Tampilkan postingan dengan label Materi dasar ternak. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Materi dasar ternak. Tampilkan semua postingan

Jumat, 26 Agustus 2016

UNDANG-UNDANG MITRA BISNIS

Dalam pelaksanaan kemitraan tidak bisa sembarangan saja penerapannya saat ini, karena semua hal tentang kemitraan sekarang diatur dalam UU No.41 Tahun 2014, Perpres No.48 Tahun 2013,PP No.6 Tahun 2013 serta PP No.17 Tahun 2013. Dalam undang-undang No.41 Tahun 2014 tentang peternakan dan kesehatan hewan pasal 31 disebutkan pada ayat 1. peternak dapat melakukan kemitraan usaha di bidang budidaya ternak berdasarkan perjanjian yang saling memerlukan, memperkuat, menguntungkan, menghargai, bertanggung jawab, ketergantungan dan berkeadilan. Ayat 2. Kemitraan usaha sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dapat dilakukan: antar peternak, antara peternak dan perusahaan peternakan, antara peternak dan perusahaan di bidang lain, dan antara perusahaan peternakan dan pemerintah atau pemerintah daerah sesuai dengan kewenangan. Pada peraturan presiden RI No.48 Tahun 2013 tentang budidaya hewan peliharaan yang di atur dalam bagian kelima berisi mengenai kerjasama dan kemitraan budidaya hewan peliharaan. Pasal 18 disebutkan penyelenggara budidaya hewan peliharaan dapat melakukan kerjasama dengan pihak asing untuk menyelenggarakan budidaya hewan peliharaan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan lainnya yang terkait. Pasal 19 ayat 1. penyelenggara budidaya hewan peliharaan dapat melakukan kemitraan dalam menyelenggarakan budidaya hewan peliharaan. Ayat 2 disebutkan kemitraan budidaya hewan peliharaan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dilakukan berdasarkan perjanjian yang saling memerlukan, memperkuat, menguntungkan dan berkeadilan. Pada peraturan pemerintah RI No.6 Tahun 2013 tentang pemberdayaan peternak diatur dalam Bab V, pasal 19 ayat 1 disebutkan untuk meningkatkan pendapatan peternak, sinergi dan daya saing usaha diperlukan kemitraan usaha yang dapat dilakukan antara peternak, antara peternak dengan perusahaan peternakan dan antara peternak perusahaan di bidang lain. Ayat 2 kemitraan usaha sebagaimana dimaksud ayat 1 dapat dilakukan paling sedikit dalam bentuk bagi hasil, sewa atau inti plasma. Dalam pasal 20 ayat 1 disebutkan kemitraan sebagaimana dimaksud dalam pasal 19 harus dibuat dalam bentuk perjanjian tertulis. Ayat 2, perjanjian sebagaimana dimaksud paling sedikit memuat harga dasar sapronak dan/ atau harga jual ternak, jaminan pemasaran, pembagian keuntungan dan resiko usaha, serta mekanisme pembayaran. Pada ayat 3 disebutkan mekanisme pembayaran sebagaimana dimaksud pada ayat 2 dilakukan untuk memberikan jaminan hak pembayaran. Serta aturan lain mengikat ialah diatur dalam peraturan pemerintah RI No.17 Tahun 2013 Tentang Pelaksanaan UU No.20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, kecil dan menengah, dimana pada bagian ketiga Pasal 31 disebutkan bahwa KPPU melakukan pengawasan pelaksanaan kemitraan. Dalam melakukan pengawasannya, KKPU berkoordinasi dengan instansi terkait.

Rabu, 24 Agustus 2016

PENGGUNAAN EM4


EM4 PERIKANAN & TAMBAK ‌ Keuntungan dan Manfaatnya EM4 ‌ * Memfermentasikan sisa pakan, kotoran, cangkang udang didasar tambak. ‌ * Mengurangi gas-gas amoniak, metan dan hidrogen sulfida ‌* Meningkatkan oksigen terlarut (DO) dan air menjadi bersih sehingga tidak diperlukan pengganti air berulang-ulang. ‌* Meningkatkan Daya Tahan tubuh udang dan ikan, sehingga mengurangi pemakaian antibiotik. ‌ * Meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi udang dan ikan . ‌ * Mengurangi biaya produksi. ‌ * Menumbuhkan plankton/pakan alami. ‌ * Aman untuk lingkungan. ‌ ‌ CARA APLIKASI EM4 UNTUUK PERIKANAN & TAMBAK ‌ 1. Pada saat pengolahan tanah dasar tambak, berikan kompos fermentasi sebanyak 1-3 ton per hektar. ‌ 2. Kemudian siramkan larutan EM4 sebanyak 6-8 liter per hektar dan biarkan biarkan selama 1 Minggu. ‌ 3. Genangkan selama 1 Minggu dengan ketinggian air 60-100 cm untuk memberikan kesempatan perkembangbiakkan plankton sebelum bibit udang/ikan ditebar. ‌ 4. Selama masa pertumbuhan udang dan ikan, berikan EM4 sebanyak 6-8 liter per hektar/minggu. ‌ 5.Tambahkan EM4 sebanyak 6-8 liter/Ha jika stress yang lebih berat pada udang dan ikan. ‌ 6. Untuk ikan hias dalam aquarium, tuangkan EM4 sebanyak 10cc/minggu (volume aquarium +1M3) ‌ 7. Untuk ikan kolam air deras dan keramba/ jala terapung, sebaiknya penggunaan EM4 dicampurkan pada pakan ikan dengan dosis 10cc/kg pakan ‌Pada Masa Pemeliharaan ‌setelah benur berumur 1 bulan, siramkan EM4 sebanyak 1-3 pmm/minggu/ha atau pada saat penggantian air sesuai dengan kondisi air. ‌ ‌ ‌ EM4 PETERNAKAN ‌ * Mencegah bau tidak sedap pada kandang dan tempat pembuangan kotoran ternak. ‌ * Menekan/ mengurangi perkembangan lalat dan serangga ternak. ‌ * Memperbaiki kesehatan ternak. ‌ * Mengurangi Stress. ‌ * Memperbaiki mutu daging ternak. ‌ * Memperbaiki kesuburan ternak. ‌ * Mengurangi jumlah kematian ternak. ‌ * Dapat digunakan untuk semua jenis ternak. ‌ ‌ CARA APLIKASI EM4 UNTUK TERNAK ‌ 1. AIR MINUM ‌ a. Unggas (Ayam, Bebek, Burung, dll) ‌ -DOC,DOD,DOQ ; 1/4 s/d 1/2 cc per liter air diberikan Setiap hari ‌ -Dewasa ; 1 s/d 2cc per liter air diberikan Setiap hari ‌ b.Ruminanceae ( kambing, sapi, kuda, dll) ‌ -Muda ; 1/2 cc s/d 1 cc per liter air diberikan Setiap hari. ‌ -Dewasa ; 1 s/d 2 cc per liter air diberikan Setiap hari. ‌ 2. PAKAN ‌ a. Pakan Kering ‌ Campurkan 10 ml EM4 secara merata pada 1 kg pakan kering. ‌ b. Pakan Basah ‌ Tuangkan 30 ml EM4 kedalam ember volume 10 liter yang sudah berisi pakan basah. ‌ c. Pakan alternatif ‌ pakan alami awet dan sehat ‌ berikan pakan alternatif Setiap hari sekitar 10 % dari berat badan ternak dan dapat juga dicampurkan dengan konsentrat maksimal sebanyak 10%. ‌ 3. SANITASI KANDANG, AIR MADI TERNAK DAN LIMBAH TERNAK ‌ Larutkan 1 liter EM4 kedalam 100 liter air kemudian semprotkan/ siramkan ke seluruh kandang dan tubuh ternak. ‌ 4. Pencegahan : larutkan 10 ml jamu ternak ke dalam 1 liter air diberikan 3 hari berturut-turut selama seminggu. ‌Pengobatan: Larutkan 10-90 ml jamu ternak kedalam 1 liter air diberikan Setiap hari selama seminggu. ‌ ‌

Minggu, 21 Agustus 2016

PERAWATAN BUAH NAGA MERAH DENGAN EM4

Buah naga (dragon fruits) yang matang dipisahkan dari tangkainya oleh suparmahdi (45). Kemudian diletakkan pada wadah keranjang besar yang di buat khusus dari bambu, selanjutnya buah naga dibawa ke penampungan sementara untuk di sortir sebelum dikirim ke toko buah dan supermarket. pria yang sebagian rambutnya telah memutih ini tiada rasa lelah memilah buah yang siap panen. Suparmadi terlihat sangat senang pada panen kali ini hasilnya melimpah dan lebih baik dari panen sebelumnya. Panen kali ini jauh lebih baik, belum semua dipanen, hasilnya sudah hampir 3 ton, dan masih banyak buah naga yang belum di petik, terangnya ketika di temui di kebunnya di daerah Slawi kabupaten Tegal, Jateng. Budidaya buah naga dilakoni pria ini sejak empat tahun Islam ini, berawal dari hanya sekedar hobi dan hanya sekedar coba-coba. Namun, semua berbuah, buah naga sukses dibudidayakan dan berbuah manis. Pundi-pundi keuangan pria ini bertambah dari hobinya. usaha utama sebenarnya penggemukan sapi, buah naga hanya buat hobi saja, hasilnya lumayan buat tambah-tambahan beli sapi dan pakannya, terang Suparma,yang bergerak di bidang sapi potong di Brebes, Budidaya buah naga dilakukan oleh suparmahdi tidak beda jauh dengan petani lain, hanya saja, sebagai pupuk ia gunakan Bokashi. pupuk Bokashi ia buat sendiri dengan memanfaatkan limbah ternak yang berlimpah. Melalui teknologi EM4, limbah sapi saya buat pupuk Bokashi, saya aplikasikan pada lahan, hasilnya sangat bagus, Bokashi sangat baik untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman, termasuk juga pada buah naga,terang pria ini yang hobi bercocok tanam. Bokashi dibuat menggunakan bahan utama kotoran sapi,lalu ditambahkan jerami, dedak, dan arang sekam. Bahan-Bahan tersebut selanjutnya difermentasi EM4 selama 10-14 hari. setelah itu Bokashi siap diaplikasikan. EM4 memiliki peran penting dalam pembuatan Bokashi, larutan EM4 yang terdiri dari bakteri fotosintesis, bakteri asam laktat (Lactobacillus sp), Actino mycestes dan ragi, dapat menguraikan bahan organik dengan cepat, selain itu juga memperkaya unsur dan mineral Bokashi. sehingga kebutuhan tanaman tercukupi, baik unsur mikro dan makro. Pada budidaya buah naga, suparmahdi mengaplikasikan 10 ton Bokashi per hektar. idealnya 10 ton per hektare, sebenarnya tidak ada aturan khusus pemberian Bokashi, makin banyak diberikan makin bagus hasilnya, saya berikan Bokashi selalu lebih hasilnya buah naga rajin berbuah, terangnya. Buah naga terlihat lebih subur , buah besar dan berlimbah, Setiap tiang penyangga dapat menghasilkan sebanyak 8 hingga 10 buah naga. rata-rata berat buah naga yang dihasilkan antara 400 gram hingga 650 gram, pada tahun pertama, suparmahdi memanen buah naga sebanyak 20 ton per hektar dan pada tahun ke dua buah naga dapat di panen sebanyak 30 ton. Buah naga ia jual Rp.15.000 perkilonya, pembeli suka buah naga disini karena rasanya yang lebih manis , tekstur daging buah lembut, warna daging buah merah serta ukuran besar, terang suparmahdi. Melalui kelebihan tersebut, buah naga merah dari kebunnya dikenal luas oleh masyarakat. bahkan pejabat daerah di kota Tegal dan Brebes jadi langganan tempatnya, termasuk Kapolres Brebes yang rutin datang dan mengunjungi kebun buah naga miliknya. Buah naga disini memiliki kelebihan dari buah sejenisnya, mulai dari tektur daging yang lembut maupun segi rasa yang lebih manis, Kapolres Brebes suka buajh naga disini yang menurutnya memiliki cita rasa manis, terang suparmahdi. Lelaki yang punya usaha bakso ini juga melakukan tumpangsari buah naga dengan cabai hijau hibrida besar. diantara tanaman buah buah naga, tumbuh subur tanaman cabai. meski hanya sebagai tanaman tambahan atau pelengkap disampingnya tanaman utama, hasil cabai cukup menguntungkan serta dapat mengurangi biaya produksi tanaman utama. dipilihnya tumpangsari dengan cabai besar hibrida karena kemudahan dalam perawatan dan ketahanannya terhadap penyakit layu. selain itu, tingkat serangan hama penyakit juga lebih rendah, meningkat dua tanaman tersebut beda famili, sehingga jenis hama dan penyakitnya pun berbeda satu sama lainya dan tidak saling mempengaruhi, ungkap suparmahdi. Bokashi tetap menjadi pilihan suparmahdi, karena menurutnya Bokashi yang sanggup menyediakan kebutuhan unsur hara yang lengkap yang dibutuhkan oleh tanaman, termasuk cabai, Bokashi makin banyak diberikan, makin besar manfaatnya untuk kesuburan tanaman, ujarnya. seperti halnya buah naga, cabai dari kebunnya dipasarkan di seputar Brebes, terutama di swalayan besar yang menjual produk organik.

PEMBUATAN BOKASHI PUPUK KANDANG

Cara
membuat Bokashi dengan bahan sbb: 1. Larutkan EM4 dan Molase ke dalam air dengan dosis 1-10cc perliter air 2. Campurkan bahan-bahan Bokashi (jerami,pupuk kandang, serbuk gergaji,dll) tersebut secara merata 3. Siramkan larutan EM4 secara perlahan-lahan ke dalam adonan secara merata sampai kandungan air adonan mencapai 30% (bila adonan dikepal dengan tangan, air tidak akan keluar dari adonan dan bila kepalan di lepas kembali maka adonan akan megar). 4. Adonan digundukan di atas ubin kering dengan ketinggian 15-20 cm, kemudian ditutup dengan karung goni selama 3-4 hari 5. Periksa suhu Setiap hari, pertahankan suhu gundukan adonan 40-50C. Jika suhu lebih dari 50C, bukalah karung penutup dan gundukan dibalik-balik agar suhunya turun mendekati suhu 40-50C, Kemudian ditutup kembali. suhu yang tinggi dapat mengakibatkan Bokashi menjadi rusak karena terjadi proses pembusukan. pengecekan suhu dilakukan Setiap 5 jam sekali. 6. Setelah 4-7 hari, Bokashi telah selesai terfermentasi dan siap digunakan sebagai pupuk organik. CATATAN : *Jika tersedia pupuk dikandang lebih banyak akan lebih baik. *Perbandingan pupuk kandang dan bahan organik disesuaikan dengan ketersediaannya.

Rabu, 20 Juli 2016

MENGURANGI AROMA TIDAK SEDAP PADA SUSU KAMBING

Susu kambing umumnya memiliki aroma tidak sedap atau "bau prengus" istilah yang kerap di sebut oleh banyak orang. Tapi lain halnya susu kambing yang di hasilkan oleh peternak kambing etawa dari kota Tegal,jawa tengah. Susu kambing diperternakan ini tidak berbau menyengat seperti pada umumnya. Susu kambing di tempat inipun banyak disukai dan menjadi buruan warga Tegal. Warga disini menyukai susus yang tidak berbau amis, setiap hari ada saja pembeli baru bahkan dari luar kota tegal. Mereka tertarik dengan susu kambing di tempat ini. Susu kambing yang memiliki aroma tidak sedap ini dihasilkan dari jenis kambing etawa, hewan ternak ini dipelihara Arifin tidak jauh dari rumahnya, di desa debong tengah, Tegal Jawa tengah. Arifin mengatakan tidak ada perlakuan khusus pada ternaknya, kambing di pelihara menggunakan metode yang sama dengan peternak lain. Hanya saja, kambing etawa peliharaannya rutin di beri pakan tambahan berupa konsentrat yang telah difermentasi EM4. EM4 pada awalnya saya gunakan hanya untuk menambah nafsu makan ternak, tapi setelah saya amati, selain EM4 juga dapat meningkatkan produksi pada susu kambing yang dihasilkan, bau amis atau kurang sedap susu kambing berkurang. sejak itu EM4 rutin saya gunakan pada pakan ternak. Arifin memberikan daun selong atau daun petai cina, sebagai pakan utama ternaknya. Pakan hijauan di berikan pada pagi hari, sementara pakan tambahan komboran (konsentrat) di berikan pada sore hari. Komboran di buat dari campuran hijauan berupa daun Selong yang di cacah halus, katul ampas tahu, garam krosok (garam kasar), bahan tersebut di fermentasi kan menggunakan EM4. Pemberian pakan di lakukan teratur, tujuannya agar kambing memiliki siklus hidup yang baik. Siklus hidup yang di maksud adalah waktu untuk makan, istirahat dan pemerahan. Sejak aplikasi EM4, perubahan terlihat pada hewan ternak, nafsu makan kambing meningkat tidak seperti biasanya yang malas makan hijauan, kambing tidak mudah sakit dan bobot kambing bertambah cepat secara alami. Dan, yang membuat Arifin senang adalah produksi susu kambing meningkat serta susu yang di hasilkan tidak bau amis. EM4 meningkatkan produksi susu, susu segar yang dihasilkan tidak terlalu menyengat. Selain pada pakan, EM4 juga ia aplikasikan pada minuman ternak dan sanitasi kandang. Usaha ternak kambing etawa dilakukan Arifin sejak tahun 2009, berawal dari 10 ekor, hingga kini ada sebanyak 80 Ekor kambing etawa ia pelihara pada kandang bertingkat, dari ternak tersebut, sebanyak 80 liter air susu segar dapat ia panen perharinya. Tiap produksi susu perharinya habis terjual. Pembeli adalah warga Tegal dan Brebes, pembeli umumnya datang ke pertemanan sehingga ia tidak perlu repot untuk memasarkannya. Selain susu segar, ia juga dapat memperoleh penghasilan dari kotoran dan urine kambing yang ia jual sebagai bokashi dan pupuk cair. Jika dibandingkan dengan susu sapi, susu kambing jauh lebih baik manfaatnya bagi kesehatan. Susu kambing mudah di serap dan dicerna oleh tubuh sebab susu ini memiliki gelembung-gelembung lemak yang mudah memisahkan dirinya serta lebih kecil dari pada susu sapi. Susu kambing memiliki kandungan nutrisi dan mineral yang cukup lengkap dibanding susu sapi. Susu kambing etawa diklaim memiliki manfaatnya yang hampir setara dengan ASI. Susu kambing diminati oleh banyak orang, namun tidak sedikit yang tidak menyukainya, karena bau dari susu kambing. EM4 pada pakan tambahan dapat mengurangi bau pada susu kambing, hal tersebut tentu membantu dalam meningkatkan penjualan susu kqmbing. Sebelumnya, banyak orang yang tidak suka susu kqmbing karena bau yang kurang enak, tetapi kini banyak yang suka karena susu tidak menyengat lagi.

PRAKTEK LAPANGAN TERNAK RUMINANSIA

Jenis ternak ruminasia paling banyak di piara oleh masyarakat desa. Mereka para pekerja sawah rerata berternak apakah sapi, kambing dan kerbau. Diluar ptani, banyak juga yang berminat berternak sebagai tumpuan hidup. Mereka menyebut ternak sebagai "raja kaya". Mungkin dengan pertimbangan sederhana, pola pakan ternak jenis ini tidak harus dibeli, yaitu cukup hanya merumput. Mungkin karena ini juga mereka tertinggal dari pendekatan teknologi terkini dalam pengembangan pakan. Ini sebuah keniscayaan, bisa jadi karena jumlah ternaknya tidak banyak, katakan di bawah 5 Ekor. Tetapi jika memiliki ternak lebih dari 15 ekor, Sudah tidak cukup dikerjakan dengan hanya merumput. Pakan alternatif sudah harus di pikirkan. Catatan kritis harus dikemukakan adalah kebiasaan memberi pakan basah dari hijauaan segar (ngarit, merumput).Rumput basah kandungan air 80% sedang nilai protein kering hanya 4'3%. Pekerjaan merumput sangat berat. Ini tidak sebanding dengan nilai nutrisi yang di dapat. Kemampuan mencerna pakan hanya 3%. Ketika rumput segar yang di makan sampai batas kemampuan cerna, nilai pk yang hendak di gapai tidak cukup. Bukan hanya rampen (sisa pakan yang tidak termakan) sangat banyak, target pertumbuhan jadi mundur. Lamanya waktu mundur dari panen tentu sangat boros, karena jerih payah kerja peternak terbuang dengan percuma. Sangat menarik karena saat sama, banyak limbah sawah tercecer tidak terurus. Bandingkan tebon jagung kering nilai pk 9,9% rendang kedelai kering nilai pk 16,7%,dll. Fakta lapangan yang ini justru malah di bakar, Peternak lebih suka mencari rumput basah. Ada yang tersisa dan luput dari pikiran peternak lokal, bahwa ternak rumansia memiliki kemampuan mengubah solulosa menjadi sumber pakan. Semua yang pernah hijau dan melakukan pekerjaan fotosintesis dengan matahari akan menghasilkan selulosa. Bakteri rumen di perut ternak bisa mengubah selulosa sebagai sumber karbohidrat, protein, lemak serta vitamineral untuk kebutuhan pertumbuhan. Pekerjaan merumput dalam konteks ini tentu tidak praktis dan tidak produktif, terutama karena sangat berat. Semua yang pernah hijau dari limbah sawah dan limbah kebun, atau limbah industri berbasis pertanian bisa diperhitungkan sebagai sumber nutrisi ternak. Ke depan beternak berbasis limbah sawah menjadi kebutuhan. Terkait ini pertanian terpadu harus di kembangkan sebagai wacana. Semua komoditas panen selain menghasilkan produk pokok sekaligus produk sisa yang dikenal sebagai limbah sawah. Supaya produktivitas pertanian berkelanjutan, prinsip limbah sawah harus kembali ke tanah sebagai penyedia unsur hara tanah (bahan organik). Peranan probiotik untuk pertanian MKABio1 jadi sangat penting. ia mempercepat proses dekomposisi, dimana limbah sawah berubah menjadi unsur hara tanah melalui proses komposting. Bila ingin lebih produltif tarik semua limbah sawah ke kandang ternak, disimpan di gudang. Dengan treatment MKABio2 sebagai bakteri fermentasi, semua yang pernah hijau di sawah dan kebun bisa di ubah sebagai pakan ternak, termasuk limbah industri berbasis pertanian. Dengan cara mengkombinasikan bahan pakan secara kreatif seperti di sampaikan di atas,limbah sawah menjadi ransum pakan ternak. Dengan pola ini beternak bisa dikerjakan dengan cara mudah, murah hasil melimpah ada yang salah di kerjakan peternak selama ini, yaitu tidak mengurus kencing dan kotoran ternak. Hendaknya ini di proses menjadi kompos dan pestisida kotoran ternak.Satu yang sangat produktif adalah untuk mensentingekosistem kolam ikan. Dengan tersedianya kompos, Kam ikan jadi sangat produktif terutama untuk merangsang munculnya plankton sebagai ikan alam. Ekosistem ikan akan hidup, angka kematian yang kecil dan pertumbuhan yang cepat

Selasa, 19 Juli 2016

FERMENTASI PAKAN MKABio2

Fermentasi adalah pengolahan bahan pakan dengan perlakuan seolah dalam perut (di kerjakan di luar perut) dengan treatment bakteri pengurai yang di kembangkan (okulasi) dari perut/rumen. Dimaksudkan untuk meningkatkan efektifitas cerna terutama terhadap bahan berserat tinggi (susah di cerna). Di laporkan separuh dari pekerjaan pengurai bahan pakan bisa dikerjakan melalui fermentasi. Dengan fermentasi energi tubuh tidak terbuang percuma hanya untuk mengolah pakan di perut, bisa di gunakan untuk memacu pertumbuhan. Penyerap pakan sempurna , sisa pakan yang terbuang lewat kotoran berkurang (FCR turun). Efesiensi pakan meningkat, pertumbuhan yang lebih baik, bau kandang bisa tertekan, jumlah serangga dan lalat ikut terkoreksi. Dalam praktek, bisa setutup botol MKABio2 dilarutkan dalam 2 liter air. Perkaya dengan molase/tetes atau gula secukupnya, bisa di campurkan dengan bahan pakan kering sampai 15-20 kg (untuk pembuatan banyak bisa di hitung sesuai kelipatannya). Campurkan (anaerobik) dengan ditutup terpal plastik atau dimasukkan dalam sak. Setidaknya 8 jam untuk bisa di berikan. Paling lama hari ke 4 sediaan fermentasi harus sudah habis di berikan. Logika proses fermentasi adalah produksi tempe atau tape. Hari ini di masak, di dinginkan di lanjut dengan peragian. Esok setelah jadi, saat ini masih ada sisa, susah untuk laku jual karena tektur sudah berubah. Untuk pakan ternak hari ke 2 sudah bisa di berikan, hendaknya sampai hari ke 4. Artinya nilai optimum fermentasi adalah hari ke 2-4. Bila kemudian hari berikut tetap di berikan, nilai nutrisi sudah turun. Bila bahan basah seperti rumput, larutkan MKABio2 bersama molase.
TriSutrisno. Diberdayakan oleh Blogger.

Cari Blog Ini

Labels

Labels

Labels

Followers

Tampilkan postingan dengan label Materi dasar ternak. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Materi dasar ternak. Tampilkan semua postingan

Jumat, 26 Agustus 2016

UNDANG-UNDANG MITRA BISNIS

Posted By: Unknown - 02.37.00
Dalam pelaksanaan kemitraan tidak bisa sembarangan saja penerapannya saat ini, karena semua hal tentang kemitraan sekarang diatur dalam UU No.41 Tahun 2014, Perpres No.48 Tahun 2013,PP No.6 Tahun 2013 serta PP No.17 Tahun 2013. Dalam undang-undang No.41 Tahun 2014 tentang peternakan dan kesehatan hewan pasal 31 disebutkan pada ayat 1. peternak dapat melakukan kemitraan usaha di bidang budidaya ternak berdasarkan perjanjian yang saling memerlukan, memperkuat, menguntungkan, menghargai, bertanggung jawab, ketergantungan dan berkeadilan. Ayat 2. Kemitraan usaha sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dapat dilakukan: antar peternak, antara peternak dan perusahaan peternakan, antara peternak dan perusahaan di bidang lain, dan antara perusahaan peternakan dan pemerintah atau pemerintah daerah sesuai dengan kewenangan. Pada peraturan presiden RI No.48 Tahun 2013 tentang budidaya hewan peliharaan yang di atur dalam bagian kelima berisi mengenai kerjasama dan kemitraan budidaya hewan peliharaan. Pasal 18 disebutkan penyelenggara budidaya hewan peliharaan dapat melakukan kerjasama dengan pihak asing untuk menyelenggarakan budidaya hewan peliharaan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan lainnya yang terkait. Pasal 19 ayat 1. penyelenggara budidaya hewan peliharaan dapat melakukan kemitraan dalam menyelenggarakan budidaya hewan peliharaan. Ayat 2 disebutkan kemitraan budidaya hewan peliharaan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dilakukan berdasarkan perjanjian yang saling memerlukan, memperkuat, menguntungkan dan berkeadilan. Pada peraturan pemerintah RI No.6 Tahun 2013 tentang pemberdayaan peternak diatur dalam Bab V, pasal 19 ayat 1 disebutkan untuk meningkatkan pendapatan peternak, sinergi dan daya saing usaha diperlukan kemitraan usaha yang dapat dilakukan antara peternak, antara peternak dengan perusahaan peternakan dan antara peternak perusahaan di bidang lain. Ayat 2 kemitraan usaha sebagaimana dimaksud ayat 1 dapat dilakukan paling sedikit dalam bentuk bagi hasil, sewa atau inti plasma. Dalam pasal 20 ayat 1 disebutkan kemitraan sebagaimana dimaksud dalam pasal 19 harus dibuat dalam bentuk perjanjian tertulis. Ayat 2, perjanjian sebagaimana dimaksud paling sedikit memuat harga dasar sapronak dan/ atau harga jual ternak, jaminan pemasaran, pembagian keuntungan dan resiko usaha, serta mekanisme pembayaran. Pada ayat 3 disebutkan mekanisme pembayaran sebagaimana dimaksud pada ayat 2 dilakukan untuk memberikan jaminan hak pembayaran. Serta aturan lain mengikat ialah diatur dalam peraturan pemerintah RI No.17 Tahun 2013 Tentang Pelaksanaan UU No.20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, kecil dan menengah, dimana pada bagian ketiga Pasal 31 disebutkan bahwa KPPU melakukan pengawasan pelaksanaan kemitraan. Dalam melakukan pengawasannya, KKPU berkoordinasi dengan instansi terkait.

Rabu, 24 Agustus 2016

PENGGUNAAN EM4

Posted By: Unknown - 06.05.00

EM4 PERIKANAN & TAMBAK ‌ Keuntungan dan Manfaatnya EM4 ‌ * Memfermentasikan sisa pakan, kotoran, cangkang udang didasar tambak. ‌ * Mengurangi gas-gas amoniak, metan dan hidrogen sulfida ‌* Meningkatkan oksigen terlarut (DO) dan air menjadi bersih sehingga tidak diperlukan pengganti air berulang-ulang. ‌* Meningkatkan Daya Tahan tubuh udang dan ikan, sehingga mengurangi pemakaian antibiotik. ‌ * Meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi udang dan ikan . ‌ * Mengurangi biaya produksi. ‌ * Menumbuhkan plankton/pakan alami. ‌ * Aman untuk lingkungan. ‌ ‌ CARA APLIKASI EM4 UNTUUK PERIKANAN & TAMBAK ‌ 1. Pada saat pengolahan tanah dasar tambak, berikan kompos fermentasi sebanyak 1-3 ton per hektar. ‌ 2. Kemudian siramkan larutan EM4 sebanyak 6-8 liter per hektar dan biarkan biarkan selama 1 Minggu. ‌ 3. Genangkan selama 1 Minggu dengan ketinggian air 60-100 cm untuk memberikan kesempatan perkembangbiakkan plankton sebelum bibit udang/ikan ditebar. ‌ 4. Selama masa pertumbuhan udang dan ikan, berikan EM4 sebanyak 6-8 liter per hektar/minggu. ‌ 5.Tambahkan EM4 sebanyak 6-8 liter/Ha jika stress yang lebih berat pada udang dan ikan. ‌ 6. Untuk ikan hias dalam aquarium, tuangkan EM4 sebanyak 10cc/minggu (volume aquarium +1M3) ‌ 7. Untuk ikan kolam air deras dan keramba/ jala terapung, sebaiknya penggunaan EM4 dicampurkan pada pakan ikan dengan dosis 10cc/kg pakan ‌Pada Masa Pemeliharaan ‌setelah benur berumur 1 bulan, siramkan EM4 sebanyak 1-3 pmm/minggu/ha atau pada saat penggantian air sesuai dengan kondisi air. ‌ ‌ ‌ EM4 PETERNAKAN ‌ * Mencegah bau tidak sedap pada kandang dan tempat pembuangan kotoran ternak. ‌ * Menekan/ mengurangi perkembangan lalat dan serangga ternak. ‌ * Memperbaiki kesehatan ternak. ‌ * Mengurangi Stress. ‌ * Memperbaiki mutu daging ternak. ‌ * Memperbaiki kesuburan ternak. ‌ * Mengurangi jumlah kematian ternak. ‌ * Dapat digunakan untuk semua jenis ternak. ‌ ‌ CARA APLIKASI EM4 UNTUK TERNAK ‌ 1. AIR MINUM ‌ a. Unggas (Ayam, Bebek, Burung, dll) ‌ -DOC,DOD,DOQ ; 1/4 s/d 1/2 cc per liter air diberikan Setiap hari ‌ -Dewasa ; 1 s/d 2cc per liter air diberikan Setiap hari ‌ b.Ruminanceae ( kambing, sapi, kuda, dll) ‌ -Muda ; 1/2 cc s/d 1 cc per liter air diberikan Setiap hari. ‌ -Dewasa ; 1 s/d 2 cc per liter air diberikan Setiap hari. ‌ 2. PAKAN ‌ a. Pakan Kering ‌ Campurkan 10 ml EM4 secara merata pada 1 kg pakan kering. ‌ b. Pakan Basah ‌ Tuangkan 30 ml EM4 kedalam ember volume 10 liter yang sudah berisi pakan basah. ‌ c. Pakan alternatif ‌ pakan alami awet dan sehat ‌ berikan pakan alternatif Setiap hari sekitar 10 % dari berat badan ternak dan dapat juga dicampurkan dengan konsentrat maksimal sebanyak 10%. ‌ 3. SANITASI KANDANG, AIR MADI TERNAK DAN LIMBAH TERNAK ‌ Larutkan 1 liter EM4 kedalam 100 liter air kemudian semprotkan/ siramkan ke seluruh kandang dan tubuh ternak. ‌ 4. Pencegahan : larutkan 10 ml jamu ternak ke dalam 1 liter air diberikan 3 hari berturut-turut selama seminggu. ‌Pengobatan: Larutkan 10-90 ml jamu ternak kedalam 1 liter air diberikan Setiap hari selama seminggu. ‌ ‌

Minggu, 21 Agustus 2016

PERAWATAN BUAH NAGA MERAH DENGAN EM4

Posted By: Unknown - 22.45.00
Buah naga (dragon fruits) yang matang dipisahkan dari tangkainya oleh suparmahdi (45). Kemudian diletakkan pada wadah keranjang besar yang di buat khusus dari bambu, selanjutnya buah naga dibawa ke penampungan sementara untuk di sortir sebelum dikirim ke toko buah dan supermarket. pria yang sebagian rambutnya telah memutih ini tiada rasa lelah memilah buah yang siap panen. Suparmadi terlihat sangat senang pada panen kali ini hasilnya melimpah dan lebih baik dari panen sebelumnya. Panen kali ini jauh lebih baik, belum semua dipanen, hasilnya sudah hampir 3 ton, dan masih banyak buah naga yang belum di petik, terangnya ketika di temui di kebunnya di daerah Slawi kabupaten Tegal, Jateng. Budidaya buah naga dilakoni pria ini sejak empat tahun Islam ini, berawal dari hanya sekedar hobi dan hanya sekedar coba-coba. Namun, semua berbuah, buah naga sukses dibudidayakan dan berbuah manis. Pundi-pundi keuangan pria ini bertambah dari hobinya. usaha utama sebenarnya penggemukan sapi, buah naga hanya buat hobi saja, hasilnya lumayan buat tambah-tambahan beli sapi dan pakannya, terang Suparma,yang bergerak di bidang sapi potong di Brebes, Budidaya buah naga dilakukan oleh suparmahdi tidak beda jauh dengan petani lain, hanya saja, sebagai pupuk ia gunakan Bokashi. pupuk Bokashi ia buat sendiri dengan memanfaatkan limbah ternak yang berlimpah. Melalui teknologi EM4, limbah sapi saya buat pupuk Bokashi, saya aplikasikan pada lahan, hasilnya sangat bagus, Bokashi sangat baik untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman, termasuk juga pada buah naga,terang pria ini yang hobi bercocok tanam. Bokashi dibuat menggunakan bahan utama kotoran sapi,lalu ditambahkan jerami, dedak, dan arang sekam. Bahan-Bahan tersebut selanjutnya difermentasi EM4 selama 10-14 hari. setelah itu Bokashi siap diaplikasikan. EM4 memiliki peran penting dalam pembuatan Bokashi, larutan EM4 yang terdiri dari bakteri fotosintesis, bakteri asam laktat (Lactobacillus sp), Actino mycestes dan ragi, dapat menguraikan bahan organik dengan cepat, selain itu juga memperkaya unsur dan mineral Bokashi. sehingga kebutuhan tanaman tercukupi, baik unsur mikro dan makro. Pada budidaya buah naga, suparmahdi mengaplikasikan 10 ton Bokashi per hektar. idealnya 10 ton per hektare, sebenarnya tidak ada aturan khusus pemberian Bokashi, makin banyak diberikan makin bagus hasilnya, saya berikan Bokashi selalu lebih hasilnya buah naga rajin berbuah, terangnya. Buah naga terlihat lebih subur , buah besar dan berlimbah, Setiap tiang penyangga dapat menghasilkan sebanyak 8 hingga 10 buah naga. rata-rata berat buah naga yang dihasilkan antara 400 gram hingga 650 gram, pada tahun pertama, suparmahdi memanen buah naga sebanyak 20 ton per hektar dan pada tahun ke dua buah naga dapat di panen sebanyak 30 ton. Buah naga ia jual Rp.15.000 perkilonya, pembeli suka buah naga disini karena rasanya yang lebih manis , tekstur daging buah lembut, warna daging buah merah serta ukuran besar, terang suparmahdi. Melalui kelebihan tersebut, buah naga merah dari kebunnya dikenal luas oleh masyarakat. bahkan pejabat daerah di kota Tegal dan Brebes jadi langganan tempatnya, termasuk Kapolres Brebes yang rutin datang dan mengunjungi kebun buah naga miliknya. Buah naga disini memiliki kelebihan dari buah sejenisnya, mulai dari tektur daging yang lembut maupun segi rasa yang lebih manis, Kapolres Brebes suka buajh naga disini yang menurutnya memiliki cita rasa manis, terang suparmahdi. Lelaki yang punya usaha bakso ini juga melakukan tumpangsari buah naga dengan cabai hijau hibrida besar. diantara tanaman buah buah naga, tumbuh subur tanaman cabai. meski hanya sebagai tanaman tambahan atau pelengkap disampingnya tanaman utama, hasil cabai cukup menguntungkan serta dapat mengurangi biaya produksi tanaman utama. dipilihnya tumpangsari dengan cabai besar hibrida karena kemudahan dalam perawatan dan ketahanannya terhadap penyakit layu. selain itu, tingkat serangan hama penyakit juga lebih rendah, meningkat dua tanaman tersebut beda famili, sehingga jenis hama dan penyakitnya pun berbeda satu sama lainya dan tidak saling mempengaruhi, ungkap suparmahdi. Bokashi tetap menjadi pilihan suparmahdi, karena menurutnya Bokashi yang sanggup menyediakan kebutuhan unsur hara yang lengkap yang dibutuhkan oleh tanaman, termasuk cabai, Bokashi makin banyak diberikan, makin besar manfaatnya untuk kesuburan tanaman, ujarnya. seperti halnya buah naga, cabai dari kebunnya dipasarkan di seputar Brebes, terutama di swalayan besar yang menjual produk organik.

PEMBUATAN BOKASHI PUPUK KANDANG

Posted By: Unknown - 20.15.00
Cara
membuat Bokashi dengan bahan sbb: 1. Larutkan EM4 dan Molase ke dalam air dengan dosis 1-10cc perliter air 2. Campurkan bahan-bahan Bokashi (jerami,pupuk kandang, serbuk gergaji,dll) tersebut secara merata 3. Siramkan larutan EM4 secara perlahan-lahan ke dalam adonan secara merata sampai kandungan air adonan mencapai 30% (bila adonan dikepal dengan tangan, air tidak akan keluar dari adonan dan bila kepalan di lepas kembali maka adonan akan megar). 4. Adonan digundukan di atas ubin kering dengan ketinggian 15-20 cm, kemudian ditutup dengan karung goni selama 3-4 hari 5. Periksa suhu Setiap hari, pertahankan suhu gundukan adonan 40-50C. Jika suhu lebih dari 50C, bukalah karung penutup dan gundukan dibalik-balik agar suhunya turun mendekati suhu 40-50C, Kemudian ditutup kembali. suhu yang tinggi dapat mengakibatkan Bokashi menjadi rusak karena terjadi proses pembusukan. pengecekan suhu dilakukan Setiap 5 jam sekali. 6. Setelah 4-7 hari, Bokashi telah selesai terfermentasi dan siap digunakan sebagai pupuk organik. CATATAN : *Jika tersedia pupuk dikandang lebih banyak akan lebih baik. *Perbandingan pupuk kandang dan bahan organik disesuaikan dengan ketersediaannya.

Rabu, 20 Juli 2016

MENGURANGI AROMA TIDAK SEDAP PADA SUSU KAMBING

Posted By: Unknown - 23.48.00
Susu kambing umumnya memiliki aroma tidak sedap atau "bau prengus" istilah yang kerap di sebut oleh banyak orang. Tapi lain halnya susu kambing yang di hasilkan oleh peternak kambing etawa dari kota Tegal,jawa tengah. Susu kambing diperternakan ini tidak berbau menyengat seperti pada umumnya. Susu kambing di tempat inipun banyak disukai dan menjadi buruan warga Tegal. Warga disini menyukai susus yang tidak berbau amis, setiap hari ada saja pembeli baru bahkan dari luar kota tegal. Mereka tertarik dengan susu kambing di tempat ini. Susu kambing yang memiliki aroma tidak sedap ini dihasilkan dari jenis kambing etawa, hewan ternak ini dipelihara Arifin tidak jauh dari rumahnya, di desa debong tengah, Tegal Jawa tengah. Arifin mengatakan tidak ada perlakuan khusus pada ternaknya, kambing di pelihara menggunakan metode yang sama dengan peternak lain. Hanya saja, kambing etawa peliharaannya rutin di beri pakan tambahan berupa konsentrat yang telah difermentasi EM4. EM4 pada awalnya saya gunakan hanya untuk menambah nafsu makan ternak, tapi setelah saya amati, selain EM4 juga dapat meningkatkan produksi pada susu kambing yang dihasilkan, bau amis atau kurang sedap susu kambing berkurang. sejak itu EM4 rutin saya gunakan pada pakan ternak. Arifin memberikan daun selong atau daun petai cina, sebagai pakan utama ternaknya. Pakan hijauan di berikan pada pagi hari, sementara pakan tambahan komboran (konsentrat) di berikan pada sore hari. Komboran di buat dari campuran hijauan berupa daun Selong yang di cacah halus, katul ampas tahu, garam krosok (garam kasar), bahan tersebut di fermentasi kan menggunakan EM4. Pemberian pakan di lakukan teratur, tujuannya agar kambing memiliki siklus hidup yang baik. Siklus hidup yang di maksud adalah waktu untuk makan, istirahat dan pemerahan. Sejak aplikasi EM4, perubahan terlihat pada hewan ternak, nafsu makan kambing meningkat tidak seperti biasanya yang malas makan hijauan, kambing tidak mudah sakit dan bobot kambing bertambah cepat secara alami. Dan, yang membuat Arifin senang adalah produksi susu kambing meningkat serta susu yang di hasilkan tidak bau amis. EM4 meningkatkan produksi susu, susu segar yang dihasilkan tidak terlalu menyengat. Selain pada pakan, EM4 juga ia aplikasikan pada minuman ternak dan sanitasi kandang. Usaha ternak kambing etawa dilakukan Arifin sejak tahun 2009, berawal dari 10 ekor, hingga kini ada sebanyak 80 Ekor kambing etawa ia pelihara pada kandang bertingkat, dari ternak tersebut, sebanyak 80 liter air susu segar dapat ia panen perharinya. Tiap produksi susu perharinya habis terjual. Pembeli adalah warga Tegal dan Brebes, pembeli umumnya datang ke pertemanan sehingga ia tidak perlu repot untuk memasarkannya. Selain susu segar, ia juga dapat memperoleh penghasilan dari kotoran dan urine kambing yang ia jual sebagai bokashi dan pupuk cair. Jika dibandingkan dengan susu sapi, susu kambing jauh lebih baik manfaatnya bagi kesehatan. Susu kambing mudah di serap dan dicerna oleh tubuh sebab susu ini memiliki gelembung-gelembung lemak yang mudah memisahkan dirinya serta lebih kecil dari pada susu sapi. Susu kambing memiliki kandungan nutrisi dan mineral yang cukup lengkap dibanding susu sapi. Susu kambing etawa diklaim memiliki manfaatnya yang hampir setara dengan ASI. Susu kambing diminati oleh banyak orang, namun tidak sedikit yang tidak menyukainya, karena bau dari susu kambing. EM4 pada pakan tambahan dapat mengurangi bau pada susu kambing, hal tersebut tentu membantu dalam meningkatkan penjualan susu kqmbing. Sebelumnya, banyak orang yang tidak suka susu kqmbing karena bau yang kurang enak, tetapi kini banyak yang suka karena susu tidak menyengat lagi.

PRAKTEK LAPANGAN TERNAK RUMINANSIA

Posted By: Unknown - 02.15.00
Jenis ternak ruminasia paling banyak di piara oleh masyarakat desa. Mereka para pekerja sawah rerata berternak apakah sapi, kambing dan kerbau. Diluar ptani, banyak juga yang berminat berternak sebagai tumpuan hidup. Mereka menyebut ternak sebagai "raja kaya". Mungkin dengan pertimbangan sederhana, pola pakan ternak jenis ini tidak harus dibeli, yaitu cukup hanya merumput. Mungkin karena ini juga mereka tertinggal dari pendekatan teknologi terkini dalam pengembangan pakan. Ini sebuah keniscayaan, bisa jadi karena jumlah ternaknya tidak banyak, katakan di bawah 5 Ekor. Tetapi jika memiliki ternak lebih dari 15 ekor, Sudah tidak cukup dikerjakan dengan hanya merumput. Pakan alternatif sudah harus di pikirkan. Catatan kritis harus dikemukakan adalah kebiasaan memberi pakan basah dari hijauaan segar (ngarit, merumput).Rumput basah kandungan air 80% sedang nilai protein kering hanya 4'3%. Pekerjaan merumput sangat berat. Ini tidak sebanding dengan nilai nutrisi yang di dapat. Kemampuan mencerna pakan hanya 3%. Ketika rumput segar yang di makan sampai batas kemampuan cerna, nilai pk yang hendak di gapai tidak cukup. Bukan hanya rampen (sisa pakan yang tidak termakan) sangat banyak, target pertumbuhan jadi mundur. Lamanya waktu mundur dari panen tentu sangat boros, karena jerih payah kerja peternak terbuang dengan percuma. Sangat menarik karena saat sama, banyak limbah sawah tercecer tidak terurus. Bandingkan tebon jagung kering nilai pk 9,9% rendang kedelai kering nilai pk 16,7%,dll. Fakta lapangan yang ini justru malah di bakar, Peternak lebih suka mencari rumput basah. Ada yang tersisa dan luput dari pikiran peternak lokal, bahwa ternak rumansia memiliki kemampuan mengubah solulosa menjadi sumber pakan. Semua yang pernah hijau dan melakukan pekerjaan fotosintesis dengan matahari akan menghasilkan selulosa. Bakteri rumen di perut ternak bisa mengubah selulosa sebagai sumber karbohidrat, protein, lemak serta vitamineral untuk kebutuhan pertumbuhan. Pekerjaan merumput dalam konteks ini tentu tidak praktis dan tidak produktif, terutama karena sangat berat. Semua yang pernah hijau dari limbah sawah dan limbah kebun, atau limbah industri berbasis pertanian bisa diperhitungkan sebagai sumber nutrisi ternak. Ke depan beternak berbasis limbah sawah menjadi kebutuhan. Terkait ini pertanian terpadu harus di kembangkan sebagai wacana. Semua komoditas panen selain menghasilkan produk pokok sekaligus produk sisa yang dikenal sebagai limbah sawah. Supaya produktivitas pertanian berkelanjutan, prinsip limbah sawah harus kembali ke tanah sebagai penyedia unsur hara tanah (bahan organik). Peranan probiotik untuk pertanian MKABio1 jadi sangat penting. ia mempercepat proses dekomposisi, dimana limbah sawah berubah menjadi unsur hara tanah melalui proses komposting. Bila ingin lebih produltif tarik semua limbah sawah ke kandang ternak, disimpan di gudang. Dengan treatment MKABio2 sebagai bakteri fermentasi, semua yang pernah hijau di sawah dan kebun bisa di ubah sebagai pakan ternak, termasuk limbah industri berbasis pertanian. Dengan cara mengkombinasikan bahan pakan secara kreatif seperti di sampaikan di atas,limbah sawah menjadi ransum pakan ternak. Dengan pola ini beternak bisa dikerjakan dengan cara mudah, murah hasil melimpah ada yang salah di kerjakan peternak selama ini, yaitu tidak mengurus kencing dan kotoran ternak. Hendaknya ini di proses menjadi kompos dan pestisida kotoran ternak.Satu yang sangat produktif adalah untuk mensentingekosistem kolam ikan. Dengan tersedianya kompos, Kam ikan jadi sangat produktif terutama untuk merangsang munculnya plankton sebagai ikan alam. Ekosistem ikan akan hidup, angka kematian yang kecil dan pertumbuhan yang cepat

Selasa, 19 Juli 2016

FERMENTASI PAKAN MKABio2

Posted By: Unknown - 23.07.00
Fermentasi adalah pengolahan bahan pakan dengan perlakuan seolah dalam perut (di kerjakan di luar perut) dengan treatment bakteri pengurai yang di kembangkan (okulasi) dari perut/rumen. Dimaksudkan untuk meningkatkan efektifitas cerna terutama terhadap bahan berserat tinggi (susah di cerna). Di laporkan separuh dari pekerjaan pengurai bahan pakan bisa dikerjakan melalui fermentasi. Dengan fermentasi energi tubuh tidak terbuang percuma hanya untuk mengolah pakan di perut, bisa di gunakan untuk memacu pertumbuhan. Penyerap pakan sempurna , sisa pakan yang terbuang lewat kotoran berkurang (FCR turun). Efesiensi pakan meningkat, pertumbuhan yang lebih baik, bau kandang bisa tertekan, jumlah serangga dan lalat ikut terkoreksi. Dalam praktek, bisa setutup botol MKABio2 dilarutkan dalam 2 liter air. Perkaya dengan molase/tetes atau gula secukupnya, bisa di campurkan dengan bahan pakan kering sampai 15-20 kg (untuk pembuatan banyak bisa di hitung sesuai kelipatannya). Campurkan (anaerobik) dengan ditutup terpal plastik atau dimasukkan dalam sak. Setidaknya 8 jam untuk bisa di berikan. Paling lama hari ke 4 sediaan fermentasi harus sudah habis di berikan. Logika proses fermentasi adalah produksi tempe atau tape. Hari ini di masak, di dinginkan di lanjut dengan peragian. Esok setelah jadi, saat ini masih ada sisa, susah untuk laku jual karena tektur sudah berubah. Untuk pakan ternak hari ke 2 sudah bisa di berikan, hendaknya sampai hari ke 4. Artinya nilai optimum fermentasi adalah hari ke 2-4. Bila kemudian hari berikut tetap di berikan, nilai nutrisi sudah turun. Bila bahan basah seperti rumput, larutkan MKABio2 bersama molase.

Copyright © BERTERNAK DAN BERKEBUN™ is a registered trademark.

Designed by Templateism. Hosted on Blogger Platform.