter) atau dua tempat berukuran satu galon (empat quart) air untuk tiap 100 anak ayam. Masukkan sekitar lima anak ayam ke tempat air agar mereka tahu dimana air berada.
Tempatkan pakan pemula (starter feed) pada karton tempat DOC atau kertas yang berukuran 12"x12" dan diletakkan disekitar tempat minum. Penempatan pakan yang bersifat sementara ini diperlukan agar mudah kelihatan oleh anak ayam dan memancingnya agar segera memakannya. Tempat pakan biasa yang berukuran kecil ditempatkan di dalam kandang pada hari ke dua untuk mengurangi penghamburan makanan. Karton DOC atau kertas tempat makanan sementara bisa dikeluarkan bila anak ayam telah berusia 5 hari dan terlihat telah makan dari tempat makan yang disediakan.
Penyakit dapat segera menyebar apabila pakan dan minuman untuk anak ayam telah terkontaminasi. Pakan dan air harus diperiksa setiap hari. Apabila kotor dan kemungkinan telah terkontaminasi, tempat pakan dan air harus segera dibersihkan. Pakan dan minumannya juga harus diganti dengan yang baru. Tempat pakan harus benar-benar kering sebelum diisi dan pakan tersebut harus senatiasa berada dalam keadaan kering. Penyebab utama dari penyakit adalah bersumber dari pakan dan air yang tidak bersih.
Beberapa hari pertama dari kehidupan anak ayam adalah masa yang paling kritis sehingga harus hati-hati. Berilah perhatian tambahan dalam menyediakan kebutuhan dasar anak ayam agar kelak dapat memungut hasilnya.
Perhatian pada Anak Ayam
Bunyi anak ayam adalah kunci untuk mengetahui keadaan kenyamannya. Apabila merasa senang, makan cukup, suhu cocok, dan perasaan nyaman maka senangnya anak ayam ditunjukkan dengan mengeluarkan bunyi yang bernada rendah dan lembut. Apabila kedinginan, maka suara anak ayam akan tidak beraturan dan cenderung menciak keras. Jadi, periksalah kandangnya apabila mereka berisik.karena anak-anak ayam yang merasa kurang nyaman - alas lembab, kepanasan, kelaparan, atau kehausan - akan mengeluarkan bunyi yang riuh dan keras.
Anak ayam yang kedinginan ataupun kepanasan pertumbuhan awalnya akan lamban dan tidak akan berkembang dengan baik. Jadi harus selalu diperiksa bahwa mereka tidak memperoleh suhu yang terlampau dingin atau terlampau panas. Penghalang panas hanya diperlukan selama 3 - 4 hari pertama untuk melatih anak ayam dimana tempat yang panas berada. Penghalang ini harus dipindahkan setelah hari ke tujuh.
Suhu di dalam kandang bagi anak ayam berumur sehari disarankan berkisar 32ºC. Suhu ini diturunkan 3 sampai 4 derajat tiap minggu sampai palng rendah mencapai 25ºC akhir minggu kedua. Setelah itu, panas dari kandang biasanya tidak diperlukan lagi kecuali apabila angin dingin menyerang.
Kebersihan merupakan keharusan. Tempat minum harus dibersihkan tiap hari. Alas kandang tidak boleh basah karena anak ayam akan kedinginan. Kandang tidak boleh lembab karena dapat mengundang penyakit.
Anak ayam selamanya harus memperoleh banyak pakan dan minum. Pakan pemula (starter feed) adalah satu-satunya makanan untuk anak ayam sampai berumur 3 minggu. Setelah itu diberikan pakan "grower" atau "finisher".
Perhatian yang diberikan pada anak ayam yang dimulai dari saat kedatangannya sampai dengan masa pertumbuhannya dapat menentukan berapa banyak jumlah anak ayam yang akan bertahan hidup dan hasil yang akan dicapai.
Penyediaan Tempat untuk Anak Ayam
Agar anak ayam tumbuh dan tetap sehat, mereka harus disediakan ruangan yang luas untuk bermain, makan, dan minum. Berikan banyak tempat pakan dan air minuman. Anak ayam yang masih kecil tidak akan berjalan lebih dari 3 meter untuk mencari pakan dan air. Tiap 10 ekor anak ayam membutuhkan satu m2 luas lantai sampai mereka berumur 3 minggu. Anak ayam membutuhkan tempat yang cukup di sekitar makanan sehingga semuanya bisa makan secara bersamaan tanpa berdesakan.
Sediakan tempat pakan sebanyak 2 buah yang panjangnya 1,5 meter atau 6 buah yang panjangnya 45 cm untuk tiap 100 ekor anak ayam selama 2 minggu pertama. Setelah itu, sediakan tiga atau empat buah tempat pakan yang panjangnya 1,5 m untuk tiap 100 ekor ayam.
Jangan menghambur-hamburkan makanan. Bagian terbesar unsur biaya dalam ongkos produksi ternak ayam adalah pakan. Selama 2 minggu pertama tempat pakan diisi hampir penuh. Jangan terlampau penuh karena akan diacak-acak oleh anak ayam dan berhamburan di dalam kandang. Setelah anak ayam sedikit besar, isi pakan dikurangi sampai setengah tinggi tempat pakan. Gunakan alat untuk mencegah anak ayam masuk ke tempat pakan dan mengaisnya sehingga berhamburan ke luar atau mengkontaminasi makanan yang dapat menyebabkan timbulnya penyakit.
Secara bertahap, tempat air haus diganti dari ukuran quart ke galon atau menggunakan tempat air yang otomatis. Sediakan tiga atau empat tempat air yang berisikan satu galon atau dua buah tempat air otomatis untuk tiap 100 ekor ayam.
Tempat air harus selalu berisikan air yang bersih, segar, dan dingin. Wadahnya sendiri harus dibersihkan, dicuci dengan sabun dan diisi kembali tiap hari. Bila memungkinkan ketinggian air selalu barada di pertengahan kedalaman. Secara berkala, ketinggian dari tempat air dan tempat pakan disesuaikan dengan tingginya punggung ayam.
Kebutuhan atas Udara Segar
Ventilasi yang tepat di kandang pemanas anak ayam adalah hal yang sangat penting. Penggunaan kipas harus dihindarkan karena dapat mnyebabkan ayam menjadi sakit. Disamping penyakit stres, ayam tidak akan mau makan atau minum secara normal apabila berada dalam tempat yang terlalu panas karena sistem ventilasi yang buruk. Akibat lebih lanjutnya adalah ayam akan cacat dan menjadi kerdil.
Waspadalah terhadap kemungkinan terjadinya perubahan cuaca yang tiba-tiba. Buatlah penyesuaian yang diperlukan atas sistem ventilasi kandang. Pada musim dingin, tutup semua ventilasi yang menghadap pada arah angin masuk terutama yang dekat lantai. Pada musim panas, bukalah ventilasi selebar-lebarnya agar udara segar masuk sebanyak-banyaknya.
Ventilasi yang baik dapat mencegah penyakit yang disebut coccidiosis. Apabila penyakit ini menyerang, ayam akan banyak yang mati dan yang bertahan hidup akan cacat seumur hidupnya.
Coccidiosis adalah penyakit yang ditimbulkan oleh binatang bersel satu (protozoa) yang menyerang sistem pencernaan. Jangan biarkan penyakit pembunuh ini menyerang tiba-tiba. Pendarahan dan kotoran berwarna hitam adalah indikasi awal dari penyakit ini, terutama coccidiosis jenis cekak (cecal). Anak ayam yang terinfeksi bulunya tidak mulus, aktivitasnya di bawah normal dan nafsu makan dan minumnya berkurang.
Pencegahan yang paling baik untuk Coccidiosis adalah pengelolaan dan sanitasi yang cermat. Semua peralatan agar senantiasa dijaga dalam keadaan bersih, terutama tempat pakan dan tempat air. Organisme coccidia membutuhkan tempat yang berada dalam kondisi yang lembab atau basah untuk melanjutkan siklus kehidupannya. Apabila membersihkan tempat air, jangan membuang sisa air ke alas kandang. Alas kandang harus senantiasa kering dengan membalikannya tiap minggu serta membuang kotoran yang menempel padanya. Ventilasi harus dibuat sedemikian rupa sehingga alas kandang tidak sampai lembab. Sirkulasi udara dalam kandang harus bekerja dengan baik tetapi hindarkan penggunaan kipas angin terutama apabila anak ayam masih kecil.
Coccidiosis dapat menyerang setiap saat setelah anak ayam berumur 2 minggu. Jangan menunggu sampai semua ayam menunjukkan gejala yang sama baru mengambil tindakan pengobatan. Begitu kelihatan ada tanda yang mengarah pada penyakit itu, segera dapatkan obat yang cocok dari toko obat atau perusahaan peternakan ayam. Lakukan pengobatan segera dengan mengikuti petunjuk yang tertera pada label obat.
Penyediaan Air Bersih Yang Memadai
Air adalah hal yang vital untuk pertumbuhan anak ayam. Berikan air yang cukup yang ditempatkan pada tiap jarak 3 meter dalam kandang. Meletakkan tempat air pada rangka kandang akan menolong mencegah alas kandang terkena tumpahan air sehingga alas kandang tersebut berada dalam keadaan tetap kering.
Untuk tiap 15 anak ayam diperlukan satu air mancur yang berisikan satu liter air. Apabila jumlah anak ayam lebih banyak, maka untuk menghemat waktu dan tenaga kerja, sebaiknya disediakan tempat air yang berukuran lebih besar. Dua buah air mancur yang berukuran empat liter adalah cukup untuk memenuhi kebutuhan 100 anak ayam. Keseratus anak ayam ini akan mengkonsumsi paling sedikit empat sampai lima liter air setiap harinya.
Yakinkan bahwa tiap anak ayam bisa memperoleh air yang segar, bersih dan dingin sepanjang waktu. Peralatan air mancur dibersihkan dan diisi setiap hari.
Ada baiknya semua peralatan air minumnya tiap minggu disanitasi dengan satu ons cairan chlorine dicampur dalam 20 liter air. Rendam peralatan tersebut selama lima belas menit sebelum diisi air kembali.
Apabila udara sekitar atau suhu pemanas dalam kandang sangat tinggi, air minumnya sebaiknya tiap harinya diganti beberapa kali agar anak ayam tetap memperoleh air yang dingin. Apabila suhu air lebih dari 37C maka anak ayam akan mengurangi mengkonsumsi air sehingga nantinya akan mempengaruhi pertumbuhannya.
Penggunaan gula atau vitamin yang ditambahkan pada air minumnya untuk memperoleh anak ayam yang berkualitas dan sehat tidak diperlukan. Apabila penambahan ini dilaksanakan, maka semuanya harus melalui proses penggantian dan pembersihan tiap hari untuk menghindari munculnya penyakit dari sisa bahan tambahan tersebut.
Memberi Pakan Yang Tepat
Anak ayam memerlukan pakan berkualitas tinggi agar tumbuh dengan prima. Pakan yang mengandung nutrisi seimbang dapat diperoleh dari toko makanan ayam. Berikan pakan “starter” untuk anak ayam selama tiga minggu pertama dan kemudian disambung dengan “grower”.
Hindari pemberian pakan tambahan selain pakan seperti yang disebutkan di atas. Meru pakan starter, grower, developer, dan layer diformulasikan dan dirancang sebagai satu-satunya pakan untuk makanan ayam. Apabila makanan tambahan diberikan, ayam cenderung untuk mengurangi mengkonsumsi pakan komplit yang seharusnya dengan adanya makanan tambahan tadi, dan akhirnya mereka tidak menerima jumlah nutrisi yang semestinya. Akibatnya ayam menjadi kekurangan gizi dan tingkat pertumbuhannya akan menurun, dan kemudian mati.
Berikan ruang pakan yang luas. Setiap anak ayam pada tingkat awal memerlukan 2,5 cm ruang pakan. Kebutuhan ruang pakan ini meningkat sejalan dengan pertumbuhannya. Berikan satu atau dua tempat pakan berukuran 120 cm untuk tiap 100 ekor anak ayam untuk 3 minggu pertama. Setelah lewat waktu tersebut, berikan tiga atau empat tempat pakan berukuran 120 cm untuk tiap 100 ekor anak ayam.
Jangan membuang-buang pakan. Tiga per empat atau lebih dari biaya produksi ternak ayam adalah biaya untuk pakan. Jangan pernah mengisikan pakan melebihi setengah dari isi tempat pakan, karena anak ayam akan mengaisnya sehingga pakan akan berhamburan ke alas kandang dan akhirnya terbuang percuma. Dan penahan tampias pada tempat pakan dijaga agar berada pada tempatnya untuk mengurangi penghamburan pakan dan mencegah terjadinya kontaminasi. Naikkan ketinggian tempat pakan disesuaikan dengan pertumbuhan anak ayam. Bibir tempat pakan harus senantiasa sama tinggi dengan punggung anak ayam.
Memelihara Perkembangan Ayam
Dengan sistem ventilasi dalam kandang yang tepat, pemberian air minum yang bersih, dan pemberian makanan yang dijaga keseimbangannya maka anak ayam akan terus tumbuh dengan baik. Ventilasi yang tepat akan menjaga kandang dan alasnya tetap kering sehingga membantu dalam mencegah timbulnya penyakit. Alas yang basah atau kandang yang lembab akan mengundang penyakit. Selanjutnya, anak ayam akan tumbuh lebih cepat dan hidup lebih baik bila mereka ditempatkan pada kandang yang cukup luas. Tambahkan tempat pakan dan tempat minumnya sesuai kebutuhannya dengan semakin besarnya tubuh anak ayam mengikuti pertumbuhannya.
Sediakan pakan penumbuh (growing mash) yang baik di depan ayam sepanjang waktu. Air harus tetap segar dan dingin. Air mancur dijaga agar senantiasa dalam keadaan yang baik dan selalu dibersihkan setiap hari.
Bersihkan semua sampah dan benda-benda aneh dari tempat pakannya setiap hari. Apabila pakan untuknya kelihatan basah pada tempat makanannya, sebaiknya segera diganti. Bersihkan dan keringkan tempat pakannya sebelum diisi kembali dengan makanannya yang baru.
Tempat yang terlalu berdesak-desakan, temperatur yang terlalu panas, tempat pakan dan tempat air minum yang kurang banyak, pakan yang tidak mencukupi, dan adanya penyakit parasit merupakan sumber dari timbulnya kanibalisme. Pemeliharaan serta pengelolaan ternak ayam yang baik akan mencegah timbulnya problema kanibalisme.
Apabila anak ayam dibiarkan berkeliaran, mereka harus dilindungi dari pemakan mangsa dan ayam yang buas terutama pada malam hari. Tikus dan kutu ayam kalau dibiarkan dapat menyebabkan kontaminasi pada makanan ayam yang akhirnya dapat menimbulkan penyakit.
Tetaplah berjaga-jaga atas munculnya setiap pertanda yang menunjukkan awal timbulnya penyakit. Apabila identifikasi masalah dibuat lebih dini, maka akan lebih mudah dalam menangani dan menghilangkan masalah tersebut dari pada menunggu setelah kerusakan terjadi. Banyak penyakit yang dapat diidentifikasikan berdasarkan gejala-gejala yang ditunjukkannya.
Sebaiknya menghubungi tenaga ahli ternak ayam atau pedagang yang berkecimpung dalam usaha ternak ayam untuk memperoleh bantuan apabila menghadapi masalah penyakit pada ayam Anda.
Vaksinasi Ayam
Methode ini sangat sederhana. Semua bulu di dekat siku dari salah satu sayap dibuang sehingga jaringan kulit yang cukup luas kelihatan sebagai tempat untuk penyuntikkan vaksin agar semua vaksin dapat dimasukkan pada ayam. Isi jarum vaksin dengan obat vaksin dan suntikkan pada jaringan kulit tersebut. Proses vaksinasi selesailah sudah. Yakinkan bahwa semua ayam yang belum pernah divaksinasi telah mendapat giliran.
Sistem ventilasi harus diatur sedemikian rupa sehingga udara di dalam kandang tidak terlalu panas atau lembab karena dapat menyebabkan stress pada ayam. Pada musim kemarau, perputaran udara harus ditingkatkan agar udara panas dalam kandang segera terganti dengan udara segar yang lebih dingin. Sedangkan pada musim hujan, perputaran udara harus dikurangi sampai pada tingkat yang cukup untuk tidak menimbulkan adanya kelembaban dan bibit penyakit. Singkirkan semua lapisan kotoran atau alas yang basah segera setelah terbentuk sehingga kandang tetap terpelihara dalam keadaan kering.
BUDIDAYA PUYUH PETELUR
Posted By: Unknown - 03.44.00
Ada dua Cara budidaya burung puyuh petelur lazim diaplikasikan oleh peternak saat ini, pertama adalah dengan sistem litter, dan kedua beternak dengan kandang baterai. Kedua cara ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Pembuatan litter lebih efisien bila dibandingakn dengan membuat baterai, namun perawatan dan panen telur jauh lebih mudah bila kita membudidayakan puyuh petelur di kandang baterai. Pada litter telur sering sekali tertimbun tumpukan serbuk sekam/ gergaji, sehingga sering terinjak oleh peternak yang hendak memanen telur.
Kandang litter adalah sangkar dengan alas lantai terbuat dari serbuk atau butiran-butiran benda yang mampu menyerap air dan bersifat cukup lembut, ada dua jenisnya;
Litter panggung: Biasa digunakan pada peternakan ayam broiler (ras), panggung ini sewaktu-waktu bisa diubah menjadi baterai, caranya cukup dengan mengangkat (membuang alas). Beberapa bahan dapat dijadikan litter; serbuk gergaji (serbuk kayu) sekam padi, dan jerami.
Litter melantai, jenis ini selamanya hanya bisa menjadi kandang litter karena serbuk gergaji atau sekam akan ditebar di lantai dasar. Biaya melantai ini jauh lebih murah dibandingkan litter panggung.
Kekurangan dan kelebihan kandang litter
Kekurangan budidaya ternak puyuh di kandang litter salah satunya adalah mudah terkena gangguan pernapasan jika serbuk gergaji terlalau lama tidak diganti, litter harus diganti sesering mungkin, jika sudah memadat maka kadar amoniak pasti akan meningkat.
Kelebihan menggunakan litter terletak pada kesehatan ternak puyuh terutama kesehatan kaki sebab litter jauh lebih lembut dibandingkan dengan lantai kandang baterai umumnya terbuat dari jerejak kayu atau anyaman kawat.
Burung puyuh petelur sebenarnya sama saja dengan pedaging, dimana pedaging didapatkan dari ternak puyuh petelur telah afkir. Afkir adalah burung puyuh yang sudah tidak mampu lagi menghasilkan telur secara ekonomis. Sebagai seorang peternak yang hendak memulai bisnis budidaya ada beberapa hal harus dipertimbangkan terlebih dahulu, diantaranya:
Lokasi peternakan; harus diketahui bahwa puyuh gampang stress ketika tingkat kebisingan lingkungan cukup tinggi. Jika puyuh petelur mengalami stress bisa dipastikan tidak berproduksi (bertelur) degan baik. Oleh karena itu usahakan kandang jauh dari kebisingan. Burung akan tumbuh sehat di tempat yang teduh, jadi alangkah baiknya kandang diletakkna di bawah pepohonan rindang. Jika anda tinggal di lingkungan padat penduduk maka budidaya puyuh tidak cocok untuk bisnis anda. Di lingkukang padat penduduk bisnis budidaya peternakan yang cocok mungkin hanya ikan lele dan belut.
Pemasaran telur dan daging, sebelum anda memulai ternak puyuh pastikan bahwa di daerah anda ada penampung telur. Hal ini karena puyuh termasuk salah satu burung yang produksi telurnya sangat tinggi yakni mencapai 300 butir/ tahun. Jika anda memelihara dalam skala besar maka saluran pemasaran sudah benar-benar ada sebab daya tahan telur cukup singkat hanya 3 minggu saja.
Selanjutnya gambaran garis besar cara beternak burung puyuh petelur:
Siapkan kandang di lahan dan arah yang tepat (memanjang dari timur ke barat)
Pesan bibit, anda bisa memesan puyuh dara agar lebih mudah dalam perawatannya dan tingkat kematian juga rendah. Alternatif lain anda bisa juga membeli mesin tetas dan menetaskan telur sendiri; dalam hal ini anda harus benar-benar mengetahui ciri-ciri telur fertil.
Isi kandang puyuh dengan kepadatan yang tepat. Panjang baterai tidak boleh lebih dari 2 meter untuk menghindari aktivitas berlebihan dan lebar dari sebuah baterai sebaiknya kurang dari 70 cm hal ini agar memudahkan kita ketika ingin menangkap puyuh ataupun membersihkan kandang, tinggi dari sangkar juga tidak boleh lebih dari 40 Cm ukuran terbaik dan biasa digunakan adalah 30 cm, hal ini untuk menghindari kegiatan meloncat-loncat. 1 box sangkar ini optimalnya diisi dengan 30 ekor puyuh. Jika kita membuat sangkar bertingkat lima berarti satu unit kandang bisa menampung 150 ekor.
Siapkan pakan, burung ini memang bisa mengkonsumsi pakan ayam, namun jika anda memiliki modal yang cukup sebaiknya beli pakan khusus untuk puyuh petelur.
Hari pertama DOQ masuk kandang harus sangat diperhatikan kenyamanannya, hindarkan dari kebisingan sehingga tidak stress. Jika sudah terbiasa dengan lingkungannya perawatan dan pengawasan akan semakin mudah.
BUDIDAYA TERNAK SAPI
Posted By: Unknown - 03.37.00
Beternak sapi merupakan salah satu prospek yang baik jika di bandingkan dengan yang lain hampir sama saja penghasilanya tergantung modal yang kita keluarkan,
Sapi potong merupakn salah satu sumber daya penghasil bahan makanan berupa daging yang memiliki nilai jual yang tinggi dan sangat penting arti di dalam kehidupan masyarakat.
Daging sangat besar manfaatnya bagi pemenuhan gizi berupa protein hewani.Sapi adalah satu satu hewan yang menjadi andalan untuk menyediakan kebutuhan pangan daging.
Ternak sapi khususnya sapi potong merupakan salah satu usaha yang tidak ada hentinya.Usaha ternak sapi potong kebanyakan masih dikelola secara tradisional dan dengan usaha skala kecil.
Hal ini dikarenakan factor kemampuan peternak di bidang permodalan serta keterbatasan pengetahuan tentang cara beternak sapi potong yang baik nah jangan kawatir saya akan jelaskan sedikit tantang cara beternak sapi potong yang baik adalah
Penggemukan dan Memilih Jenis Sapi
Beternak sapi yang sering di lakukan oleh sejumlah masyarakat yang senang memelihara sapi adalah dengan cara pembesaran atau penggemukan daging. Penggemukan ini dilakukan dalam waktu yang singkat yaitu berkisar 3-5 bulan. Cara beternak sapi potong yaitu harus memperhatikan jenis-jenis sapi potong dan langkah pemilihan bakalan.Dalam proses penggemukan dan pemilihan bakalan sapi potong yang baik dan benar.
Akan tetapi tidaklah semua jenis sapi itu mempunyai prospek yang sama untuk digemukkan. Ada beberapa faktor yang dapat digunakan untuk menentukan jenis sapi yang lebih prospektif untuk digemukkan.
Faktor-faktor tersebut adalah :
Jumlah populasi
Jumlah pertambahan populasi setiap tahun
. Penyebaran
Produksi karkas dan
Efisiensi penggunaan pakan
Persyaratan Kandang
Pembuatan kandang untuk sapi potong perlu memperhatikan beberapa persyaratan antara lain Adalah;
Segi teknis, Ekonomis, Kesehatan kandang, Ventilasi kandang, Pembuangan kotoran pengelolahan tempat dan kesehatan lingkungan sekitarnya.
Pemilihan Lokasi:
Pertimbangan yang harus dilakukan dalam memilih lokasi antara lain adalah :
Ketersediaan sumber air untuk minum
Memandikan dan membersihkan kandang ternak,dan dekat dengan sumber pakan,
Kemudahan akses transportasi untuk penyediaan pakan dan pemasaran,
Tersedia areal untuk perluasan jika dibutuhkan,
Lokasi lebih tinggi dari sekelilingnya sehingga memudahkan untuk pembuangan limbah dan menghindari Genangan air pada waktu hujan,
Jarak kandang dengan bangunan umum dan perumahan minimal 10 m,
Tidak mengganggu kesehatan lingkungan,
Relatif jauh dari jalan umum dan limbah ternak dapat tersalur dengan baik
Secara umum, kandang memiliki dua tipe, yaitu individu dan kelompok. Pada kandang individu, setiap sapi menempati tempatnya sendiri berukuran 2,5 X 1,5 m. Tipe ini dapat memacu pertumbuhan lebih pesat, karena tidak terjadi kompetisi dalam mendapatkan pakan dan memiliki ruang gerak terbatas, sehingga energi yang diperoleh dari pakan digunakan untuk hidup pokok dan produksi daging tidak hilang karena banyak bergerak. Pada kandang kelompok, bakalan dalam satu periode penggemukan ditempatkan dalam satu kandang. Satu ekor sapi memerlukan tempat yang lebih luas daripada kandang individu. Kelemahan tipe kandang ini yaitu terjadi kompetisi dalam mendapatkan pakan sehingga sapi yang lebih kuat cenderung cepat tumbuh daripada yang lemah, karena lebih banyak mendapatkan pakan.
Pakan Untuk Sapi Potong
Pakan menjadi factor utama dalam program pengemukan.seperti diberi makan rumput, daun-daunan atau jerami. Pakan untuk sapi potong dapat dikelompokkan menjadi :
A. Hijauan
Hijauan yang berkualitas baik (rumput unggul atau campuran rumput dengan hijauan kacang-kacangan) umumnya sudah dapat memenuhi kebutuhan hidup pokok, pertumbuhan dan reproduksi yang normal sehingga pada pemeliharaan sapi dianjurkan lebih banyak menggunakan hijauan (85-100%),
Apabila hijauan banyak tersedia, pemberian konsentrat hanya dianjurkan untuk keadaan tertentu saja seperti saat sulit hijauan (di musim kemarau) atau untuk penggemukkan.
Contoh Hijauan Unggul :
Rumput setaria,Rumput Gajah,Rumput raja,Rumput benggala,Rumput bede,Lamtorogun,Turi ,Gamal dan Kaliandra
Contoh Hijauan Limbah Pertanian :
Jerami Kacang panjang
Jerami Kedelai
Jerami Padi
Jerami Jagung
Konsentrat
Contoh konsentrat :
Dedak padi
Onggok (Ampas singkong)
Ampas tahu
Dan lain-lain
Perkembangbiakan sapi potong
Pada usaha ternak sapi potong yang sistem produksinya untuk menghasilkan anak-anak sapi yang hampir sama umurnya dalam jumlah yang besar untuk dijual sebagai anak sapi (Feeder Cattle), maka perkawinannya dilakukan secara musiman
Sapi potong mulai dewasa kelamin yaitu apabila mulai timbul oestrus (tanda-tanda birahi, bronst). Pada umur 8-12 bulan, tergantung pada bangsa-bangsa, makanan, dan lingkungannya.
Cara Perkawinan
Pada sapi potong dapat dilakukan dengan pengaturan dan pengawasan sepenuhnya oleh manusia yang disebut cara ”Hand Mating” yaitu pemeliharaan jantan dan betina dipisah dan bila ada betina yang bronst,
Diambilkan pejantanya agar mengawininya atau dilakukan perkawinan buatan atau dengan cara perkawinan bebas di padang rumput. Dimana sapi-sapi jantan dan betina yang sudah dewasa pada musim perkawinan dilepas bersama-sama, bila ada sapi-sapi betina yang bronst tanpa campur tangan si pemilik akan terjadi perkawinan.
Cara perkawinan inilah yang cocok dilakukan pada usaha sapi potong dimana perkawinan biasanya dilakukan secara musiman.
BUDIDAYA TERNAK KERBAU
Posted By: Unknown - 03.29.00
Cara ternak kerbau yang baik yang harus diperhatikan ialah pemilihan bibit, perkandangan, pemberian makan, pengendalian penyakit, penangan pascapanen, dan pemasaran. Hal-hal tersebutla yang harus lebih diperhatikan untuk menjalankan ternak kerbau supaya hasil peternakan sesuai yang kita harapkan.
Di bawah ini kita akan membahas satu-persatu langkah-langkah cara ternak kerbau yang baik dan sesuai dengan aturan yang biasa dilakukan oleh para peternak di Indonesia.
Pemilihan Bibit
Memilih bibit ternak kerbau berpedoman pada sifat individu, bibit atau pengenalan jenis ternak, silsilah keturunan, dan berdasarkan keadaan luar serta umur ternak. Selain itu, diperhatikan pula daya produksi ternak, misalnya berat lahir, berat sapih, pertambahan berat badan, efisiensi penggunaan makanan dan kualitas daging atau karkas serta kemungkinan berdasarkan criteria pemenang dalam suatu perlombaan.
Silsilah keturunan : memiliki keturunan yang mulus, pertumbuhannya cepat besar dan kokoh, keadaan bentuk luar normal dan seimbang, kerbau jantan memiliki alat kelamin jantan yang normal, kerbau betina mempunyai ambing yang lembut dan puting 4 buah.
Kemudian kerbau harus sehat yang ditandai dengan keadaan matanya yang bersih dan beringas, kulit lembut mengkilap, badan tidak kurus, kaki kokoh, hidung bersih, lidah berbau rumput dan kotorannya normal.
Sifat Individu Bibit : sifat individu bibit ternak kerbau dapat dilakukan melalui pengenalan jenis atau tipe kerbau. Jenis kerbau yang ada di Indonesia terdiri atas kerbau lumpur, kerbau murrah, dan kerbau local.
Kerbau Lumpur, mempunyai kebiasaan berkubang di lumpur dan di rawa-rawa, merupakan kerbau yang ulet bekerja baik sebagai pengolah (membajak) tanah maupun penarik pedati, kerbau ini cucuk untuk produksi daging, sedangkan produksi susunya rendah.
Kerbau Murrah, ditandai dengan ukuran badan yang besar dan warna kulitnya hitam atau kelabu kehitam-hitaman, merupakan kerbau tipe susu, tetapi petani sering menggunakan kerbau ini untuk kerja di sawah.
Karakteristik kerbau murrah mempunyai kepala kecil dan tanduk berbentuk spiral, bobot badan jantan dewasa rata-rata 544 kg dan betina dewasa rata-rata 450 kg, produksi susu rata-rata per laktasi 1.800 kg dengan masa laktasi selama 9-10 bulan.
Kerbau Lokal, banyak terdapat di seluruh Indonesia. Di sumba, kerbau local sering di pakai untuk bekerja di sawah, sedangkan di Sumatra Barat kerbau local menunjukan tingkat status social seseorang di masyarakat.
Keadaan Luar dan Umur
Factor penting yang harus diperhatikan dalam memilih bibit kerbau adalah melalui pengamatan kesehatan ternak, umur, dan keadaan luar ternak.
Kesehatan, ciri kerbau sehat diantaranya: mata bersih (putih), kulit bercahaya, keadaan tubuh gemuk dan normal, bulu bersih dan tidak kurap, hidung ingusnya sedikit dan tidak berbau.
Umur Ternak, kerbau dapat dilihat melalui keadaan giginya. Gigi kerbau hanya terdapat pada rahang bawah, sedangkan rahang atas hanya merupakan bantalan keras yang digunakan untuk memotong rumput. Gigi pada rahang bawah berjumlah 8 buah (4 pasang).
Keadaan Bentuk Luar, kerbau dapat diketahui dengan memperhatikan karakteristik sebagai berikut:
Bentuk badan secara keseluruhan seimbang.
Ternak calon pejantan mempunyai alat kelamin dan kakinya kuat.
Ternak calon bibit betina mempunyai alat kelamin yang normal dan ambingnya baik.
Ternak kerja dipilih yang kakinya kuat, perototan berisi dan tulang hidungnya besar.
Kadang yang baik memenuhi persyaratan teknis dan ekonomis sebagai berikut:
Terpisah dari rumah dn jarak cukup jauh.
Bahan kandang bisa di buat dan kaya atau bamboo dan atap dan genting atau seng yang murah.
Lantai sebaiknya di semen atau dengan tanah yang di padatkan. Lantai kandang di buat lebih tinggi dari pada permukaan tanah sekitar nya.
Ventilasi dalam kandang harus baik.
Sistem saluran pembuangan ( drainase ) didalam dan diluar kandang harus baik (tidak becek).
Ukuran kandang yang ideal untuk ternak kerbau sangat ditentukan oleh umur dan jenis kelamin ternak itu sendiri.sebagai pedoman ukuran kandang untuk satu ekor ternak kerbau ialah sebagai berikut:
a. Kerbau betina dewasa 1,5 m x 2 m2,
b. kerbau jantan dewasa 1,8 m x 2 m2, dan
c.kerbau stadium anak 1,5 m x 1 m2
kandang dilengkapi dengan dinding , tempat makanan dan air minum. Atap kandang kerbau dapat terbuat dari asbes maupun genting.
Pemberian makanan
Pada umumnya, pakan ternak kerbau terdiri atas baha hijauan makanan ternak (HMT) ,limbah pertanian, dan penguat (konsentrat). Misalnya, susunan pemberian makanan ternak kerbau untuk tiap ekor dengan bobot 300kg dalam satu hari terdiri sebagai berikut.
1. Rumput segar (hijauan) 20 kg;
2. Jerami padi hasil pengolahan soda atau urea 7 kg;
3. Dedak halus 2,3 kg;
4. Kacang-kacangan segar 0,5 kg;
5. Garam 100 gr;
6. Vitamin dan mineral (premix)
Hijauan makanan ternak
ternak hijauan dewasa yang berat badan nya 350 kg-500 kg dapat di berikan bahan hijauan makanan (HMT) ternak atau rumput segar sebanyak 35 kg-50 kg/hari (10%dari berat badan). Pemberian hijaun biasanya diberikan 2 kali sehari, pagi dan sore. Hijauan dapat berupa aneka rumput lapangan atau rumput budi biya, misalnya rumput gajah ,rumput raja,rumput benggala, dan lain sebagai nya.
Pakan limbah pertanian
pada saat pakan hijauan sulit diperoleh terutama di musim kemarau, dapat dimanfaatkan libar pertanian misalnya jerami padi yang diolah dulu dengan cara penambahan soda dan amoniak.
Siapkan alat-alat terdiri atas : drum yang dipotong, alat pengaduk, ember plastic, alat penyiram, dan timbangan .
Siapkan bahan-bahan meliputi : jerami padi kering, air, dan soda.
Soda dilarutkan dalam ember sampai larut. Tiap-tiap kg jerami padi digunakan takaran 2 sendok makan (30 g) soda di campur dengan 1 liter air.
Jerami padi kemudian di potong kemudian dimasukan kedalam drum yang telah disediakan.
Jerami dalam drum, misalnya volume 3 kg, disiranm dengan larutan soda sedikit demi sedikitsambil diaduk sampai merata, kemudian campuran tadi
didiamkan atau dibiarkan merata selama 8 jam.
Tatalaksana pengolahan jerami padi dengan penambahan pupuk urea adalah sebagai berikut:
Siapkan alat terdiri atas : sendok, cangkul, alat penyiram, ember, timbangan, dan plastic.
Siapkan bahan-bahan meliputi : jerami padi, pupuk urea dan air.
Siapkan pupuk urea sebanyak 85 gr untuk setiap kg jerami padi.
Pupuk urea dilarutkan dengan 1 liter air dalam ember kemudian aduk-aduk sampai rata atau larut semua.
Buat lobang tempat penyimpanan jerami padi dengan ukuran lebar 75 cm, kedalaman 1 m dan panjanggnya disesuaikan dengan kebutuhan.
Jerami yang telah disediakan di masukan kedalam lubang, yang didasarnya dialasi dengan plastic.
Campuran urea yang telah di sediakan dimasukan kedalam kedalam alat penyiram dan disiramkan kedalam lobang yang telah berisi jerami.
Jerami dipadatkan dan segera tutup dengan plastic, lalu ditimbun dengan tanah dasarnya
Jerami padi tadi diabiarkan minimal 15 hari.
Dalam keadaan krisis hujan, pemberian jerami padi hasil pengolahan dengan penambahan soda atau urea kepada ternak kerbau sebanyak 30-35% dan jumlah hijauan yang dibutuhkan oleh ternak tersebut.
Pakan penguat (konsentrat)
Pakan penguat biasanya berupa dedak, jagung, tetes tebu, bungkil kelapa, bungkil kacang tanah, ampas tahu, onggok, dan lai-lain. Jumlah pemberian pakan penguat untuk ternak kebau dewasa sebanyak 4 kg 5kg atau 10% dan pemberian pakan hijauan . pemberian pakan penguat dilakukan 1 kali smapai dengan 2 kali, yaitu pagi dan sore.
Radang limpa (anthrax)
Penyakit anthrax disebabkan oleh kuman bacillus anthracis penyakit anthraxtelah dikenal di Indonesia sejak tahun 1885. Tanda-tanda ternakkerbau terserang penyakit anthrax adalah sebagai berikut:
a. Suhu badan meningkat (demam) antara 40oC-42oC
b. Limpa membesar (bengkak)dan rapuh
c. Sukar bernafas
d. Pendarahan pada mulu, lubang hidung, telinga, dan anus
e. Kematian yang cepat (mendadak)
Pengobatan ternak yang tersserang penyakit anthrax yaitu dengan menggunakan anti serum anthrax dengan dosis 100-200 cc secara sucutan serta diberikan antibiotika berupa penisilin terramisin, dan silfat thiazole.sementara tindakan pencegahan penyakit anthrax dapat dilakukan sebagai berikut:
a. Ternak sehat harus di vaksin anthrax strain dengan dosis 1cc secara subcutan.
b. Jangan menjual atau menyembelih atau memakan daging atau susu ternak yang sakit sebab dapat menular.
c. Ternak sakit harus di asingkan atau disingkirkan atau diisolir
d. Ternak yang mati harus di bakar dan di kubur cukup dalam (2 m-3 m).
e. Pada lokasi-lokasi yang berpenyakit anthrax tertutup bagi lalulintas hewan , kemudian baru dibuka lagi setelah 14 hari terhitung mulai sembuhnya hewan sakit terakhir
f. Kandang dan bekas peralatan ternak sakit harus dihapuskan atau tidak digunakan lagi
Mulut dan kuku (aphtae epizootica)
Penyakit mulut dan kuku disebut aphtae epizootica (AE) yang sibabkan oleh virus.
Tanda-tanda serangan penyakit mulut dan kukuadalah sebagai berikut:
a. Demam dan nafsu makan berkurang
b. Dari mulut keluar air liur terus menerus,lempuh-lempuh dan keropeng pada mulut lidah dan putting susu
c. Jalan pincang karena terjadi luka dikaki
d. Senang berbaring , lesu dan mendapat kesulitan waktu bangkit
e. Produksi daging dan susu menurun
Penyakit mulut dan kuku (MK) menular ternak lain melalui makanan yang tercemar ,airliur atu kotoran ternak. Pencegahan penyakit mulut dan kuku dapat dilakukan dengan cara vaksinasi ,dan ternak sakit harus dipisah kan dengan ternak yang sehat, memindah kan hewan yang sakit ,menjaga kebersihan kandang, dan makanan begizi.
Surra (mubeng)
penyebab penyakit sura adalah protozoa tripanosoma evansi yang ditularkan oleh lalat penghisap darah . di Indonesia penyakit ini dikenal sejak tahun1987.gejala serangan penyakit surra adalah sebagai berikut
a. Bengkan bagian leher sampai dada bagian depan, perut bagian bawah sampai pelir (scrotum)
b. Demam meningkat
c. Ternak tampak berputar –putar dan
d. Sesak nfas, lemah , serta lesu.
Pencegahan penyakit surra dapat di lakukan dengan cara pemberantasan lalat penghisap darah,
Mengasingkan ternak yang sakit, mencucihamakan kandang dan peralatan , penyemprotan ternak dengan nagonal 3 gr dalam 30 cc aquadest.
Cacing hati
Penyebab penyakit cacing hati adalah cacing trematoda fasiciola gigantic.
Gejala penyakityang disebabkan cacing hati adalah sebagai berikut:
a. Mencret, dan ternak tampak kurus, dan lemah anemia
b. Produksi turun da,
c. Pertumbuhan anak sangat lambat
Penularan cacing hati pada umumnya pada rumput dan minuman yang tercemar cacing.
Pencegahan cacing hati dapat dilakukan dengan cara membunuh hewan perantara (siput). Sementara pengobatan cacing hati dapat dilakukan dengan cara tradisional dengan jambu muda digerus dan di cekokan.
Dapat pula dilakukan dengan tembakau sebanyak 3 liter dicampur 3 gr terusi, lalu ditambah kan 2 liter selanjutnya diberikan kepada ternak sebanya 30 mm-50 mm diminumkan . selain itu , cara kimiawi dapat diberi obat paten Dovenix berbahan aktif introsinil dosis 10 gr/kg berat badan,yang disuntikan dibawah kulitkarbontetra khlorida dosis antara 1-5 ml/ekor atau 50 mg/kg berat badab yang disuntikan dibawah kulit.
BUDIDAYA TERNAK BABI
Posted By: Unknown - 03.19.00
Ternak babi merupakan salah satu komoditas peternakan yang cukup potensial untuk dikembangkan. Ternak babi dan atau produk olahannya cukup potensial sebagai komoditas ekspor nasional. Pasar komoditas ini masih terbuka lebar ke berbagai negara seperti Singapura dan Hongkong. Berdasarkan statistik peternakan tahun 2010, populasi ternak babi tertinggi terdapat di Provinsi Nusa Tenggara Timur 1,637,351ekor, Bali (930,465 ekor), Sumatera Utara (734,222 ekor), Sulawesi Selatan (549,083 ekor), Kalimantan Barat (484,299 ekor), Papua (546,696 ekor), Kalimantan Barat (484,299 ekor), Sulawesi Utara (332 ,942 ekor), Bangka Belitung (268,220 ekor), Sulawesi Tengah (215,973 ekor), Kepri (185,663 ekor).
Usaha peternakan babi merupakan usaha yang sudah dilakukan dalam kurun waktu yang cukup lama, namun belum ditemukan informasi tertulis, kapan sebetulnya peternakan babi di Indonesia dimulai. Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa skala usaha peternakan babi sangat beragam. Di beberapa daerah seperti di Tapanuli Utara, Nias, Toraja, Nusa Tenggara Timur, Bali, Kalimantan Barat, dan Irian Jaya ternak babi dipelihara hanya sebagai sambilan usaha keluarga. Babi (umumnya dari jenis lokal) dilepas atau semi-dikurung dan diberikan limbah dapur dan limbah pertanian, sehingga produktivitasnya belum sesuai dengan yang diharapkan.
Untuk memperoleh hasil yang optimal dalam menjalankan usaha ternak babi terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu ketersediaan bibit yang memadai baik dari segi kualitas maupun kuantitas dan tatalaksana pemeliharaan yang meliputi perkandangan, kebersihan kandang, pemeliharaan induk, anak babi, ternak babi jantan dan babi usia tumbuh serta penanganan hasil produksi.
Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui manajemen pemeliharaan ternak babi yang baik sehingga usaha peternakan babi yang dilakukan dapat memperoleh hasil yang optimal.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Babi
Babi dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
Class : Mammalia
Ordo : Artiodactyla
Sub ordo : Sus
Spesies : Sus Scrofa Sus, Vittatus
Babi termasuk ke dalam family suidae yaitu ternak non ruminansia dan dalam genus Sus ( babi liar). Babi yang ada pada ssaat ini diperkirakan merupakan keturunan dari:
1. Sus scrofa
2 .Sus vitatus
Sus scrofa memiliki tubuh besar, kepala runcing dan taring yang panjang. Pada sebagian leher terdapat bulu panjang dan kasar, kaki depan dan belakangnya besar. Sus vitatus tubuhnya lebih kecil dengan bulu halus dan kaki depan serta belakangnya lebih kecil. Pada dasarnya bangsa babi yang ada di Indonesia merupakan bangsa babi yang berasal dari tetua Sus vitatus yang saat ini masih banyak terdapat pada hutan-hutan di daerah Indonesia, namun karena perbedaan iklim, daerah lingkungan, pakan dan sebagainya sehingga muncul bangsa-bangsa babi jinak yang ada (Sihombing, 1991).
Ternak babi merupakan salah satu dari sekian jenis ternak yang mempunyai potensi sebagai suatu sumber protein hewani dengan sifat-sifat yang dimiliki yaitu prolifik (memiliki banyak anak setiap kelahiran), efisien dalam mengkonversi bahan makanan menjadi daging dan mempunyai daging dengan persentase karkas yang tinggi (Siagian, 1999).
Ternak babi merupakan salah satu komoditi Peternakan yang cukup potensial untuk dikembangkan. Hal tersebut disebabkan ternak babi dapat mengkonsumsi makanan dengan efisien, sangat prolifik yakni beranak dua kali setahun dan sekali beranak antara 10 – 14 ekor (Wheindrata, 2013).
Babi adalah ternak monogastrik yang mampu mengubah bahan makanan secara efisien. Limbah pertanian, peternakan dan sisa makanan manusia yang tidak termakan dapat digunakan oleh babi untuk menjadi produksi daging. Besarnya konversi babi terhadap ransum ialah 3,5 artinya untuk menghasilkan berat babi 1 kg dibutuhkan makanan sebanyak 3,5 kg ransum (Prasetya, H., 2012).
Ternak babi juga adalah ternak yang paling subur untuk dipelihara dan kemudian dijual. Jumlah anak yang dilahirkan lebih dari satu, serta jarak dari satu kelahiran dan kelahiran berikutnya pendek hal ini memungkinkan untuk menjualnya dalam jumlah besar. Babi yang besar dapat dengan mudah memproduksi litter size yang masing-masing terdiri dari rata-rata 10 ekor babi perkelahiran, selanjutnya dinyatakan bahwa karakter reproduksi bersifat unik bila dibandingkan dengan sapi, domba dan kuda. Perbedaan yang paling penting adalah bahwa babi merupakan hewan polytocous atau melahirkan anak lebih dari satu (Blakely J dan Bade, 1992).
Pemeliharaan Ternak Babi
Tingkat keberhasilan usaha ternak babi yang dijalankan pada dasarnya tergantung pada kemampuan pengusahanya dalam mengendalikan peranan faktor-faktor penentu dalam usaha mengeksploitasi sifat tersebut. Pada skala usaha kecil, maka usaha peternakan babi merupakan komponen usaha pertanian tanaman pangan atau usaha lain dan peternakan babi hanyalah sebagai usaha sambilan. Sedangkan pada skala usaha besar, tujuan ekonomi semakin menonjol oleh karena itu prinsip ekonomi semakin diintensifkan, sehingga pertimbangan akan pengaruh faktor internal maupun eksternal akan semakin intensif ( Aak., 1974).
Ternak babi sangat sensitif terhadap pengaruh makanan yang tidak mencukupi dan terhadap tatalaksanaan pemeliharaan yang kurang berhubung karena pertumbuhan yang luar biasa cepatnya dan oleh karena itu menuntut kebutuhan makanan yang bermutu tinggi.ternak babi mempunyai pertambahan berat badan atau pertumbuhan yang lebih tinggi dengan pemberian takaran makanan tertentu jika dibandingkan dengan ternak lain, kecuali ayam broiler yang dipelihara dengan cermat, jug akalori yang berasal dari makanan yang dikandung di dalam bagian – bagian yang dapat dimakan dari ternak babi lebih tinggi dibandingkan dengan yang berasal dari jenis ternak lain dengan pemberian takaran zat makanan yang sama (sihombing, 1991).
Untuk memperoleh hasil yang optimal dalam menjalankan usaha ternak babi terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu ketersediaan bibit yang memadai baik dari segi kualitas maupun kuantitas dan tatalaksana pemeliharaan yang meliputi perkandangan, kebersihan kandang, pemeliharaan induk, anak babi, ternak babi jantan dan babi usia tumbuh serta penanganan hasil produksi. Hal lain yang dibutuhkan untuk menunjang keberhasilan dalam suatu usaha peternakan babi adalah tenaga yang terampil dalam mengelola usaha tersebut (Murtidjo, 1990).
Ternak babi yang dihasilkan oleh suatu peternakan babi akan mempunyai performans yang baik apabila manajemen pemeliharaan yang digunakan juga baik. Manajemen pemeliharaan babi harus disesuaikan dengan periode masa pertumbuhan babi, dari manajemen pemilihan bibit, pemberian pakan, perkawinan, kesehatan dan lain-lain. Maka dari itu manajamen pemeliharaan sangat menentukan kuantitas maupun kualitas babi yang dihasilkan (Siagian, 1999).
BAB III
PEMBAHASAN
Di Indonesia ternak babi telah cukup lama diketahui orang, namun pengetahuan tentang beternak babi yang benar dan produktif belum banyak diterapkan, mengingat kurangnya informasi, akibatnya peternakan babi di Indonesia cenderung masih dilakukan secara tradisional bahkan tak jarang ditemui banyak peternakan babi yang dikelola secara sangat sederhana dalam arti belum dikandangkan secara baik, belum diperhatikan pakannya, pertumbuhannya, perkembangbiakannya maupun kesehatannya.
Agar usaha ternak babi dapat memberikan keuntungan yang optimal bagi pemiliknya maka perlu diperhatikan beberapa hal yang menyangkut Manajemen pemeliharaan Ternak Babi.
PEMILIHAN BIBIT
Pemilihan bibit yang baik merupakan langkah awal keberhasilan suatu usaha peternakan. Syarat-syarat yang perlu diperhatikan pada waktu memilih bibit:
Babi Sehat, dengan ciri-ciri : letak puting simetris dan jumlah 12 buah kiri dan kanan, ambing yang besar dengan saluran darah terlihat jelas, tubuh yang padat dan kompak, kaki yang tegap dan kokoh, tubuh yang panjang dibandingkan dari babi-babi yang sama umur.
Anak babi yang akan di ternakan sebaiknya berasal dari induk yang sering menghasilkan anak banyak atau biasanya mempunyai anak lebih dari 5 ekor dalam satu kelahiran dan sanggup atau menjaga anak-anaknya sampai saat lepas susu, maupun pejantan yang sanggup atau mempunyai kemampuan kawin serta menghasilkan anak lebih dari 5 ekor.
PERKANDANGAN
Untuk mencapai keberhasilan di dalam usaha peternakan khusunya ternak babi, antara lain perlu diusahakan suatu bangunan kandang yang baik. Sebab hanya kandang yang baiklah yang akan mampu:
Meningkatkan konversi makanan
Meningkatkan pertumbuhan dan menjamin kesehatan ternak.
Yang dimaksud dengan kandang yang baik disini ialah, suatu bangunan kandang yang dibangun menurut aturan kandang yang benar.
Ada berbagai macam kandang babi, masing-masing bisa dibedakan menurut konstruksi dan kegunaannya.
Berbagai Macam Kandang Menurut Konstruksinya
Menurut konstruksinya kandang babi dibagi menjadi 2 (dua) yaitu:
Kandang Tunggal; yaitu bangunan kandang yang terdiri dari satu baris saja
Kandang Ganda; yaitu bangunan kandang yang terdiri dari dua baris yang letaknya bisa saling berhadapan ataupun bertolak belakang.
Berbagai Macam Kandang Menurut Kegunaannya
Menurut kegunaannya, kandang babi sisa dibangun sesuai dengan tujuannya, masing-masing dengan ukuran dan perlengkapan yang berbeda-beda;
1. Kandang Induk
Kandang induk yang efisien ialah jika kandang tersebut nyaman bagi induk dan sekaligus nyaman bagi anak-anak yang dilahirkan, sehingga anak-anaknya bisa mendapatkan kesempatan hidup pada kandang tersebut.
Pada pokoknya kadang babi induk bisa dibedakan antara kandang individual dan kelompok.
a) Kandang Individual
Pada kandang induk individual, satu ruangan hanyalah disediakan untuk seekor babi. Konstruksi kandang individual ialah kandang tunggal, di mana kandang hanya terdiri dari satu baris kandang. Atap bagian depan dibuat lebih tinggi daripada bagian belakang, pada saat hujan atap bagian depan diusahakan bisa ditutup. Untuk ukuran kandang tersebut adalah sebagai berikut:
Tinggi bagian depan 2,5 m, bagian belakang 2 m
Panjang 2,5 m, ditambah halaman pengumbaran yang terletak di belakang sepanjang 4 m
Tinggi tembok 1 m
Lebar 3 m.
Pada ren (halaman pengumbarannya) yang berukuran panjang 4 m itu lantainya bisa dibuat dari pasangan semen, tanah atau batu, di mana induk bisa makan di situ pula. Sedangkan untuk diding depan bisa dibuat dari tembok, bamboo, papan atau bahan lain seperti anyaman kawat. Tetapi apabila dinding itu bahannya dari kawat, harus diusahakan dengan anyaman yang kecil, dan kuat supaya anak-anaknya tidak bisa keluar.Kandang ini perlu dilengkapi dengan guard-rail (pintu penghalang) yang terletak di dalam, guna mencegah babi kecil mati tertindih, lampu pemanas, diberikan tilam dari jerami kering yang bersih serta dilengkapi dengan tempat makan khusus untuk anak-anak babi. Tempat makan ini diberi pagar pemisah agar induk tidak bisa mengganggu makanan yang diberikan kepada anak-anaknya.
b) Kandang Kelompok
Pada dasarnya kandang induk kelompok ini sama seperti pada kandang individual. Biasanya konstruksi kandang ini ialah kandang ganda, sehingga bisa dilengkapi dengan gang/jalan yang dapat dipakai untuk memberikan makanan dan air minum, sedang alat perlengkapan lainnya sama seperti pada kandang tunggal.
2. Kandang Fattening
Kandang fattening ini pada prinsipnya sama dengan kandang induk, akan tetapi perlengkapan dan ukuran lebih sederhana, masing-masing bisa dibangun konstruksi tunggal atau ganda. Konstruksi ganda ini bisa dipakai untuk kelompok fattening yang jumlahnya lebih besar, namun tiap-tiap unit tak akan melebihi 12 – 15 ekor. Di samping kandang fattening ini berbentuk kandang kelompok, tetapi ada pula yang berbentuk battery.
Kapasitas/ukuran:
1 m²/1 ekor, babi yang berat badannya rata-rata 80 kg
0,75 m² untuk berat 50 kg/ekor
0,5 m² untuk babi berat 35 kg/ekor.
3. Kandang Pejantan
Kandang pejantan dibangun khusus, terpisah dengan babi induk. Dan usahakan agar bangunan itu kuat, yang dilengkapi dengan halaman pengumbaran, agar pejantan bisa exercise(lantai) dan bisa melihat babi-babi betina dari halaman.
Ukuran :
2 x 3 m dan halaman 4 x 3 m
Tinggi kandang, bagian depan 2 m, belakang 1,5 m.
PAKAN
Pakan merupakan salah satu faktor penting dalam usaha ternak babi. Sebab 60% dari keseluruhan biaya dihabiskan untuk keperluan babi-babi induk (bibit), dan 80% untuk keperluan babi fattening. Oleh karena itu suatu hal yang perlu diperhatikan disini ialah bahwa walaupun babi itu secara alamiah tergolong hewan yang makannya sangat rakus, dan suka makan apapun, namun mereka perlu diberi makanan dengan perhitungan yang betul. Sebab, di samping ternak babi itu banyak makan dan rakus, konversi terhadap makanan pun sangant bagus, sehingga apabila pemeliharaannya baik, laju pertumbuhannya pun akan baik pula. Perlu diingat bahwa babi termasuk hewan yang memiliki alat pencernaan sederhana, yang tak mampu mencerna bahan makanan yang kadar serat kasarnya tinggi. Pakan untuk ternak babi umumnya merupakan campuran dari berbagai macam bahan makanan yang diberikan dalam kurun waktu tertentu (ransum).
Beberapa faktor penting yang harus diperhatikan peternak dalam pemberian pakan/ransum pada ternak babi adalah sebagai berikut:
a) Kandungan Zat Makanan
Semua bahan makanan yang diperlukan oleh babi terutama terdiri dari enam unsur pokok : karbohidrat, serat kasar, lemak, protein, vitamin-vitamin, mineral dan air.
b) Penyusunan Ransum
Apabila jumlah babi yang dipiara itu hanya bebarapa ekor saja, maka kepada babi tersebut bisa diberikan sisa-sisa bahan makanan dari dapur, seperti kulit pisang, pepaya, sayuran, nasi dan lain sebagainya. Akan tetapi betapapun banyak sisa makanan yang bisa diberikan, namun praktek pemberian makanan semacam itu kurang bisa dipertanggung jawabkan. Sebab bahan makanan tersebut bukanlah merupakan rasum yang mempunyai susunan zat makanan dalam imbangan yang tepat seperti yang diperlukan tubuh babi untuk keperluan pertumbuhan dan berproduksi.
Kandungan zat makanan dalam ransum diperhitungkan berdasarkan beberapa faktor diantaranya :
Tujuan peternakan itu sendiri, misalnya sebagai babi fattening, bibit
Fase hidup babi, starter, grower, finisher atau berat babi
Pedoman yang telah ada seperti zat-zat makanan yang diperlukan dan pertimbangan ekonomis, serta bahan yang tersedia pada sepanjang tahun.
Berdasarkan faktor-faktor tersebut di atas, maka dapat disusun berbagai macam ransum sesuai dengan kebutuhan babi dan tujuan peternak.
Ransum Starter
Yang dimaksud dengan babi starter ialah anak babi yang masih menyusui dengan umur 8 – 10 minggu. Pada fase atau periode ini mereka harus mendapatkan ransum starter, yaitu ransum yang terdiri dari :
Komposisi bahan makanan yang mudah dihisap oleh anak babi dan pula mudah dicerna (creep feeder)
Kandungan serat kasarnya rendah, misalnya dari bahan jagung giling halus, tepung susu skim. Sebab susu kandungan proteinnya tinggi, sedangkan jagung memiliki kadar cerna yang tinggi dan merupakan sumber karbohidrat
Kandungan protein 20 – 22 %, MP 70
Serat kasar 3 %.
Ransum Grower
Babi grower yaitu anak babi sesudah melampaui fase starter sampai umur 5 bulan. Babi-babi yang telah melewati fase grower dan mencapai berat 50 kg. Hal ini dimaksudkan agar :
Babi tumbuh cepat, sehat dan kuat
Bisa menghasilkan babi-babi fattening yang tidak banyak lemak atau spek, melainkan banyak daging
Babi bibit (breeding) dalam periode menyusui nanti akan bisa memproduksi air susu cukup banyak.
Babi-babi yang hidup pada fase ini harus mendapatkan ransum grower, yaitu ransum yang terdiri dari :
Bahan yang agak kasar sedikit dari pada ransum starter
Kadar protein kurang lebih 17%, MP 68
Serat kasar 5%
Ditambah ekstra hijauan segar, vitamin-vitamin dan mineral.
Ransum Fattening
Babi fattening adalah babi-babi yang digemukkan sebagai babi potongan yang beratnya 50 – 100 kg. penggemukan ini dimulai semenjak mereka sudah melewati fase grower yang berat hidupnya 50 kg sampai dengan bisa dipotong yaitu pada waktu mencapai berat 100 kg. Ransum yang diberikan ialah ransum fattening, yang terdiri dari :
- Bahan makanan yang agak kasar
- Kadar protein 14%, MP 69.
Ransum Bibit
Ransum bibit merupakan ransum yang diberikan kepada babi dara, sebagai pengganti makanan fase grower atau babi bunting3 bulan pertaman. Yang perlu diperhatikan dalam hal ini ialah babi tidak boleh terlampau gemuk dan banyak fat. Untuk menghindarkan keadaan ini maka babi tersebut harus diberikan ransum khusus yaitu ransum bibit yang terdiri dari:
Bahan-bahan makanan yang kadar serat kasarnya relative tinggi kurang lebih 8,5%
Protein 14,5 %, MP 64
Ditambah hijauan.
Ransum Induk Menyusui
Ransum induk menyusui yaitu ransum yang diberikan pada bulan terakhir pada masa bunting dan selama mereka menyusui. Ransum tersebut terdiri dari :
- Bahan yang kandungan serat kasarnya relative rendah, 7%
Serat kasar yang tidak terlalu tinggi dimaksudkan untuk menghidari kemungkinan terjadinya kesukaran buang kotoran (konstipasi) pada saat hendak melahirkan. Untuk mengatasi konstipasi ini babi bisa ditolong dengan diberikan obat pencahar (urus-urus), misalnya garam inggris sebanyak 1 (satu) sendok makan yang dicampur makanan. Pemberiannya dilakukan beberapa hari sebelum dan sesudah melahirkan. Pada saat ini jumlah ransum bisa dikurangi, tetapi harus betul-betul bermutu.
- Kadar protein tinggi, 18,5%, MP 66
Protein yang tinggi diperlukan untuk : pertumbuhan embrio dan persiapan produksi air susu.
c) Pemberian Ransum
Untuk anak babi berumur kurang lebih 8 minggu 0,25 kg/ ekor/hari
Untuk anak babi berumur 1 tahun sebanyak 2 kg/ekor/hari.
Untuk induk yang tidak menyusui/ tidak bunting kurang lebih 2 kg/ekor/hari.
Untuk induk babi yang bunting sebanyak kurang lebih 2,5 kg/ekor/hari.
Untuk induk menyusui 2 kg/ekor/hari ditambah dengan jumlah anak dikalikan 0,25 kg/ekor/hari.
Untuk pejantan sebanyak 3 – 4 kg/ekor/hari.
Makanan diberikan 2-3 kali sehari dan tidak mutlak harus dimasak karena zat-zat vitamin dalam campuran makanan yang dimasak akan rusak atau hilang, namun ada pula yang perlu dimasak seperti ubi kayu, daun keladi dan kacang kedelai sebab mengandung racun, dapat menimbulkan gatal gatal, mengandung zat anti metabolik. Ternak babi disamping membutuhkan makanan juga membutuhkan air minum yang bersih setiap hari dan disediakan secara tak terbatas dalam kandang sehingga babi dapat minum sesuai dengan kebutuhannya.
PEMELIHARAAN
Pokok - pokok beternak babi:
Yang perlu diperhatikan terhadap pemeliharaan anak babi antara lain:
Anak babi yang berumur 2 minggu diberikan makanan khusus;
Terhadap babi umur 4 minggu melakukan kastrasi;
Babi umur 6 minggu diadakan vaksinasi;
Babi umur 4-8 minggu penyapihan;
Babi umur 10 minggu pencegahan atau pemberantasan terhadap penyakit cacing;
Babi sangat sensitif terhadap perubahan suhu yang mendadak;
Bentuk kandang ikut menentukan efisiensi tenaga, biaya dan produksi;
Babi sensitif terhadap penyakit-penyakit parasit seperti cacing, kudis;
Pengawasan terhadap gejala babi birahi menentukan sukses tidaknya perkawinan.
Beberapa faktor penting dalam pemeliharaan ternak babi:
Berat anak babi waktu lahir 1-1,5 kg;
Jumlah anak babi sekali melahirkan 7-14 ekor;
Pertambahan berat badan 450-500 gram/hari;
Berat penyapihan rata-rata 10-14 kg;
Umur untuk dikawinkan pertama kali bagi betina 10-12 bulan, pejantan minimal 8 bulan;
Siklus birahi betina rata-rata 21 hari;
Lama birahi 2-3 hari, perkawinan dilakukan pada hari kedua saat babi itu birahi;
Lama kebuntingan kira-kira 114 hari (3 bulan 3 minggu 3 hari);
Induk umumnya melahirkan 2 x setahun;
Sebaiknya babi dijual setelah umur 8-9 bulan dengan berat hidup 80-100 kg
Hal-hal lain yang perlu diperhatikan oleh peternak:
Berat pada waktu lahir, disapih;
Tanggal kelahiran, perkawinan, penyapihan;
Banyaknya makanan yang dihabiskan;
Kondisi dan penyakit yang timbul;
Bangsa babi;
Jumlah anak yang dilahirkan;
Kelamin/sex anak yang dilahirkan;
Berat badan waktu dijual;
Pertambahan berat badan perhari ;
Silsilah induk dan ayah;
Selain diambil dagingnya, seperti halnya dengan kotoran ternak lain, kotoran babi juga dapat digunakan sebagai pupuk setelah kering dan disimpan beberapa saat.
Anak babi sejak lahir sampai berumur 10 hari menghadapi suatu masa kritis sebab anak babi sangat sensitif dan tidak berdaya menghadapi lingkungan yang berat. Kematian anak babi sangat menonjol apabila tatalaksana dan pemeliharaan induk dan anak kurang baik. Oleh karena itu perlu diperhatikan beberapa hal dalam pemeliharaan anak-anak babi misalnya:
Pembuatan kandang dengan sekat pengaman dalam kandang, tempat makan;
Menjaga kebersihan kandang secara teratur dan kontinyu;
Segera setelah anak babi lahir, tali pusar diolesi obat merah untuk menghindari infeksi;
Memberi makan dan minum secara teratur;
Bila induk babi mati, anak babi yang masih kecil dapat dipisahkan ke induk yang lain atau diberi susu pengganti sebanyak 0,2 - 0,4 liter/ekor/hari sampai umur 4-5 minggu.
Babi jantan yang digunakan sebagai pejantan pada umur 10 bulan dapat mengawini 1 sampai 2 ekor babi betina/hari dan dalam seminggu jangan lebih dari 3 kali kawin. Perbandingan jumlah pejantan dan induk babi 1 ekor : 8 - 10 ekor. Anak babi yang tidak digunakan sebagai calon pejantan sebaiknya segera dikebiri berumur kira-kira 3 minggu.
Babi yang digunakan sebagai calon induk dikawinkan pertama kali pada umur 9 bulan, sedangkan induk babi yang baru melahirkan sudah dapat dikawinkan kembali setelah umur 12 minggu atau setelah anaknya disapih.
PENGOBATAN DAN PENCEGAHAN PENYAKIT
Pada prinsipnya penyakit yang menyerang babi bisa digolongkan menjadi dua:
1. Penyakit Tak Menular
Misalnya penyakit akibat kekurangan zat-zat makanan tertentu (deficiency) seperti anemia, bulu rontok, rachitis, keracunan, dan lain-lain.
2. Penyakit Menular
Penyakit yang disebabkan oleh gangguan dari suatu organisme (bakteri, virus dan parasit) seperti cacing, kutu, dan lain - lain.
Berikut ini hal – hal penting yang harus dilakukan oleh peternak dalm menjalani usaha ternak babi agar ternak babi dapat terhindar dari berbagai penyakit:
Kualitas dan kuantitas pakan/ransum diperhatikan;
Kualitas air minum diperhatikan;
Menjaga kebersihan ternak babi;
Melakukan desinfeksi kandang dan peralatan, penyemprotan insektisida terhadap serangga, lalat dan pembasmian terhadap hama lainnya;
Selalu memperhatikan kondisi ternak, termasuk kondisi fisiologis;
Pemberian vaksinasi;
Memisahkan ternak yang sakit ke kandang isolasi;
Segera mengobati ternak yang sakit;
Melakukan konsultasi dengan penyuluh peternakan atau dokter hewan;
Membakar atau mengubur bangkai babi yang mati karena penyakit hewan menular dibawah pengawasan Dokter Hewan Peternakan setempat;
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Untuk memperoleh hasil yang optimal dalam menjalankan usaha ternak babi terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu ketersediaan bibit yang memadai baik dari segi kualitas maupun kuantitas dan tatalaksana pemeliharaan yang meliputi perkandangan, kebersihan kandang, pemeliharaan induk, anak babi, ternak babi jantan dan babi usia tumbuh serta penanganan hasil produksi.
Langganan:
Postingan (Atom)