Jumat, 15 Juli 2016

BUDIDAYA BURUNG CENDET

Tips Beternak Burung Cendet/Pentet -kini bukan lagi dianggap sebagai burung liar yang biasa berkeliaran bebas di alam, sebab banyak pecinta kicauan burung baik untuk rumahan maupun kelas lomba mulai melirik burung jenis predator ini karena kicauan burung cendet memiliki variasi irama dan lagu yang sangat beragam.Selain variasi irama dan cerecetan kasar khas cendet, postur dan warna burung cendet juga sangat menarik sehingga banyak masyarakat memelihara cendet dengan tujuan sebagai burung kelangenan di rumah. Seiring makin bertambahnya penggemar burung cendet jadi banyak yang ingin mencoba ternak burung cendet dan sangatlah mungkin saja dikerjakan supaya populasi burung ini di alam liar tak makin habis, lantaran apabila tak dikerjakan penangkaran bukanlah tak mungkin saja 5 th. ke depan burung ini bakal punah dialamnya serta tinggal masa lalu saja. Banyak cendet mania yang pesimis serta menyampaikan nyaris tak mungkin untuk melakukan penangkaran burung cendet, lantaran burung ini predator yang ganas. semuanya tak ada yg tidak mungkin seandainya kita ingin berupaya untuk coba, dengan sedikit kesabaran di atas rata-rata, kecermatan serta selalu berdoa, itu semua kunci keberhasilan dalam penangkaran burung apapun jenisnya. Berikut di bawah ini beberapa tahapan untuk penangkaran burung cendet: Persiapan Indukan Seperti teori pembiakan burung cendet, jadi hal yang butuh disiapkan pertama kali yaitu mempersiapkan indukan jantan dan betina yang sudah siap untuk berkembang biak, yakni yang sudah berumur minimum 1-1,5 th, baik Cendet Jantan ataupun Cendet Betina. Adapun ciri-ciri burung Cendet Jantan ditandai dengan bentuk kepala yang datar (cepak), mempunyai alis serta kepala yang hitam legam bahkan juga ada yang hingga ke leher (blangkon). Sedang Cendet Betina berwarna lebih puyeh (kusam) dengan kepala yang sedikit lebih kembung (nonong). Cendet Jantan apabila sudah meraih saat birahi yang cukup bakal lebih rajin berkicau, dengan nyanyian yang merdu serta variasi lagu yang berbagai macam, diluar itu burung juga terlihat lebih agresif dari umumnya. Sedang Cendet Betina bakal mempunyai suara panggil sendiri untuk mengisyaratkan bahwa burung siap untuk di kawin oleh cendet jantan yang ditandai dengan usahanya bikin sarang. Adapun burung cendet yang bakal diternak telah semestinya yaitu burung yang sudah jinak serta sekurang-kurangnya telah tidak takut lagi dengan semua kesibukan manusia, supaya burung lebih gampang dalam perawatannya ataupun sistem penjodohan. Sangkar/Kandang Ternak Karena burung cendet adalah burung petarung dan burung predator maka sangkar ternak harus dibuat selebar mungkin agar selama masa penjodohan burung memiliki keleluasaan dalam terbang maupun bermain. selain itu di dalam sangkar sudah seharusnya juga disediakan tanaman perdu untuk bersembunyi dan tempat burung bertengger. Burung yang telah siap melakukan pembiakan akan mengumpulkan rumput dan ranting kecil untuk membuat sarang, untuk itu siapkanlah rumput kering di dasar sangkar agar burung bisa mengambilnya sendiri disana. adapun tempat menaruh sarang bisa anda persiapkan dari Batok kelapa yang diletakkan ditempat yang aman tidak kena hujan dan tidak diserang hama seperti tikus dan semut. Ada baiknya selain menyiapkan pohon perdu dan tempat sarang dari batok kelapa, anda juga menyiapkan satu pohon yang lebih tinggi dan bercabang yang bisa dijadikan tempat burung menaruh sarangnya. Siapkanlah wadah pakan yang cukup besar, taruh ditempat yang aman dan tidak diganggu semut, wadah yang kami maksud adalah tempat menaruh jangkrik dalam jumlah tak terbatas, karena burung yang akan diternak harus disediakan makanan EF jangkrik dalam jumlah yang banyak selain juga memberikan Voer. Sebaiknya Sangkar penangkaran dibuat ditempat yang terbuka dengan satu sisi yang menghadap panas matahari, sementara bagian lain juga ada tempat yang teduh dan beratap. Pastikan pintu masuk terdiri dari dua pengaman pintu, sehingga burung tidak bakalan lepas. Proses Penjodohan Sebelum memulai penangkaran, terlebih dahulu harus menjodohkan sepasang burung cendet. Adapun proses perjodohannya sama seperti cara menjodohkan jenis burung kicauan lainnya. Burung Cendet Betina yang telah siap kawin lebih dulu di masukkan dalam sangkar besar (sangkar breeding) agar burung merasa aman di daerah tersebut, sementara Cendet Jantan biarkan dulu di luar di sangkar harian. Lihatlah bagaimana tingkah burung cendet jantan bila melihat burung cendet betina, bila burung lebih sering berkicau dan bernyanyi kemudian juga berusaha untuk mengejar betina, barulah burung di jadikan satu dalam wadah penangkaran. Pada tahap awal penjodohan bisa jadi burung akan saling bertengkar, bila si jantan yang menang dan mendominasi maka penjodohan akan berhasil, karena sifat cendet betina akan lebih mengalah kepada cendet jantan yang lebih jagoan. Lamanya waktu penjodohan tidak tentu tergantung kondisi burung dan ketersediaan pakan. Bila burung sudah tampak jodoh, maka burung betina akan mulai mengumpulkan sarang, sementara Cendet jantan hanya melihat dan memantau keadaan. Selama masa penjodohan sebaiknya tidak memperlihatkan atau memperdengarkan suara burung cendet lain yang lebih gacor, agar cendet betina tidak penasaran dengan pejantan lainnya. Perawatan masa penjodohan Untuk perawatan selama masa penjodohan, yang paling penting adalah menyediakan EF yang cukup, yaitu Jangkrik satu hari 50 ekor, UK 2 sendok makan dan UH 1 sendok. dengan disediakan EF yang cukup dipastikan burung akan lebih cepat berproduksi. Untuk mandi dan minum sebaiknya sediakan air yang bersih yang diganti setiap hari. Periode bertelur Bila burung cendet telah di satukan biasanya tidak akan lama lagi akan bertelur. Dan biasanya burung cendet mampu menghasilkan 2-3 butir telur bahkan ada yang menghasilkan sampai 6 butir telur tergantung kematangan induknya. Masa pengeraman Pada masa pengeraman, sebagian besar waktu induk betina dihabiskan untuk mengerami telurnya, sedangkan induk jantan yang akan menyuapi makanannya.Dalam masa proses pengeraman,indukan cendet/pentet membutuhkan ketenangan, kenyamanan di di dalam kandang dan sekitarnya.jauhkan dari gangguan tikus,anjing, cicak, semut, kecoa, serta hewan lainnya.Burung cendet biasanya mengeram memerlukan waktu selama 14 s/d 21 hari . Masa Penetasan Setelah burung cendet/pentet mengerami telurnya selama 14 s/d 21 hari ketentuan akan menetas, Agar kita mengetahuai apakah telur burung cendet sudah menetas atau belum sebaiknya dengan mengecek situasi lingkungan sekitar kandang, biasanya jika telur sudah menetas suka ada sisa cangkang telur yang di buang burung cendet, sebaiknya untuk berjaga-jaga setelah umur pengeraman 14 hari setiap pagi kita mengeceknya, seandainya ada sisa cangkang maka segera lakukan pemberian pakan tambahan seperti jangkrik, ulat hongkong, kroto, belalang, cacing, ulat bambu, ulat kelabang, Belalang dan lainnya. Pemberian pakan tambahan ini harus selalu disesuaikan dengan kondisi dari masing-masing burung dan anda juga harus mengetahui efek dari pemberian pakan tambahan tersebut.. Meloloh Anakan Pada waktu indukan sedang meloloh anakan,sebaiknya cukup di berikan makanan hidup ( jangkrik, belalang, ulat bambu, kroto ) setiap waktu pagi,siang dan sore hari, sampai si anak keluar dari glodok dan dapat makan sendiri.Biasanya anakan keluar dari glodok pada waktu berumur -/+ sekitar 3 mingguan. Tetapi menurut kebanyakan peternak, piyikan sebaiknya diambil dan di suapi sendiri agar burung kelak menjadi burung yang jinak. Selain itu juga keuntungannya bila anakan di rawat sendiri supaya mempercepat burung induknya segera berproduksi kembali.

BUDIDAYA BURUNG PERKUTUT

Peternak Untuk membeli perkutut calon Indukan, mau tidak mau kita harus dating ke Peternak tertentu untuk memilih dan membeli bibit perkutut. Di Tanah Air kita sekarang ini, sudah banyak bahkan ribuan Peternak dari yang berskala kecil, sedang sampai besar dengan beribu-ribu kandang. Sebelum menentukan pilihan untuk membeli, disarankan untuk mendatangi beberapa Peternak sebagai bahan perbandingan dan pertimbangan baik kualiats dan harganya. Dan jangan punya pemikiran yang salah bahwa Peternak kecil atau sedang tidak memiliki perkutut yang kualitasnya bagus dengan harga yang miring dibandingkan Peternak besar yang sudah terkenal dan punya nama. Dan nongkronglah beberapa jam untuk mendengarkan suara perkutut baik piyik hasil ternakan maupun Indukannya juga trah darahnya. Pada Peternak yang sudah mapan biasanya memiliki ciri khas piyik hasil ternaknya, misalnya rata-rata suaranya Cowong, atau ujungnya ndelosor atau depannya menjerit, dan lain-lain. Hal ini sangat dipengaruhi oleh kesukaan dari Peternaknya, bila si Peternak kesukaannya yang suaranya cowong, maka hampir dipastikan perkutut hasil ternakannyapun rata-rata bersuara cowong, dan sebagainya. Peternak yang sudah mapan rata-rata sudah beternak secara intensif selama 2(dua) tahun lebih, sehingga beberapa Indukannya sudah memakai anakan sendiri yang pilihan F2 atau F3 dan hanya sebagian berupa Indukan dari luar sebagai kelengkapan atau untuk memenuhi permintaan yang sedang trend. Sedangkan Peternak yang belum mapan antara lain ditandai dengan variatifnya Indukaannya dan sedang mencari-cari bentuknya. Dan biasanya harga piyiknya relatif masih murah dibandingkan dengan Peternak mapan dengan kualitas yang sama. 1. Calon Indukan Agar lebih cepat menghasilkan anakan, yang paling tepat membali calon Indukan yang sudah berumur sekitar 4(empat) bulan dimana waktunya tepat dan mudah untuk mulai dijodohkan, sehingga pada umur 5-7 bulan sudah bisa mulai bertelor. Dan sebaiknya dipilih yang Betina lebih tua kira-kira sebulan dari Jantannya. Berbeda dengan yang sudah berumur biasanya susah dijodohkan atau yang Betina sering dikejar-kejar oleh si Jantan yang biasanya lebih agresif/galak. Calon Indukan yang bagus sebaiknya dipilih yang mempunyai suara sbb. : suaranya basah dan serak. * Juga jangan dilupakan aliran trah darahnya dengan silsilah yang jelas. * Perhatikan juga bentuk tubuhnya apakah serasi dan tidak ada yang cacat. 2. Crossing Setelah mendapatkan beberapa calon Indukan Jantan dan Betina, langkah selanjutnya adalah menyilangkan pasangan perkutut berdasarkan dasar suaranya masing-masing untuk dapat menghasilkan perkutut yang kualitas suaranya lebih bagus. Disini kita dituntut untuk mempelajari cara ilmu croosing yang benar dan baik dengan cara belajar dari membaca buku-buku secara teori atau belajar langsung kepada sejumlah Peternak sukses ynag pada umumnya sudah paham tehnik silang menyilang.. Jalan pintas lain yang lebih mudah, yaitu dengan meniru atau memfotocopy salah satu kandang yang sudah jelas Indukannya dan hasil anakannya bagus dengan membeli adik atau saudaranya dengan resiko yang jelas harganya pastilah mahal dan hasil anakannya tidak dijamin akan sebagus seperti aslinya.. 3. Kandang Setelah kita mendapatkan beberapa pasang calon Indukan yang dinilai cocok dan pas untuk diternakkan, maka persiapan selanjutnya adalah kandangnya. Tidak ada ketentuan yang pasti berapa ukuran kandang yang baik, yang penting dan perlu diperhatikan adalah seberapa luas lahan yang tersedia dan ukuran kandang disesuaikan dengan lahan yang ada tersebut. Juga untuk effisiensi bahan yang biasanya dibuat dari bahan kawat, maka biasanya tingginya bisa 45, 90, 135 atau 180 cm sesuai ukuran lebar kawat, sedangkan lebar dan panjangnya disesuaikan, dan yang ideal yang disarankan adalah ; lebar : 60 cm, panjang ; 100 – 180 cm. Bahkan dengan ukuran kandang : 50(L) x 60(P) x 50(T) dapat digunakan untuk beternak dengan syarat tidak sering dipindah-pindah dari tempatnya, terutama selama dalam masa mengerami telornya. Dan lantai bisa dibuat dari tanah biasa atau yang berpasir, juga bisa berupa lantai bersemen. Demikian pula atapnya dapat dari bahan genting, asbes atau apa saja. Yang sangat perlu diperhatikan antara lain harus mendapat sinar matahari pagi, kelembaban cukup, jarak atap ketempat sarangnya tidak terlalu dekat agar tidak terlalu panas. Dan usahakan tikus, kucing dan binatang sejenisnya mbisa masuk kekandang, termasuk semut dan cicak. Bahannya juga bisa kayu, besi ataupun aluminium tergantung kemampuan anggaran yang tersedia. Letak kandang sebaiknya tidak dekat dengan sumber suara yang berisik, tetapi sebaiknya juga jangan ditempat yang sepi yang jarang dikunjungi manusia/orang, perkutut akan semakin terbiasa dan merasa nyaman jika sering dikunjungi dan bertatap muka dengan manusia/orang. 4. Menjodohkan Tehnik menjodohkan juga perlu diketahui dengan baik, sebab kedua calon Indukan tidak begitu saja langsung jodoh, tetapi membutuhkan proses untuk saling kenal terlebih dahulu dengan cara antara lain keduanya ditempatkan pada sangkar terpisah dan setiap hari selalu disandingkan. Setelah satu atau dua minggu, setelah kelihatan keduanya sudah saling kenal dengan tanda-tanda saling mengangguk-angguk dan kalau tidur malam hari selalu ingin berdekatan. Maka keduanya disatukan tetap dalam sangkar kecil dahulu untuk beberapa hari. Waktu yang tepat untuk memasukkan ke kandang ternak adalah sore hari dengan sebelumnya kedua perkutut cvalon Indukan tersebut dilolohi kacang hijau yang sudah direndam sampai lunak, vitamin-E, minyak ikan, B-kompleks dan sedikit dibasahi badannya, diharapkan malam harinya akan tidur berdekatan bersama. Beberapa minggu kemudian keduanya akan melakukan perkawinan dan siap untuk bertelor, jangan lupa untuk disiapkan sarang dari anyaman rotan yang diberi daun cemara atau rumput kering untuk meletakan telor-telornya. Bila ternyata masih belum jodoh atau biasanya yang Jantan galak, maka si Jantan ditangkap dan dimandikan atau kalau perlu digodi ( sayapnya diikat 5-6 lembar ) dan kemudian dimasukkan kandang kembali. 5. Manajemen kandang Setiap kandang sebaiknya diberikan tanda-tanda misalkan dengan Nomor atau Nama terserah apa saja sesuai kemauan masing-masing. Juga ada baiknya dibuatkan catatan pasangan Indukan dari BF dengan ring apa, tanggal lahir, dll/ Perhatikan kapan setiap pasangan pada kandang masing-masing sudah mulai melakukan perkawinan, untuk keperluan disiapkan sarangnya. Buatkan catatan khusus ( kalau perlu dengan komputerisasi ) kapan mulai bertelor, kapan diperkirakan menetas setelah 14-15 hari mengeram, bagaimana hasilnya ( menetas semua atau tidak hanya satu atau bhakan tidak menetas semua ), periksa keadaan telor yang tidak menetas untuk mengetahui penyebabnya, dll. Pasanganlah Ring di salah satu/kedua kakinya pada umur piyik sekitar 7-9 hari dan selanjutnya terserah kita apakah piyik tersebut akan tetap dikembalikan untuk diasuh oleh Induknya atau akan dititipkan Puter sebagai Induk asuh pengganti. Yang perlu diperhatikan, kalau akan menggunakan jasa Puter haruslah yang sedang mengeram paling tidak sudah 10 hari dimana Puter sudah menghasilkan susu ditemboloknya. Jasa indukan pengganti juga bisa dilakukan oleh Diamond Dove yaitu sejenis Perkutut berasal dari Australia yang tubuhnya lebih kecil. Pada edisi yang akan datang dengan topik yang lain akan kita bahas bagaimana menetaskan telor perkutut dengan menggunakan jasa Puter atau Diamond Dove yang tujuannya untuk membuat Indukan favorit kita bertelor lebih produktif dan menghasilkan anakan piyik lebih banyak. 6. Pemeliharaan piyik Piyik-piyik setelah berumur 1-1.5 bulan sebaiknya sudah mulai dipisahkan dari Induknya baik Perkutut maupun Puter/Diamond Dove, sebab mereka sudah bisa mulai makan sendiri dan biasanya Indukannya juga sudah enggan meloloh dan sudah mulai melakukan perkawinan lagi. Piyik-piyik tersebut ditempatkan didalam sangkar kayu ukuran 50(L) x 70(L) x 50(T) cm sebanyak 8-10 ekor bersama-sama, kalau perlu diberikan lampu untuk pemanas terutama pada malam hari atau udara dingin pada musim penghujan. Sebaiknya tiap-tiap piyik diberikan vitamin tambahan antara lain berupa ; B-komplek, minyak ikan, kalsium dan obat cacing sebelum dimasukkan ke sangkar kayu tersebut. Usahakan minimum setiap hari setidaknya dua hari sekali dijemur dari jam 08.00 sampai jam.11.00, agar mendapat sinar matahari pagi dan ultra violet yang cukup untuk kesehatan tubuhnya. Dan pada minumannya diberikan Vitamin tambahan dua kali seminggu untuk menambah daya tahan tubuhnya. Menginjak umur 3(tiga) bulan, bila dikehendaki piyik-piyik tersebut sudah dapat dipisahkan dan masing-masing dimasukkan ke sangkar soliter agar dapat lebih mudah untuk memantau suaranya dan menentukan kualitas suaranya tersebut. Selanjutnya dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan penilaian apakah Indukan kandang tertentu sudah benar atau kurang benar, sehingga perlu dilakukan perombakan pasangan Indukannya dalam usahanya untuk selalu meningkatkan mutu kualitas suara.

BUDIDAYA BURUNG MERPATI

Burung Merpati merupakan jenis burung yang bisa di umbar atau di bisa di lepas dan akan kembali ke kandangnya sendiri. Burung merpati juga termasuk jenis burung yang mudah dirawat. dan untuk mencari merpati pun bukan hal yang sulit, karna merpati banyak dijual di pasar burung diindonesia. ada beberapa tips simple saat memilih burung merpati, tentunya untuk yang mau dirawat atau diternakan kembali. 1. Tentu saja burung yang kamu beli itu harus sehat.ciri burung merpati yang sehat adalah memiliki bulu yang bagus. bagian ujung sayapnya tidak melor alias turun. bila di tangkap dengan tangan tenaga reaksi/perlawanan besar. 2. Usahakan jangan membeli burung merpati yang sudah tua, ini tidak bagus bagi yang sekedar membeli untuk disembelih maupun untuk diternak. ciri-ciri burung merpati yang telah berusia senja/tua adalah sebagai berikut, daging di sekitar paruh yang kelihatan tebal. bagian lubang hidungnya juga terlihat ada kerutan daging tebal. bila di cermati paruhnya sudah ngak kilat. 3. Bila saat kamu memilih diantara banyak burung yang ada dalam satu sangkar, jangan terlalu dekat dengan sangkarnya dulu. ambil beberapa langkah ke belakang dan cermati perilaku si burung merpati dari kejauhan. yang mesti kamu perhatikan adalah burung yang menjadi raja didalam sangkar, atau yang memiliki sifat paling domininan 4. Pelajari ciri-ciri antara induk pejantan dan induk betina, induk pejantan biasanya memiliki paruh yang lebih tebal, lehar lebih besar, kepala yang lebih panjang dan besar. bulu disekitar lebih yang mengkilap. bila didekatkan burung lain pejantan/betina lain dia akan bekur (berkutut) Kalau cara menternakan merpati juga gampang-gampang susah sebenarnya. ada dua metode disini, yang pertama sistim kurung. jadi burung merpati itu nga pernah dilepas atau keluar dari sangkar nya. cara ini tidak begitu maksimal bila dipilih dalam menternakan burung merpati. karna burung merpati adalah burung yang suka bersosialisai melalui terbang dan mondar-mandir. tapi bila ini cara yang terakhir dipilih metode ternaknya, usahakan sangkar nya di perbesar. Sistim lepas kandang. bagi yang baru membeli burungnya dari pasar burung ngak boleh langsung dilepas. kurung dan kasih makan burung nya dahulu selama beberapa hari didalam kandang. selanjutnya sayap burung disalasiban/di lakban/di lem isolasi.barulah burung dilepas dalam keadaan sayap dilem (usahakan jangan merusak bulu sayapnya saat me-lem maupun membuka lemnya).biarkan burung keluar sendiri dari sangkar untuk pertama kali. saat malam tiba , bila si burung sudah tau cara pulang sendiri kerumah barunya berarti ada kemajuan. Biarkan kejadian ini berulang-ulang selama beberpaa hari hingga memungkinkan untuk dilepas (tips yg paling aman adalah saat burung sudah bertelur dan mengerami baru dilepas) Untuk mengawinkannya sendiri sebenarnya ada triknya, kumpulkan beberapa burung merpati dalam kandang selama seminggu, maka akan terjadi pacaran anatar sesama burung merpati. pasangan yang sudah menjadi ini tidak akan berpisah bila tidak diapa-apain atau satunya tiada. dan untuk melihat kapan saatnya burung merpati akan bertelur juga ada caranya. berikut adalah tanda-tanda burung merpati bila akan bertelur. indukan pejantan akan bersifat agresif dan membuntuti si burung betina kemana pun ia terbang. selalu mengekor dibelakang si burung betina hingga terlihat seperti overprotect (kayak orang yang pacaran aja :p) sekedar pengetahuan, masa - masa inilah burung merpati bisa di balapkan.caranya : tangkaplah siburung indukan ketika memasuki kandang. pisahkan dan jangan sampai terlihat oleh burung pejantan selama beberapa menit. lalu ketika siburung jantan sudah terlihat sibuk/bingung mencari burung betina dan memanggil-manggil dengan suara khas khuuu khuuu keluarkan si burung betina.sijantan akan lengket ditangan Sebenarnya dalam menjodohkan burung merpati sangatlah gampang, penglaman saya dalam menjodohkan burung merpati: 1. Pilih burung merpati yang akan kita jodohkan, tentu saja harus pastikan jantan dan betina. tapi terkadang burung sesama sejenispun juga bisa jodoh, tapi sangat jarang. 2. Kandangkan burung jantan dan betina dalam satu kandang. lebih bagusnya tutup kandang (gupon) pada malam hari. 3. Pada pagi hari mandikan burung dan jemur pada sinar matahari. Lebih bagus lagi jika burung jantan dan betina di pisahkan, tetapi masih dalam satu kandang. 4. Setelah kering masukkan burung dalam kandang lagi dan beri makan. 5. ulangi lagi dari no 2 - 4 kurang lebih 3 hari maka burung akan jodah dan disa untuk di templekkan.,., jika sudah jodoh (templek) maka burung jantan bisa di lepas dan akan mencari bettinanya (its itu yang namanya burung sedang 'templek' (bhs jawa)) hingga burung bertelur. Untuk membantu menjaga perkawinan siburung agar lancar ada beberapa cara juga yang bisa kita lakukan. bila tanda-tanda akan bertelur sudah terlihat seperti yang baru kusebutkan diatas , kamu bisa menyediakan kayu-kayuan kceil seperti batang lidi, jerami, tali bekas yang kecil, atau apa saja yang sifatnya bisa di rangkai burung merpati jadi sarang. karna selama musim bertelur tiba, burung merpati akan mencari benda-benda tersebut untuk dibuat alas telur untuk pengeramaan. Burung merpati hanya mengerami hanya sekitar 19-22 hari. itu waktu yang sudah pasti nya. ngak semua telur bisa menetas juga. paling banyak satu pasang burung merpati hanya menghasilkan 2 telur, 3 telur sangatlah langka. saat telur menetas kasihlah makan be-er atau jagung yang halus ke burung indukan, karna akan disuapi keanak-anaknya. Makanan yang paling baik untuk merpati adalah jagung dan kacang hijau. namun ada beberapa adat yang melarang umatnya memakan atau membunuh burung merpati, apalagi menjualnya untuk disembelih. jadi, usahakan tidak berdagang burung merpati, membunuh, maupun memakannya.
TriSutrisno. Diberdayakan oleh Blogger.

Cari Blog Ini

Followers

Jumat, 15 Juli 2016

BUDIDAYA BURUNG CENDET

Posted By: Unknown - 02.27.00
Tips Beternak Burung Cendet/Pentet -kini bukan lagi dianggap sebagai burung liar yang biasa berkeliaran bebas di alam, sebab banyak pecinta kicauan burung baik untuk rumahan maupun kelas lomba mulai melirik burung jenis predator ini karena kicauan burung cendet memiliki variasi irama dan lagu yang sangat beragam.Selain variasi irama dan cerecetan kasar khas cendet, postur dan warna burung cendet juga sangat menarik sehingga banyak masyarakat memelihara cendet dengan tujuan sebagai burung kelangenan di rumah. Seiring makin bertambahnya penggemar burung cendet jadi banyak yang ingin mencoba ternak burung cendet dan sangatlah mungkin saja dikerjakan supaya populasi burung ini di alam liar tak makin habis, lantaran apabila tak dikerjakan penangkaran bukanlah tak mungkin saja 5 th. ke depan burung ini bakal punah dialamnya serta tinggal masa lalu saja. Banyak cendet mania yang pesimis serta menyampaikan nyaris tak mungkin untuk melakukan penangkaran burung cendet, lantaran burung ini predator yang ganas. semuanya tak ada yg tidak mungkin seandainya kita ingin berupaya untuk coba, dengan sedikit kesabaran di atas rata-rata, kecermatan serta selalu berdoa, itu semua kunci keberhasilan dalam penangkaran burung apapun jenisnya. Berikut di bawah ini beberapa tahapan untuk penangkaran burung cendet: Persiapan Indukan Seperti teori pembiakan burung cendet, jadi hal yang butuh disiapkan pertama kali yaitu mempersiapkan indukan jantan dan betina yang sudah siap untuk berkembang biak, yakni yang sudah berumur minimum 1-1,5 th, baik Cendet Jantan ataupun Cendet Betina. Adapun ciri-ciri burung Cendet Jantan ditandai dengan bentuk kepala yang datar (cepak), mempunyai alis serta kepala yang hitam legam bahkan juga ada yang hingga ke leher (blangkon). Sedang Cendet Betina berwarna lebih puyeh (kusam) dengan kepala yang sedikit lebih kembung (nonong). Cendet Jantan apabila sudah meraih saat birahi yang cukup bakal lebih rajin berkicau, dengan nyanyian yang merdu serta variasi lagu yang berbagai macam, diluar itu burung juga terlihat lebih agresif dari umumnya. Sedang Cendet Betina bakal mempunyai suara panggil sendiri untuk mengisyaratkan bahwa burung siap untuk di kawin oleh cendet jantan yang ditandai dengan usahanya bikin sarang. Adapun burung cendet yang bakal diternak telah semestinya yaitu burung yang sudah jinak serta sekurang-kurangnya telah tidak takut lagi dengan semua kesibukan manusia, supaya burung lebih gampang dalam perawatannya ataupun sistem penjodohan. Sangkar/Kandang Ternak Karena burung cendet adalah burung petarung dan burung predator maka sangkar ternak harus dibuat selebar mungkin agar selama masa penjodohan burung memiliki keleluasaan dalam terbang maupun bermain. selain itu di dalam sangkar sudah seharusnya juga disediakan tanaman perdu untuk bersembunyi dan tempat burung bertengger. Burung yang telah siap melakukan pembiakan akan mengumpulkan rumput dan ranting kecil untuk membuat sarang, untuk itu siapkanlah rumput kering di dasar sangkar agar burung bisa mengambilnya sendiri disana. adapun tempat menaruh sarang bisa anda persiapkan dari Batok kelapa yang diletakkan ditempat yang aman tidak kena hujan dan tidak diserang hama seperti tikus dan semut. Ada baiknya selain menyiapkan pohon perdu dan tempat sarang dari batok kelapa, anda juga menyiapkan satu pohon yang lebih tinggi dan bercabang yang bisa dijadikan tempat burung menaruh sarangnya. Siapkanlah wadah pakan yang cukup besar, taruh ditempat yang aman dan tidak diganggu semut, wadah yang kami maksud adalah tempat menaruh jangkrik dalam jumlah tak terbatas, karena burung yang akan diternak harus disediakan makanan EF jangkrik dalam jumlah yang banyak selain juga memberikan Voer. Sebaiknya Sangkar penangkaran dibuat ditempat yang terbuka dengan satu sisi yang menghadap panas matahari, sementara bagian lain juga ada tempat yang teduh dan beratap. Pastikan pintu masuk terdiri dari dua pengaman pintu, sehingga burung tidak bakalan lepas. Proses Penjodohan Sebelum memulai penangkaran, terlebih dahulu harus menjodohkan sepasang burung cendet. Adapun proses perjodohannya sama seperti cara menjodohkan jenis burung kicauan lainnya. Burung Cendet Betina yang telah siap kawin lebih dulu di masukkan dalam sangkar besar (sangkar breeding) agar burung merasa aman di daerah tersebut, sementara Cendet Jantan biarkan dulu di luar di sangkar harian. Lihatlah bagaimana tingkah burung cendet jantan bila melihat burung cendet betina, bila burung lebih sering berkicau dan bernyanyi kemudian juga berusaha untuk mengejar betina, barulah burung di jadikan satu dalam wadah penangkaran. Pada tahap awal penjodohan bisa jadi burung akan saling bertengkar, bila si jantan yang menang dan mendominasi maka penjodohan akan berhasil, karena sifat cendet betina akan lebih mengalah kepada cendet jantan yang lebih jagoan. Lamanya waktu penjodohan tidak tentu tergantung kondisi burung dan ketersediaan pakan. Bila burung sudah tampak jodoh, maka burung betina akan mulai mengumpulkan sarang, sementara Cendet jantan hanya melihat dan memantau keadaan. Selama masa penjodohan sebaiknya tidak memperlihatkan atau memperdengarkan suara burung cendet lain yang lebih gacor, agar cendet betina tidak penasaran dengan pejantan lainnya. Perawatan masa penjodohan Untuk perawatan selama masa penjodohan, yang paling penting adalah menyediakan EF yang cukup, yaitu Jangkrik satu hari 50 ekor, UK 2 sendok makan dan UH 1 sendok. dengan disediakan EF yang cukup dipastikan burung akan lebih cepat berproduksi. Untuk mandi dan minum sebaiknya sediakan air yang bersih yang diganti setiap hari. Periode bertelur Bila burung cendet telah di satukan biasanya tidak akan lama lagi akan bertelur. Dan biasanya burung cendet mampu menghasilkan 2-3 butir telur bahkan ada yang menghasilkan sampai 6 butir telur tergantung kematangan induknya. Masa pengeraman Pada masa pengeraman, sebagian besar waktu induk betina dihabiskan untuk mengerami telurnya, sedangkan induk jantan yang akan menyuapi makanannya.Dalam masa proses pengeraman,indukan cendet/pentet membutuhkan ketenangan, kenyamanan di di dalam kandang dan sekitarnya.jauhkan dari gangguan tikus,anjing, cicak, semut, kecoa, serta hewan lainnya.Burung cendet biasanya mengeram memerlukan waktu selama 14 s/d 21 hari . Masa Penetasan Setelah burung cendet/pentet mengerami telurnya selama 14 s/d 21 hari ketentuan akan menetas, Agar kita mengetahuai apakah telur burung cendet sudah menetas atau belum sebaiknya dengan mengecek situasi lingkungan sekitar kandang, biasanya jika telur sudah menetas suka ada sisa cangkang telur yang di buang burung cendet, sebaiknya untuk berjaga-jaga setelah umur pengeraman 14 hari setiap pagi kita mengeceknya, seandainya ada sisa cangkang maka segera lakukan pemberian pakan tambahan seperti jangkrik, ulat hongkong, kroto, belalang, cacing, ulat bambu, ulat kelabang, Belalang dan lainnya. Pemberian pakan tambahan ini harus selalu disesuaikan dengan kondisi dari masing-masing burung dan anda juga harus mengetahui efek dari pemberian pakan tambahan tersebut.. Meloloh Anakan Pada waktu indukan sedang meloloh anakan,sebaiknya cukup di berikan makanan hidup ( jangkrik, belalang, ulat bambu, kroto ) setiap waktu pagi,siang dan sore hari, sampai si anak keluar dari glodok dan dapat makan sendiri.Biasanya anakan keluar dari glodok pada waktu berumur -/+ sekitar 3 mingguan. Tetapi menurut kebanyakan peternak, piyikan sebaiknya diambil dan di suapi sendiri agar burung kelak menjadi burung yang jinak. Selain itu juga keuntungannya bila anakan di rawat sendiri supaya mempercepat burung induknya segera berproduksi kembali.

BUDIDAYA BURUNG PERKUTUT

Posted By: Unknown - 02.21.00
Peternak Untuk membeli perkutut calon Indukan, mau tidak mau kita harus dating ke Peternak tertentu untuk memilih dan membeli bibit perkutut. Di Tanah Air kita sekarang ini, sudah banyak bahkan ribuan Peternak dari yang berskala kecil, sedang sampai besar dengan beribu-ribu kandang. Sebelum menentukan pilihan untuk membeli, disarankan untuk mendatangi beberapa Peternak sebagai bahan perbandingan dan pertimbangan baik kualiats dan harganya. Dan jangan punya pemikiran yang salah bahwa Peternak kecil atau sedang tidak memiliki perkutut yang kualitasnya bagus dengan harga yang miring dibandingkan Peternak besar yang sudah terkenal dan punya nama. Dan nongkronglah beberapa jam untuk mendengarkan suara perkutut baik piyik hasil ternakan maupun Indukannya juga trah darahnya. Pada Peternak yang sudah mapan biasanya memiliki ciri khas piyik hasil ternaknya, misalnya rata-rata suaranya Cowong, atau ujungnya ndelosor atau depannya menjerit, dan lain-lain. Hal ini sangat dipengaruhi oleh kesukaan dari Peternaknya, bila si Peternak kesukaannya yang suaranya cowong, maka hampir dipastikan perkutut hasil ternakannyapun rata-rata bersuara cowong, dan sebagainya. Peternak yang sudah mapan rata-rata sudah beternak secara intensif selama 2(dua) tahun lebih, sehingga beberapa Indukannya sudah memakai anakan sendiri yang pilihan F2 atau F3 dan hanya sebagian berupa Indukan dari luar sebagai kelengkapan atau untuk memenuhi permintaan yang sedang trend. Sedangkan Peternak yang belum mapan antara lain ditandai dengan variatifnya Indukaannya dan sedang mencari-cari bentuknya. Dan biasanya harga piyiknya relatif masih murah dibandingkan dengan Peternak mapan dengan kualitas yang sama. 1. Calon Indukan Agar lebih cepat menghasilkan anakan, yang paling tepat membali calon Indukan yang sudah berumur sekitar 4(empat) bulan dimana waktunya tepat dan mudah untuk mulai dijodohkan, sehingga pada umur 5-7 bulan sudah bisa mulai bertelor. Dan sebaiknya dipilih yang Betina lebih tua kira-kira sebulan dari Jantannya. Berbeda dengan yang sudah berumur biasanya susah dijodohkan atau yang Betina sering dikejar-kejar oleh si Jantan yang biasanya lebih agresif/galak. Calon Indukan yang bagus sebaiknya dipilih yang mempunyai suara sbb. : suaranya basah dan serak. * Juga jangan dilupakan aliran trah darahnya dengan silsilah yang jelas. * Perhatikan juga bentuk tubuhnya apakah serasi dan tidak ada yang cacat. 2. Crossing Setelah mendapatkan beberapa calon Indukan Jantan dan Betina, langkah selanjutnya adalah menyilangkan pasangan perkutut berdasarkan dasar suaranya masing-masing untuk dapat menghasilkan perkutut yang kualitas suaranya lebih bagus. Disini kita dituntut untuk mempelajari cara ilmu croosing yang benar dan baik dengan cara belajar dari membaca buku-buku secara teori atau belajar langsung kepada sejumlah Peternak sukses ynag pada umumnya sudah paham tehnik silang menyilang.. Jalan pintas lain yang lebih mudah, yaitu dengan meniru atau memfotocopy salah satu kandang yang sudah jelas Indukannya dan hasil anakannya bagus dengan membeli adik atau saudaranya dengan resiko yang jelas harganya pastilah mahal dan hasil anakannya tidak dijamin akan sebagus seperti aslinya.. 3. Kandang Setelah kita mendapatkan beberapa pasang calon Indukan yang dinilai cocok dan pas untuk diternakkan, maka persiapan selanjutnya adalah kandangnya. Tidak ada ketentuan yang pasti berapa ukuran kandang yang baik, yang penting dan perlu diperhatikan adalah seberapa luas lahan yang tersedia dan ukuran kandang disesuaikan dengan lahan yang ada tersebut. Juga untuk effisiensi bahan yang biasanya dibuat dari bahan kawat, maka biasanya tingginya bisa 45, 90, 135 atau 180 cm sesuai ukuran lebar kawat, sedangkan lebar dan panjangnya disesuaikan, dan yang ideal yang disarankan adalah ; lebar : 60 cm, panjang ; 100 – 180 cm. Bahkan dengan ukuran kandang : 50(L) x 60(P) x 50(T) dapat digunakan untuk beternak dengan syarat tidak sering dipindah-pindah dari tempatnya, terutama selama dalam masa mengerami telornya. Dan lantai bisa dibuat dari tanah biasa atau yang berpasir, juga bisa berupa lantai bersemen. Demikian pula atapnya dapat dari bahan genting, asbes atau apa saja. Yang sangat perlu diperhatikan antara lain harus mendapat sinar matahari pagi, kelembaban cukup, jarak atap ketempat sarangnya tidak terlalu dekat agar tidak terlalu panas. Dan usahakan tikus, kucing dan binatang sejenisnya mbisa masuk kekandang, termasuk semut dan cicak. Bahannya juga bisa kayu, besi ataupun aluminium tergantung kemampuan anggaran yang tersedia. Letak kandang sebaiknya tidak dekat dengan sumber suara yang berisik, tetapi sebaiknya juga jangan ditempat yang sepi yang jarang dikunjungi manusia/orang, perkutut akan semakin terbiasa dan merasa nyaman jika sering dikunjungi dan bertatap muka dengan manusia/orang. 4. Menjodohkan Tehnik menjodohkan juga perlu diketahui dengan baik, sebab kedua calon Indukan tidak begitu saja langsung jodoh, tetapi membutuhkan proses untuk saling kenal terlebih dahulu dengan cara antara lain keduanya ditempatkan pada sangkar terpisah dan setiap hari selalu disandingkan. Setelah satu atau dua minggu, setelah kelihatan keduanya sudah saling kenal dengan tanda-tanda saling mengangguk-angguk dan kalau tidur malam hari selalu ingin berdekatan. Maka keduanya disatukan tetap dalam sangkar kecil dahulu untuk beberapa hari. Waktu yang tepat untuk memasukkan ke kandang ternak adalah sore hari dengan sebelumnya kedua perkutut cvalon Indukan tersebut dilolohi kacang hijau yang sudah direndam sampai lunak, vitamin-E, minyak ikan, B-kompleks dan sedikit dibasahi badannya, diharapkan malam harinya akan tidur berdekatan bersama. Beberapa minggu kemudian keduanya akan melakukan perkawinan dan siap untuk bertelor, jangan lupa untuk disiapkan sarang dari anyaman rotan yang diberi daun cemara atau rumput kering untuk meletakan telor-telornya. Bila ternyata masih belum jodoh atau biasanya yang Jantan galak, maka si Jantan ditangkap dan dimandikan atau kalau perlu digodi ( sayapnya diikat 5-6 lembar ) dan kemudian dimasukkan kandang kembali. 5. Manajemen kandang Setiap kandang sebaiknya diberikan tanda-tanda misalkan dengan Nomor atau Nama terserah apa saja sesuai kemauan masing-masing. Juga ada baiknya dibuatkan catatan pasangan Indukan dari BF dengan ring apa, tanggal lahir, dll/ Perhatikan kapan setiap pasangan pada kandang masing-masing sudah mulai melakukan perkawinan, untuk keperluan disiapkan sarangnya. Buatkan catatan khusus ( kalau perlu dengan komputerisasi ) kapan mulai bertelor, kapan diperkirakan menetas setelah 14-15 hari mengeram, bagaimana hasilnya ( menetas semua atau tidak hanya satu atau bhakan tidak menetas semua ), periksa keadaan telor yang tidak menetas untuk mengetahui penyebabnya, dll. Pasanganlah Ring di salah satu/kedua kakinya pada umur piyik sekitar 7-9 hari dan selanjutnya terserah kita apakah piyik tersebut akan tetap dikembalikan untuk diasuh oleh Induknya atau akan dititipkan Puter sebagai Induk asuh pengganti. Yang perlu diperhatikan, kalau akan menggunakan jasa Puter haruslah yang sedang mengeram paling tidak sudah 10 hari dimana Puter sudah menghasilkan susu ditemboloknya. Jasa indukan pengganti juga bisa dilakukan oleh Diamond Dove yaitu sejenis Perkutut berasal dari Australia yang tubuhnya lebih kecil. Pada edisi yang akan datang dengan topik yang lain akan kita bahas bagaimana menetaskan telor perkutut dengan menggunakan jasa Puter atau Diamond Dove yang tujuannya untuk membuat Indukan favorit kita bertelor lebih produktif dan menghasilkan anakan piyik lebih banyak. 6. Pemeliharaan piyik Piyik-piyik setelah berumur 1-1.5 bulan sebaiknya sudah mulai dipisahkan dari Induknya baik Perkutut maupun Puter/Diamond Dove, sebab mereka sudah bisa mulai makan sendiri dan biasanya Indukannya juga sudah enggan meloloh dan sudah mulai melakukan perkawinan lagi. Piyik-piyik tersebut ditempatkan didalam sangkar kayu ukuran 50(L) x 70(L) x 50(T) cm sebanyak 8-10 ekor bersama-sama, kalau perlu diberikan lampu untuk pemanas terutama pada malam hari atau udara dingin pada musim penghujan. Sebaiknya tiap-tiap piyik diberikan vitamin tambahan antara lain berupa ; B-komplek, minyak ikan, kalsium dan obat cacing sebelum dimasukkan ke sangkar kayu tersebut. Usahakan minimum setiap hari setidaknya dua hari sekali dijemur dari jam 08.00 sampai jam.11.00, agar mendapat sinar matahari pagi dan ultra violet yang cukup untuk kesehatan tubuhnya. Dan pada minumannya diberikan Vitamin tambahan dua kali seminggu untuk menambah daya tahan tubuhnya. Menginjak umur 3(tiga) bulan, bila dikehendaki piyik-piyik tersebut sudah dapat dipisahkan dan masing-masing dimasukkan ke sangkar soliter agar dapat lebih mudah untuk memantau suaranya dan menentukan kualitas suaranya tersebut. Selanjutnya dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan penilaian apakah Indukan kandang tertentu sudah benar atau kurang benar, sehingga perlu dilakukan perombakan pasangan Indukannya dalam usahanya untuk selalu meningkatkan mutu kualitas suara.

BUDIDAYA BURUNG MERPATI

Posted By: Unknown - 02.10.00
Burung Merpati merupakan jenis burung yang bisa di umbar atau di bisa di lepas dan akan kembali ke kandangnya sendiri. Burung merpati juga termasuk jenis burung yang mudah dirawat. dan untuk mencari merpati pun bukan hal yang sulit, karna merpati banyak dijual di pasar burung diindonesia. ada beberapa tips simple saat memilih burung merpati, tentunya untuk yang mau dirawat atau diternakan kembali. 1. Tentu saja burung yang kamu beli itu harus sehat.ciri burung merpati yang sehat adalah memiliki bulu yang bagus. bagian ujung sayapnya tidak melor alias turun. bila di tangkap dengan tangan tenaga reaksi/perlawanan besar. 2. Usahakan jangan membeli burung merpati yang sudah tua, ini tidak bagus bagi yang sekedar membeli untuk disembelih maupun untuk diternak. ciri-ciri burung merpati yang telah berusia senja/tua adalah sebagai berikut, daging di sekitar paruh yang kelihatan tebal. bagian lubang hidungnya juga terlihat ada kerutan daging tebal. bila di cermati paruhnya sudah ngak kilat. 3. Bila saat kamu memilih diantara banyak burung yang ada dalam satu sangkar, jangan terlalu dekat dengan sangkarnya dulu. ambil beberapa langkah ke belakang dan cermati perilaku si burung merpati dari kejauhan. yang mesti kamu perhatikan adalah burung yang menjadi raja didalam sangkar, atau yang memiliki sifat paling domininan 4. Pelajari ciri-ciri antara induk pejantan dan induk betina, induk pejantan biasanya memiliki paruh yang lebih tebal, lehar lebih besar, kepala yang lebih panjang dan besar. bulu disekitar lebih yang mengkilap. bila didekatkan burung lain pejantan/betina lain dia akan bekur (berkutut) Kalau cara menternakan merpati juga gampang-gampang susah sebenarnya. ada dua metode disini, yang pertama sistim kurung. jadi burung merpati itu nga pernah dilepas atau keluar dari sangkar nya. cara ini tidak begitu maksimal bila dipilih dalam menternakan burung merpati. karna burung merpati adalah burung yang suka bersosialisai melalui terbang dan mondar-mandir. tapi bila ini cara yang terakhir dipilih metode ternaknya, usahakan sangkar nya di perbesar. Sistim lepas kandang. bagi yang baru membeli burungnya dari pasar burung ngak boleh langsung dilepas. kurung dan kasih makan burung nya dahulu selama beberapa hari didalam kandang. selanjutnya sayap burung disalasiban/di lakban/di lem isolasi.barulah burung dilepas dalam keadaan sayap dilem (usahakan jangan merusak bulu sayapnya saat me-lem maupun membuka lemnya).biarkan burung keluar sendiri dari sangkar untuk pertama kali. saat malam tiba , bila si burung sudah tau cara pulang sendiri kerumah barunya berarti ada kemajuan. Biarkan kejadian ini berulang-ulang selama beberpaa hari hingga memungkinkan untuk dilepas (tips yg paling aman adalah saat burung sudah bertelur dan mengerami baru dilepas) Untuk mengawinkannya sendiri sebenarnya ada triknya, kumpulkan beberapa burung merpati dalam kandang selama seminggu, maka akan terjadi pacaran anatar sesama burung merpati. pasangan yang sudah menjadi ini tidak akan berpisah bila tidak diapa-apain atau satunya tiada. dan untuk melihat kapan saatnya burung merpati akan bertelur juga ada caranya. berikut adalah tanda-tanda burung merpati bila akan bertelur. indukan pejantan akan bersifat agresif dan membuntuti si burung betina kemana pun ia terbang. selalu mengekor dibelakang si burung betina hingga terlihat seperti overprotect (kayak orang yang pacaran aja :p) sekedar pengetahuan, masa - masa inilah burung merpati bisa di balapkan.caranya : tangkaplah siburung indukan ketika memasuki kandang. pisahkan dan jangan sampai terlihat oleh burung pejantan selama beberapa menit. lalu ketika siburung jantan sudah terlihat sibuk/bingung mencari burung betina dan memanggil-manggil dengan suara khas khuuu khuuu keluarkan si burung betina.sijantan akan lengket ditangan Sebenarnya dalam menjodohkan burung merpati sangatlah gampang, penglaman saya dalam menjodohkan burung merpati: 1. Pilih burung merpati yang akan kita jodohkan, tentu saja harus pastikan jantan dan betina. tapi terkadang burung sesama sejenispun juga bisa jodoh, tapi sangat jarang. 2. Kandangkan burung jantan dan betina dalam satu kandang. lebih bagusnya tutup kandang (gupon) pada malam hari. 3. Pada pagi hari mandikan burung dan jemur pada sinar matahari. Lebih bagus lagi jika burung jantan dan betina di pisahkan, tetapi masih dalam satu kandang. 4. Setelah kering masukkan burung dalam kandang lagi dan beri makan. 5. ulangi lagi dari no 2 - 4 kurang lebih 3 hari maka burung akan jodah dan disa untuk di templekkan.,., jika sudah jodoh (templek) maka burung jantan bisa di lepas dan akan mencari bettinanya (its itu yang namanya burung sedang 'templek' (bhs jawa)) hingga burung bertelur. Untuk membantu menjaga perkawinan siburung agar lancar ada beberapa cara juga yang bisa kita lakukan. bila tanda-tanda akan bertelur sudah terlihat seperti yang baru kusebutkan diatas , kamu bisa menyediakan kayu-kayuan kceil seperti batang lidi, jerami, tali bekas yang kecil, atau apa saja yang sifatnya bisa di rangkai burung merpati jadi sarang. karna selama musim bertelur tiba, burung merpati akan mencari benda-benda tersebut untuk dibuat alas telur untuk pengeramaan. Burung merpati hanya mengerami hanya sekitar 19-22 hari. itu waktu yang sudah pasti nya. ngak semua telur bisa menetas juga. paling banyak satu pasang burung merpati hanya menghasilkan 2 telur, 3 telur sangatlah langka. saat telur menetas kasihlah makan be-er atau jagung yang halus ke burung indukan, karna akan disuapi keanak-anaknya. Makanan yang paling baik untuk merpati adalah jagung dan kacang hijau. namun ada beberapa adat yang melarang umatnya memakan atau membunuh burung merpati, apalagi menjualnya untuk disembelih. jadi, usahakan tidak berdagang burung merpati, membunuh, maupun memakannya.

Copyright © BERTERNAK DAN BERKEBUN™ is a registered trademark.

Designed by Templateism. Hosted on Blogger Platform.