Jumat, 15 Juli 2016
BUDIDAYA MADU LEBAH
Posted By: Unknown - 05.14.00
Teknik Budidaya Lebah – Budidaya Petani. Lebah adalah sekelompok besar serangga yg dikenal karena hidupnya berkelompok meskipun sebenarnya tdk semua lebah bersifat demikian. Semua lebah masuk dlm suku atau familia Apidae (ordo Hymenoptera). Berikut adalah cara beternak lebah :
1. SEJARAH SINGKAT LEBAH
Lebah merupakan insekta penghasil madu yg telah lama dikenal manusia. Sejak zaman purba manusia berburu sarang lebah di goa-goa, di lubang-lubang pohon & tempat-tempat lain untuk diambil madunya. Lebah juga menghasilkan produk yg yang sangat dibutuhkan untuk dunia kesehatan yaitu royal jelly, pollen, malam (lilin) & sebagainya. Selanjutnya manusia mulai membudidayakan lebah dgn memakai gelodog kayu & pada saat ini dgn sistem stup. Di Indonesia Lebah ini mempunyai nama bermacam-macam, di Jawa disebut tawon gung, gambreng, di Sumatera barat disebut labah gadang, gantuang, kabau, jawi & sebagainya. Di Tapanuli disebut harinuan, di Kalimantan disebut wani & di tataran Sunda orang menyebutnya tawon Odeng.
2. SENTRA BUDIDAYA LEBAH
Di Indonesia sentra Budidaya Lebah masih ada di sekitar Jawa meliputi daerah Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dgn jumlah produksi sekitar 2000–2500 Ton untuk lebah budidaya. Kalimantan & Sumbawa merupakan sentra untuk madu dari perburuan lebah di hutan. Sedang untuk sentra perlebahan dunia ada di CIS (Negara Pecahan Soviet), Jerman, Australia, Jepang & Italia.
3. JENIS LEBAH
Lebah termasuk hewan yg masuk dlm kelas insekta famili Apini & genus Apis. Spesiesnya bermacam-macam, yg banyak terdapat di Indonesia adalah A. cerana, A. Dorsata A. Florea. Jenis unggul Lebah yg sering dibudidayakan adalah jenis A. mellifera. Menurut asal-usulnya lebah dibagi 4 jenis berdasar penyebarannya:
Apis cerana, diduga berasal dari daratan Asia menyebar sampai Afghanistan, Cina maupun Jepang.
Apis mellifera, banyak dijumpai di daratan Eropa, misalnya Prancis, Yunani & Italia serta di daerah sekitar Mediterania.
Apis Dorsata, memiliki ukuran tubuh paling besar dgn daerah penyebaran sub tropis & tropis Asia seperti Indonesia, Philipina & sekitarnya. Penyebarannya di Indonesia merata mulai dari Sumatera sampai Irian.
Apis Florea merupakan spesies terkecil tersebar mulai dari Timur Tengah, India sampai Indonesia. Di Indonesia orang menyebutnya dgn tawon
klanceng. [ Jenis Lebah/ Tawon ]
4. MANFAAT LEBAH
Produk yg dihasilkan Lebah adalah madu:
Madu sebagai produk utama berasal dari nektar bunga merupakan makanan yg sangat berguna bagi pemeliharaan kesehatan, kosmetika & farmasi.
Royal jelly dimanfaatkan untuk stamina & penyembuhan penyakit, sebagai bahan campuran kosmetika, bahan campuran obat-obatan.
Pollen (tepung sari) dimanfaatkan untuk campuran bahan obat-obatan/ kepentingan farmasi.
Lilin lebah (malam) dimanfaatkan untuk industri farmasi & kosmetika sebagai pelengkap bahan campuran.
Propolis (perekat lebah) untuk penyembuhan luka, penyakit kulit & membunuh virus influensa.
Keuntungan lain dari Beternak Lebah madu adalah membantu dlm proses penyerbukan bunga tanaman sehingga didapat hasil yg lebih maksimal. [Manfaat Lebah]
5. PERSYARATAN LOKASI LEBAH
Suhu ideal yg cocok bagi Lebah adalah sekitar 26 derajat C, pada suhu ini Lebah dapat beraktifitas normal. Suhu di atas 10 derajat C lebah masih beraktifitas. Di lereng pegunungan/dataran tinggi yg bersuhu normal (25 derajat C) seperti Malang & Bandung lebah madu masih ideal dibudidayakan. Lokasi yg disukai lebah adalah tempat terbuka, jauh dari keramaian & banyak terdapat bunga sebagai pakannya.
6. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA LEBAH
Dalam budidaya lebah madu yg perlu dipersiapkan yaitu: Lokasi budidaya, kandang lebah modern (stup), pakaian kerja & peralatan Syarat yg utama yg harus yg dipenuhi dlm budidaya lebah adalah ada seekor ratu lebah & ribuan ekor lebah pekerja serta lebah jantan. dlm satu koloni tidak boleh lebih dari satu ratu karena antar ratu akan saling bunuh untuk memimpin koloni.
A. Penyiapan Sarana & Peralatan
1.Kandang Lebah
Suhu
Perubahan suhu dlm stup hendaknya tidak terlalu cepat, oleh karena itu ketebalan dinding perlu diperhatikan untuk menjaga agar suhu dlm stup tetap stabil. yg umum digunakan adalah kayu empuk setebal 2,5 cm.
Ketahanan terhadap iklim
Bahan yg dipakai harus tahan terhadap pengaruh hujan, panas, cuaca yg selalu berubah, kokoh & tidak mudah hancur atau rusak.
Konstruksi
Konstruksi kandang tradisional dgn menggunakan gelodok dari bambu, secara modern menggunakan stup kotak yg lengkap dengan framenya.
Peralatan
Peralatan yg digunakan dlm budidaya lebah terdiri dari: masker, pakaian kerja & sarung tangan, pengasap, penyekat ratu, sangkar ratu, sapu & sikat, tempat makan, pondamen sarang, alat-alat kecil, peralatan berternak ratu & lain-lain.
B. Pembibitan Lebah.
1. Pemilihan Bibit & Calon Induk
Bibit lebah unggul yg di Indonesia ada dua jenis yaitu A. cerana (lokal) & A. mellifera (impor). Ratu lebah merupakan inti dari pembentukan koloni lebah, oleh karena itu pemilihan jenis unggul ini bertujuan agar dlm satu koloni lebah dapat produksi maksimal. ratu A. cerana mampu bertelur 500- 900 butir per hari & ratu A. mellifera mampu bertelur 1500 butir per hari. Untuk mendapatkan bibit unggul ini sekarang tersedia tiga paket pembelian bibit lebah:
paket lebah ratu terdiri dari 1 ratu dgn 5 lebah pekerja.
paket lebah terdiri dari 1 ratu dgn 10.000 lebah pekerja.
paket keluarga inti terdiri dari 1 ratu & 10.000 lebah pekerja lengkap dgn 3 sisiran sarang.
Perawatan Bibit & Calon Induk Lebah
Lebah yg baru dibeli dirawat khusus. Satu hari setelah dibeli, ratu dikeluarkan & dimasukkan ke dlm stup yg telah disiapkan. Selama 6 hari lebah-lebah tersebut tidak dapat diganggu karena masih pada masa adaptasi sehingga lebih peka terhadap lingkungan yg tidak menguntungkan. Setelah itu baru dapat dilaksanakan untuk perawatan & pemeliharaan rutin.
Sistem Pemuliabiakan
Pemuliabiakan pada Lebah adalah menciptakan ratu baru sebagai upaya pengembangan koloni. Cara yg sudah umum dilaksanakan adalah dgn pembuatan mangkokan buatan untuk calon ratu yg diletakkan dlm sisiran. Tetapi sekarang ini sudah dikembangkan inseminasi buatan pada ratu lebah untuk mendapatkan calon ratu & Lebah pekerja unggul.
Reproduksi & Perkawinan
Dalam setiap koloni terdapat tiga jenis lebah masing-masing lebah ratu, Lebah pekerja & Lebah jantan. Alat reproduksi Lebah pekerja berupa kelamin betina yg tidak berkembang sehingga tidak berfungsi, sedangkan alat reproduksi berkembang lebah ratu sempurna & berfungsi untuk reproduksi. Proses Perkawinan terjadi diawali musim bunga. Ratu lebah terbang keluar sarang diikuti oleh semua pejantan yg akan mengawininya. Perkawinan terjadi di udara, setelah perkawinan pejantan akan mati & sperma akan disimpan dlm spermatheca (kantung sperma) yg terdapat pada ratu lebah kemudian ratu kembali ke sarang. Selama perkawinan lebah pekerja menyiapkan sarang untuk ratu bertelur.
Proses Penetasan
Setelah kawin, Lebah ratu akan mengelilingi sarang untuk mencari sel-sel yg masih kosong dlm sisiran. Sebutir telur diletakkan di dasar sel. Tabung sel yg telah yg berisi telur akan diisi madu & tepung sari oleh lebah pekerja & setelah penuh akan ditutup lapisan tipis yg nantinya dapat ditembus oleh penghuni dewasa. Untuk mengeluarkan sebutir telur diperlukan waktu sekitar 0,5 menit, setelah mengeluarkan 30 butir telur, ratu akan istirahat 6 detik untuk makan. Jenis tabung sel dlm sisiran adalah:
Sel calon ratu, berukuran paling besar, tak teratur & biasanya terletak di pinggir sarang.
Sel calon pejantan, ditandai dgn tutup menonjol & terdapat titik hitam di tengahnya.
Sel calon pekerja, berukuran kecil, tutup rata & paling banyak jumlahnya.
Lebah madu merupakan serangga dgn 4 tingkatan kehidupan yaitu telur, larva, pupa & serangga dewasa. Lama dlm setiap tingkatan punya perbedaan waktu yg bervariasi. Rata-rata waktu perkembangan lebah:
Lebah ratu: menetas 3 hari, larva 5 hari, terbentuk benang penutup 1 hari, iatirahat 2 hari, Perubahan larva jadi pupa 1 hari, Pupa/kepompong 3 hari, total waktu jadi lebah 15 hari.
Lebah pekerja: menetas 3 hari, larva 5 hari, terbentuk benang penutup 2 hari, iatirahat 3 hari, Perubahan larva jadi pupa 1 hari, Pupa/kepompong 7 hari, total waktu jadi lebah 21 hari.
Lebah pejantan: menetas 3 hari, larva 6 hari, terbentuk benang penutup 3 hari, iatirahat 4 hari, Perubahan larva jadi pupa 1 hari, Pupa/kepompong 7 hari, total waktu jadi lebah 24 hari. Selama dlm periode larva, larva-larva dlm tabung akan makan madu & tepung sari sebanyak-banyaknya. Periode ini disebut masa aktif, kemudian larva menjadi kepompong (pupa). Pada masa kepompong lebah tidak makan & minum, di masa ini terjadi perubahan dlm tubuh pupa untuk menjadi lebah sempurna. Setelah sempurna lebah akan keluar sel menjadi lebah muda sesuai asal selnya.
Pemeliharaan Lebah
Sanitasi, Tindakan Preventif & Perawatan Lebah
Pada pengelolaan Lebah secara modern lebah ditempatkan pada kandang berupa kotak yg biasa disebut stup. Di dlm stup terdapat ruang untuk beberapa frame atau sisiran. dgn sistem ini peternak dapat harus rajin memeriksa, menjaga & membersihkan bagian-bagian stup seperti membersihkan dasar stup dari kotoran yg ada, mencegah semut/serangga masuk dgn memberi tatakan air di kaki stup & mencegah masuknya binatang pengganggu.
Pengontrolan Penyakit
Pengontrolan ini meliputi menyingkirkan Lebah & sisiran sarang abnormal serta menjaga kebersihan stup.
Pemberian Pakan
Cara pemberian pakan Lebah adalah dgn menggembala Lebah ke tempat di mana banyak bunga. Jadi disesuaikan dgn musim bunga yg ada. dlm penggembalaan yg perlu diperhatikan adalah :
Perpindahan lokasi dilakukan malam hari saat lebah tidak aktif.
Bila jarak jauh perlu makanan tambahan (buatan).
Jarak antar lokasi penggembalaan minimum 3 km.
Luas areal, jenis tanaman yg berbunga & waktu musim bunga.
Tujuan utama dari penggembalaan ini adalah untuk menjaga kesinambungan produksi agar tidak menurun secara drastis. Pemberian pakan tambahan di luar pakan pokok bertujuan untuk mengatasi kekurangan pakan akibat musim paceklik/saat melakukan pemindahan stup saat penggeembalaan. Pakan tambahan tidak dapat meningkatkan produksi, tetapi hanya berfungsi untuk mempertahankan kehidupan Lebah. Pakan tambahan dapat dibuat dari bahan gula & air dgn perbandingan 1:1 & adonan tepung dari campuran bahan ragi, tepung kedelai & susu kering dgn perbandingan 1:3:1 ditambah madu secukupnya. [Pedoman Teknis Budidaya Lebah]
7. HAMA & PENYAKIT LEBAH
Penyakit Lebah
Di daerah tropis penyakit Lebah jarang terjadi dibandingkan dgn daerah sub tropis/daerah beriklim salju. Iklim tropis merupakan penghalang terjalarnya penyakit Lebah. Kelalaian kebersihan mendatangkan penyakit. Beberapa penyakit pada lebah & penyebabnya antara lain:
Foul Brood ; ada dua macam penyakit ini yaitu American Foul Brood disebabkan oleh Bacillus larva & European Foul Brood. Penyebab: Streptococcus pluton. Penyakit ini menyerang sisiran & tempayak lebah.
Chalk Brood
Penyebab: jamur Pericustis Apis. Jamur ini tumbuh pada tempayak & menutupnya hingga mati.
Stone Brood
Penyebab: jamur Aspergillus flavus Link ex Fr & Aspergillus fumigatus Fress. Tempayak yg diserang berubah menjadi seperti batu yg keras.
Addled Brood
Penyebab: telur ratu yg cacat dari dlm & kesalahan pada ratu.
Acarine
Penyebab: kutu Acarapis woodi Rennie yg hidup dlm batang tenggorokkan Lebah hingga lebah mengalami kesulitan terbang.
Nosema & Amoeba
Penyebab: Nosema Apis Zander yg hidup dlm perut Lebah & parasit Malpighamoeba mellificae Prell yg hidup dlm pembuluh malpighi Lebah dan akan menuju usus.
Hama Lebah
Hama yg sering mengganggu lebah antara lain:
Burung, sebagai hewan yg juga pemakan serangga menjadikan Lebah sebagai salah satu makanannya.
Kadal & Katak, gangguan yg ditimbulkan sama dgn yg dilakukan oleh burung.
Semut, membangun sarang dlm stup & merampas makanan Lebah.
Kupu-kupu, telur kupu-kupu yg menetas dlm sisiran menjadi ulat yg dapat merusak sisiran.
Tikus, merampas madu & merusak sisiran.
Pencegahan Serangan Penyakit & Hama Lebah
Upaya mencegah serangan penyakit & hama tindakan yg perlu adalah:
Pembersihan stup setiap hari.
Memperhatikan abnormalitas tempayak, sisiran & kondisi Lebah.
Kaki-kaki stup harus diberi air untuk mencegah serangan semut.
Pintu masuk dibuat seukuran Lebah. [ Hama dan Penyakit Lebah ]
8. PANEN LEBAH
Hasil Utama Lebah
Madu merupakan hasil utama dari Lebah yg begitu banyak manfaatnya & bernilai ekonomi tinggi.
Hasil Tambahan
Hasil tambahan yg punya nilai & manfaat adalah royal jelly (susu ratu), pollen (tepungsari), lilin lebah (malam) & propolis (perekat lebah).
Pengambilan madu
Panen madu dilaksanakan pada 1-2 minggu setelah musim bunga. Ciri-ciri madu siap dipanen adalah sisiran telah tertutup oleh lapisan lilin tipis. Sisiran yg akan dipanen dibersihkan dulu dari Lebah yg masih menempel kemudian lapisan penutup sisiran dikupas. Setelah itu sisiran diekstraksi untuk diambil madunya.
Urutan proses panen:
Mengambil & mencuci sisiran yg siap panen, lapisan penutup dikupas dgn pisau.
Sisiran yg telah dikupas diekstraksi dlm ekstraktor madu.
Hasil disaring & dilakukan penyortiran.
Disimpan dlm suhu kamar untuk menghilangkan gelembung udara.
Pengemasan madu dlm botol.
BUDIDAYA HAMSTER
Posted By: Unknown - 05.07.00
Hamster merupakan binatang yang sangat lucu dan imut. Tidak heran, jika banyak orang yang suka dan hobi mengkoleksi binatang ini. Hamster merupakan sejenis binatang pengerat tetapi memiliki bentuk tubuh yang kecil. Perawatan hamster terbilang sangat mudah, anda juga tidak membutuhkan tempat atau lahan yang luas untuk pemeliharaannya, dengan lahan yang terbatas pun anda sudah bisa memelihara hamster. Bahkan, aquarium yang tidak terpakai juga bisa loh dijadikan kandang hamster.
Selain bentuknya yang lucu dan menggemaskan, harga jual hamster juga sangat terjangkau untuk semua kalangan, bahkan untuk anak sekolahan. Saat ini, sangat mudah untuk menemukan penjual hamster, anda bisa kunjungi berbagai toko hewan, atau bisa juga mencarinya di internet. Makanan hamster juga sangat mudah yaitu jagung, sayuran, kwaci, dan kacang panjang. Merawat hamster juga tidak terlalu sulit, yang penting anda rutin membersihkan kandangnya.
Usaha ternak hamster sangatlah potensial karena peminatnya sangat tinggi, apalagi sudah banyak komunitas pencipta hamster yang sudah terbentuk di berbagai kota dan negara. Namun, untuk menjalankan ternak hamster ada beberapa tahapan yang harus anda lakukan supaya ternak hamster yang anda jalani bisa menghasilkan hamster yang berkualitas dan unggul.
Peluang Usaha Ternak Hamster Bagi Pemula
1. Pemilihan Induk Hamster
Pilihlah indukan hamster yang lincah atau gesit, matanya cerah, dan nafsu makannya juga bagus, sehinga anak yang dihasilkan menjadi bibit hamster yang unggul.
2. Pembuatan Kandang Hamster
Setelah itu buatlah kandang hamster yang berukuran besar, dan jauhkan dari tempat yang terlalu ramai. Bisa dibilang hamster merupakan binatang yang sensitif jika sedang hamil sehingga mudah stress.
3. Perawatan Hamster
Perhatikan kebersihan kandang dan juga asupan makanan pada saat si betina sedang hamil. Jika pejantannya terlihat kasar, sebaiknya pisahkan kandang hamster betina dengan pejantannya sampai si betina melahirkan.
Pada saat hamster melahirkan, satukan anak dan ibunya dalam satu kandang ditempat yang terpisah dari pejantan. Hal ini bertujuan agar si betina dapat menyusui anaknya dengan tenang. Hamster bisa melahirkan 3-10 anak setiap kali melahirkan.
Namun, tetap diperhatikan selama betina menyusui si anak. Terkadang ada betina yang bersifat Canibal atau memakan anaknya sendiri. Maka dari itu jika sudah terlihat sifat cannibal pada betina, sebaiknya segera pisahkan dengan anaknya.
BUDIDAYA TERNAK CACING
Posted By: Unknown - 04.49.00
Cara budidaya atau ternak cacing tanah tidaklah sulit dan juga tidak memerlukan biaya yang sangat tinggi,tentunya bagi anda yang jeli dapat memafaatkan hal ini sebagai Peluang usaha sampingan Rumahan yang menjanjikan. Pada postingan saya terdahulu saya pernah menulis cara ternak kenari dan kali ini "Masterz Seo" akan membahas tentang cara berternak cacing tanah, , meskipun kelihatannya menjijikan namun jika anda dapat menekuni usaha sampingan ini dengan benar tentunya akan menambah pemasukan buat anda.
Cacing tanah merupakan bahan pakan alternatif bagi ternak unggas dan ikan. Cacing tanah mengandung nilai gizi yang sangat tinggi. Antara lain, protein 64-76, lemak 7-10 %, energi 900-4100 kal, serta mineral, air, dan asam amino paling lengkap. Penggunaan cacing tanah menjadi pakan ternak unggas dan ikan dapat dilakukan dalam bentuk segar maupun tepung.
Agar ketersediaan dan kebutuhan cacing tanah terpenuhi, seorang peternak bisa membudidayakannya sendiri. Caranya: pertama, membuat kotak pemeliharaan dengan ukuran sesuai kapasitas yang diinginkan. Kotak pemeliharaan ini bisa dibuat dari kayu, plastik atau kaca.
Setelah itu, siapkan media hidup bagi cacing tanah.
Bahan yang dipakai untuk Budidaya Cacing Tanah adalah campuran kompos dengan beberapa bahan organik (limbah pertanian, limbah pasar). Masukkan bahan-bahan tersebut hingga mencapai ketinggian 15 cm. Masukkan juga air secukupnya agar media hidup cacing tanah ini basah dan gembur. Aduk semua bahan tersebut sampai tercampur merata, agar terjadi proses fermentasi.Setelah empat minggu, campurkan kotoran hewan ke dalamnya dengan perbandingan 70% media hidup dan 30% kotoran hewan. Kapur bisa ditambahkan sebanyak 1% dari media hidup untuk mendapatkan pH netral. Media sudah dianggap cocok apabila pH nya mencapai 6,0 – 7,2 ; tingkat kelembaban 15 – 30 % dan suhu antara 15 – 25Âșc.Kemudian masukkan cacing tanah ke dalamnya. Cacing yang dimasukkan seberat media hidup yang telah disediakan. Bila medianya mencapai 2 kg, maka cacing yang dimasukkan ke dalamnya juga 2kg.Untuk menghindari kekeringan, permukaan media dilapisi plastik, karung, atau bahan lain yang tidak tembus cahaya. Agar bisa hidup dan berkembang dengan baik, setiap hari cacing harus mendapat suplai makanan yang dibutuhkan. Makanan tersebut berupa kotoran hewan, baik kotoran sapi, kambing atau ayam. Banyaknya makanan yang dibutuhkan adalah seberat cacing yang dimasukkan ke dalam kotak pemeliharaan. Jika berat cacing mencapai 2 kg, maka pakan yang diberikan juga 2 kg.
Sebelum dimasukkan ke dalam kotak pemeliharaan, pakan cacing harus dijadikan bubuk atau bubur. Untuk bubur, perbandingan air dengan pakan adalah 1:1, setelah dicapur, bahan itu diaduk hingga rata. Bubur pakan ditaburkan secara merata di atas 1/3 bagian permukaan media hidup cacing tanah.
Hama dan Cara Panen cacing tanah
Selama proses pengembang biakan, terdapat beberapa hama dan musuh cacing tanah yang harus diwaspadai. Antara lain: semut, kumbang, burung, kelabang, lipan, lalat, tikus, katak, tupai, ayam, itik, ular, angsa, lintah, dan kutu. Untuk itu, lubang tempat pemeliharaan harus selalu tertutup. Bahan yang baik digunakan sebagai penutup adalah kawat kasa. Karena kawat kasa juga menjamin berlangsungnya proses pergantian udara tetap berjalan dengan baik. Selain itu, untuk mencegah serangan semut, di sekitar kotak pemeliharaan diberi air secukupnya (dirambang).
Setelah 2,5 – 3 bulan, cacing sudah mulai bisa dipanen. Ditandai banyaknya kascing (kotoran cacing) dan kokon (kumpulan telur cacing)(. Sebagian cacing dewasa hendaknya disisakan untuk digunakan menjadi bibit.
Panen cacing dapat dilakukan dengan beberapa cara. Salah satunya adalah menggunakan alat penerangan seperti petromaks, lampu neon atau bohlam. Cahaya yang dihasilkan oleh lampu mengundang cacing untuk berkumpul di bagian atas media. Setelah itu, cacing tinggal diambil dan dipisahkan dari medianya. Cara lain adalah membalikkan kotak pemeliharaan, dan memisahkannya dari media hidup cacing.
Setelah cacing dipanen, sebagian cacing dewasa dan kokon (telur cacing) masing-masing dimasukkan ke dalam media hidup yang baru secara terpisah. Telur-telur cacing tanah ini akan segera menetas dalam tempo 14-21 hari. Setelah itu, pemeliharaan dilakukan seperti awal budidaya.
Selain cacing, budidaya cacing tanah juga menghasilkan kascing, yang berbentuk butiran, berserat dan berwarna kehitaman. Umumnya kascing ini berada di permukaan sekitar sarang. Kascing mengandung mikro organisma, mineral anorganik dan bahan organik yang bermanfaat bagi tanaman. Kascing ini bisa dimanfaatkan sebagai pupuk organik. Keunggulan pupuk kascing antara lain, mampu menetralisir kelebihan zat asam dalam tanah, menjadikan tanah lebih gembur dan tidak cepat padat.
Langganan:
Postingan (Atom)