Selasa, 23 Agustus 2016
PENANAMAN PEPAYA
Posted By: Unknown - 18.36.00
Sukses Budidaya Pepaya California - Pepaya / Papaya dalam bahasa latin Carica Papaya L. adalah salah satu buah yang mengandung banyak khasiat seperti menjaga kesehatan mata, kesehatan kulit, mencegah kanker, mengurangi sakit Osteoporosis, menurunkan berat badan, menjaga kesehatan pencernaan dan masih banyak khasian dan manfaat kesehatan pepaya dengan kandungan yang kaya nutrisi.
Pepaya California (Calina) saat ini sangat diminati masyarakat karena rasanya yang lebih manis, tahan lama dan bergizi tinggi. Jumlah Pepaya California yang siap konsumsi dipasaran masih kurang hal ini yang menjadi prospek usaha pembudidayan Pepaya California.
Pepaya California menjadi salah satu budidaya yang dirilik digandrungi petani karena menjadi salah satu usaha yang menjanjikan. Keunggulan budidaya Pepaya California adalah masa waktu penanaman sampai panen tidak memerlukan waktu lama, perawatannya mudah, serta dalam satu pohon mampu bertahan sampai umur dua tahun dan harganya terbilamg tinggi per kilogramnya.
Di Desa Sinartanjung, Kota Banjar, Jawa Barat. Banyak pemilik kebun yang semula di tanam pepohonan kayu seperti albasiah, kelapa, jati kini telah menjadi sentra budidaya Pepaya California berkualitas unggul. Kasmin salah seorang petani pepaya ini yang sekaligus ketua kelompok Taruna Tani "Sumber Rejeki" Desa Sinartanjung, mengaku dalam seminggu mampu mengirimkan secara rutin Pepaya California kekota besar seperti Jakarta, Bekasi dan Bandung.
Omset Para Petani Pepaya California Desa Sinartanjung
Dari menanam Pepaya California petani bisa menghasilkan sekitar Rp. 50.000 - Rp. 60.000 per pohon dalam sekali panen dengan jumlah antara 25 kg sampai - 30 kg per pohon atau berkisar 10 - 20 buah pepaya per pohon, dengan harga Rp. 2.500 / Kg di harga petani. Dari masa tanam, pertumbuhan sampai pemanenan tahap pertama yakni 7 bulan dan terus berbuah dengan jangka waktu panen pertama ke panen ke dua dan kepanen seterusnya berkisar 1 minggu.
Bila diakumulasikan dalam 1 bulan dipanen sebanyak 4 kali maka dalam 2 tahun (24 bulan - 7 bulan) dengan sisa 17 bulan = 17 bulan x 4 kali panen = 68 kali panen. Artinya dalam 1 pohon menghasilkan 25 kg maka = 25 kg x Rp. 2.500 x 68 kali panen = Rp. 4.250.000/ per pohon / 2 tahun.
Apabila dalam satu lahan terdapat 100 pohon maka bisa Anda analisa sendiri. Rata-rata petani di Desa Sinartanjung mampu menanam 500 - 1000 pohon bahkan lebih dengan jarak tanam antar pohon 1 sampai 1,5 meter. Tujuannya agar tanaman mudah mendapatkan makanan dan penyinaran sinar matahari.
TEKNIK BUDIDAYA
1. Syarat Tumbuh
Tanaman Pepaya California dapat tumbuh secara optimal pada daratan rendah dan daratan tinggi 300 - 1000 mdpl, dengan curah hujan 1.000-2.000 mm/tahun, selain itu suhu udara 22 - 30 derajat Celcius dan kelembaban udara sekitar 40 %. Selain itu tanaman ini harus memiliki tanah yang subur, mengandung humus dan harus banyak menahan air, pH yang ideal adalah dengan pH 6-7 / Netral.
2. Pembibitan
Bibit yang digunakan diambil dari buah yang sudah masak benar dari pohon pilihan, biji jangan diambil dari buah yang terlalu masak/tua dan jangan pula dari pohon yang sudah tua. Buah selanjutnya dibelah dua untuk mengambil biji-bijinya. Biji yang telah dikeluarkan selanjutnya dicuci sampai bersih hingga kulit yang menutupi bibi terbuang lalu dikeringkan ditempat yang teduh.
Setelah dikeringkan selanjutnya penyiapan benih, kebutuhan benih per hektar sekitar 60 gram atau kurang lebih 2.000 tanaman. Benih di rendam dalam larutan ATONIK 2 cc/liter air selama kurang lebih 1-2 jam, kemudian ditiriskan dan tebari Natural GLIO dan disemai dalam Polybag berukuran 20-15 cm. Media yang digunakan adalah campuran 2 ember tanah yang di ayak terlebih dahulu ditambah pupuk kandang dan diayak kembali ditambah 50 gram TSP dihaluskan.
Teknik penyemaian bibit, benih dimasukan pada kedalaman 1 cm dan ditutup dengan tahan. Disiram setuap hari. Bibit mulai muncul setelah 12-15 hari dalam bentuk kecambah. Ketika bibit sudah memiliki ketinggian 15-20 cm atau sekitar 45-60 hari bibis sudah siap ditanam. Biji-biji yang tumbuh tersebut sudah bisa langsung ditanam/disemai lebih dahulu. Penyemaian dilakukan 2-3 bulan sebelum bibit dipindahkan ke kebun.
Pada persemaian biji-biji ditaburkan dalam barisan dengan jarak 5 - 10 cm. Biji jangan dibenam terlalu dalam, cukup sadalam biji yaitu 1 cm. Biji-biji akan tumbuh setelah 3 minggu dengan pemeliharaan yang intensif. Berikan Atonik dicampur EM4 sesuai dosis dengan cara disemprot. Sesuai dosis disini adalah secara interval satu minggu sekalai. Pemindagan bibit yang sudah dewasa yakni berusia 2-2,5 bulan dapat dipindahkan ke kebun.
3. Pengolahan Media Tanam
Sebelum ditanam, maka lahan yang akan digunakan harus bersih dari rumput, semak, dan kotoran lain dengan cara dicangkul dan digemburkan. Selanjutnya bentuklan bedengan berukuran lebar 200-250 cm, dengan tinggi 20-30 cm, panjang disesuaikan. Jarak antar bedengan 60-70 cm. Buatlah lubang dengan ukuran 50 cm x 50 cm x 40 cm diatas bedengan dengan jarak tanam 1,5 x 2 m.
Bila media tanam atau tanah yang akan ditanami pepaya bersifat asam dengan pH kurang dari 5, setelah diberi pupuk, maka ditambah kurang lebih 1 kg Dolomit dan biarkan 1-2 minggu sebelum ditanam bibit. Sebelum di beri pupuk, tanah yang akan ditanamu harus keringkan satu minggu setelah itu tutup tanah dengan campuran 10 kg pupuk kandang dicampur dengan pupuk Petro Organik 5 kg ditambah NPK 2 ons.
4. Teknik Penanaman
Pembuatan lubah tanam berukuran 50 x 50 x 50 cm, dengan cara digali berbaris. Biarkan lubang-lubang tersebut kosong agar dapat disinari matahari cukup. Setelah itu, kemudian lubang-lubang diisi dengan tanah yang telah dicampuri dengan pupuk kandang. Jika pupuk kandang tidak tersedia maka bisa memakai EM4 dengan cara disiramkan ke lobang dengan dosis 1 sendok makan dalam 10 liter air sebelum ditanam bibit.
Lubang-lubang yang ditutupi dengan gundukan yang cembung dibiarkan 2-3 hari hingga tanah mengendap. Maka setelah itu lubang-lubang tersebut bisa ditanam bibit Pepaya California.
Cara penanaman yaitu tiap-tiap lubang diisi 2-3 bibit tanaman. Hal ini bertujuan agar dapat diketahui mana bibit yang baik dan mana bibit yang kurang. Setelah diketahui, bisa dibuang bibit tanaman yang kurang baik.
5. Pemeliharaan Tanaman
Penjarangan tanaman dilakukan untuk memperoleh tanaman betina disamping beberapa batang pohon jantan. Hal ini dilakukan pada waktu tanam mulai berbunga. Penyiangan kebun pepaya sama halnya dengan kebuh buah-buahan lainnya, yaitu memerlukan penyiangan yakni pembuangan rumput. Penyiangan dapat dilakukan tergantung dari keadaan dan situasi.
Pemupukan pohon pepaya diperlukan pupuk yang banyak, khusunya pupuk organik, memberikan zat-zat makanan yang diperlukan serta untuk menjaga kelembaban tanah. Cara pemberian pupuk yaitu :
Setiap minggu setelah tanam diberi pupuk kimia, yakni 50 gram ZA, 25 gram Urea, 50 gram TSP dan 25 gram KCL diampur dan tinaman melingkat.
Satu bulan kemudian maka lakukan pemupukan kedua dengan kadar 75 gram ZA, 35 gram Urea, 75 gram TSP dan 40 gram KCL.
Saat umur tanaman 3-5 bual lakukan pemupukan ketigda dengan komposisi yaitu 76 gram ZA, 50 gram Urea, 75 gram TPS, 50 gram KCL.
Ketika umur 6 bulan sampai seterusnya setiap 1 bulan sekali diberi pupuk dengan 100 gram ZA, 60 gram Urea, 75 gram TSP, dan 75 gra KCL.
Siramkan EM4 ke lubang tanam dengan dosisi 1 sendok makan dalam 10 liter air setiap 1-2 bulan sekali. Lakukanlah penyemprotan campuran insetisida, fungisida, ZPT.
6. Pengairan dan Penyiraman
Tanaman Pepaya California memerlukan cukup air tetapi tidak baik jika air tergenang disekitar tanaman. Makan pengairan air harus diatur secara seksama terlebih jika didaerah banyak turun hujan dan bertanah lihat buatlah parit-parit. Di musim kemarau, tanaman pepaya harus disiram setiap hari pada dimulai pukul dua sore.
7. Penanggulangan Hama dan Penyakit
Hama dalam tanaman Pepaya California biasanya berupa kutu tanaman (Aphid s.p Tungau) dengan ciri badan halus panjang 2-3 mm berwarna hijau, kuning atau hitam. Memiliki sepasang benjolan tabung pada bagian belakang perut, bersungut dan kaki panjang. Pengendaliannya adalah semprot dengan cara Natural BVR atau PESTONA secara bergantian.
Penyakit lain adalah disebabkan oleh jamur, virus mosaik, rebah semai, busuk buah, leher akar, pangkal batang dan nematoda serta penyakit mati muda yang disebabkan oleh jamur Phytophthora parasitica, P. Palmivora dan Ptyhium aphandiermatum. Yaitu menyerang buah dan batang pepaya. Cara pencegahannya adalah perawatan kebun yang baik, selalu menjaga kebersihan, dan drainase serta sebarkan Natural GLIO ke lubang tanam.
8. Panen dan Pasca Panen
Pepaya California dapat dipanen setelah berumur 7 bulan. Buah pepaya dipetik harus pada buah yang sudah besar dan mulai memberikan tanda-tanda kematangan. Tetapi banyak petani memetik buah pepaya dalam keadaan masih hijau. Tujuannya adalah untuk menaham lebih lama buah tersebut matang karena ketika dipetik lalu disortir dan dikirim memerlukan waktu sampai satu minggu.
Proses pemetikan dilakukan dengan cara manual yaitu menggunakan tangan atau menggunakan pisau. Proses pemetikan sebaiknya sampai benjolan belakang yang menyatukan buah dengan tangkai. Tujuannya adalah membantu penahanan matang agak lama.
Jika setelah umur 2 tahun atau tanaman tidak bisa maksimal dalam berbuah, maka bisa dilakukan penanaman kembali dengan proses pada poin 1 sampai 6. Lakukan poin 7 apabila terjadi hama dan penyakit yang timbul pada tanaman pepaya.
BUDIDAYA JAMUR TIRAM
Posted By: Unknown - 18.18.00
Diantara jenis jamur yang dapat dikonsumsi, jenis jamur tiram lah yang menurut saya rajanya, kenapa?, karena terbukti dengan banyaknya olahan makanan yang bahan dasarnya terbuat dari jamur tiram yang banyak diminati.
Bahkan dikota-kota besar sudah banyak pedagang yang memakai roda dipinggir jalan yang menjual jamur krispi dengan berbagai rasa. Jamur tiram walaupun sering dijadikan menu masakan tapi tidak sedikit juga jamur ini diolah menjadi makanan ringan.
Dengan tingginya minat masyarak Indonesia mengkonsumsi jamur tiram ini menyebabkan kebutuhan akan jamur tiram menjadi meningkat, terutama bagi para penyaji kuliner yang dimana daftar menunya selalu menghadirkan olahan jamur tiram.
Dengan keadaan seperti itu maka tidak heran banyak orang yang melirik cara budidaya jamur tiram ini, dengan tujuan untuk membudidayakannya (home industry). Hal ini bisa menjadi ladang usaha baru bagi siapapun yang ingin menekuni budidaya jamur tiram ini. Namun bagi Anda yang akan memulai budidaya jamur tiram ini alangkah baiknya sebelum memulai budidaya mengetahui terlebih dahulu apa saja yang harus dilakukan dan bagaimana caranya, supaya pada saat melakukan budidaya jamur tiram ini dapat meminimalisir kegagalan, walaupun, kata sebagaian orang yang sudah pernah melakukan budidaya jamur tiram, mereka berkata “sangat simple dan mudah membudidayakan jamur tiram itu...”.
Langkah awal untuk memulai budidaya jamur tiram
Mengenal Jenis – jenis Jamur tiram yang dapat dibudidayakan:
Pleurotus floridae jamur tiram ini memiliki warna putih bersih.
* ostreatus jamur tiram ini memiliki warna putih, dan putih kekuningan.
* cystidious jamur tiram ini memiliki warna putih, kemerahan.
* citrinopileatus jamur tiram ini memiliki warna kuning keemasan.
* djamor jamur tiram ini memiliki warna ungu kemerahan.
* eryngii jamur tiram ini memiliki warna kebiruan.
* euosmus jamur tiram ini memiliki warna kecoklatan.
* flabellatus jamur tiram ini memiliki warna merah jambu.
* pulmonarius jamur tiram ini memiliki warna putih keabu-abuan.
* sajor-caju jamur tiram ini memiliki warna kelabu.
Memilih bibit jamur tiram yang berkualitas
Walaupun ada yang berpendapat bahwa budidaya jamur tiram cukup mudah namun untuk pemilihan bibit ini tidak bisa dianggap mudah begitu saja karena tidak boleh asa-asalan harus yang memiliki kualitas bagus supaya hasil budidaya nanti akan maksimal. Tidak jarang diantara para petani jamur melakukan kesalahan atau tidak cermat dalam memilih bibit yang akhirnya menyebabkan miselium tidak tumbuh, tubuh buah tidak optimal dan hasil panen pun tidak maksimal.
Untuk menghindari bibit yang tidak berkualitas ada dua cara yang bisa kita lakukan, pertama, kita membuat sendiri dengan membibitkan bibit murni dan mendapatkan bibit F1, atau yang kedua, membeli bibit yang berkualiitas pada petani jamur atau beli di instansi penyedia bibit yang dapat dipercaya.
Bagi anda yang ingin membeli bibit jamur tiram perhatikan hal-hal berikut ini:
Pilih bibit yang telah teruji, cara mengetahuinya dari nilai BER (biological ratio) jamur. Untuk jamur tiram BER nya sekitar 75%.
Membeli dari instansi ternama yang memiliki sertifikasi atau dilegalkan pemerintah.
Miselium berwarna putih telah tumbuh penuh dan merata di media tumbuhnya. Bila tidak merata, dikhawatirkan pada bagian yang tidak ditumbuhi miselium mudah terkontaminasi.
Periksa tanggal pembuatannya atau kadaluarsanya.
Mencari informasi dari petani jamur yang sudah berhasil.
Media tanam untuk jamur tiram
Media tanam yang biasa digunakan untuk jamur tiram terdiri dari beberapa bahan yang dikombinasikan menjadi satu, apa saja bahan-bahan itu? Lihat di bawah ini:
Serbuk gergaji kayu sebanyak 80%
Bekatul sebanyak 10-15%
Kapur CaCo₃ sebanyak 3%
Dan Air kurang lebih 40-60%
Cara membuatnya:
Untuk membuat 100 kg media jamur tiram dibutuh kan 80 kg serbuk gergaji kayu, 10-15 kg bekatul, dan 3 kg kapur semua bahan-bahan tersebut aduk sampai merata, kemudian tambahkan air sekitar 60%. Untuk mengetahui media sudah tercampur dengan baik, cara mengetesnya apabila digenggam tidak keluar air dan apabila dilepas tidak pecah. Ukuran diatas cukup untuk 100 baglog.
Fermentasi jamur tiram
Fermentasi media tanam penting dilakukan sebelum media digunakan untuk menanam jamur, yakni dengan cara didiamkan selama 5-10 hari atau disesuaikan dengan kondisi bahan. Tujuannya adalah agar terjadi proses pelapukan/pengomposan pada media. Selama proses fermentasi, suhu media akan meningkat hingga mencapai 70°C, dan selama itu pula dilakukan pembalikan media setiap harinya agar proses pelapukan bisa merata disemua bagian media. Selain mempercepat pelapukan, fermentasi juga bertujuan untuk mematikan jamur liar yang dapat mengganggu pertumbuhan jamur tiram. Media yang siap digunakan ditandai dengan berubahnya warna media menjadi cokelat atau kehitaman.
Sterlisasi media tanam
Media tanam yang telah difermentasi dapat dimasukkan ke dalam kantong plastic jenis polipropilen. Media tersebut kemudian dipadatkan hingga berbentuk seperti botol (baglog). Selanjutnya, pada bagian atas plastic (leher kantong plastic) dipasang ring, disumbat menggunakan kapas, dan dipasang penutup baglog agar air tidak masuk ke dalam kantong pada saat pengukuran.
Setelah baglog siap, proses sterilisasi dapat dilakukan, yakni dengan cara mengukusnya. Wadah pengukus paling sederhana yang dapat digunakan adalah drum. Satu drum dapat memuat sekitar 60 baglog. Prinsip kerja sterlisasi adalah memanfaatkan panas uap air pada suhu 95-110°C dalam waktu 8-10 jam. Ketika suhu pengukusan telah mencapai 100°C, pertahankan selama 5 jam. Biasanya, waktu yang dibutuhkan untuk mencapai suhu 100°C, pertahankan selama 5 jam. Biasanya waktu yang dibutuhkan untuk mencapai 100°C adalah 3 jam, tergantung dari kestabilan api di tungku. Selanjutnya, wadah pengukus di buka dan didiamkan selama 5 jam agar suhu media tanam dalam baglog kembali normal.
Inokulasi
Baglog yang telah disterilisasi sebaiknya dipindahkan ke tempat inokulasi dan didiamkan selama 24 jam untuk mengembalikannya ke suhu normal. Ruangan inokulasi harus dalam ke adaan steril dan memiliki sirkulasi udara yang baik. Hal ini penting untuk meminimalisir tercemarnya baglog dari spora pathogen atau bakteri. Berikut tahap-tahap pengisisan bibit ke baglog.
Ambil botol bibit F3, lalu semprotkan alcohol ke botol tersebut. Panaskan sebentar mulut botol diatas api spiritus hingga sebagian kapas terbakar, lalu matikan api yang membakar kapas.
Setelah kapas penyumbat botol bibit dibuka, aduk-aduk menggunakan kawat yang sudah disterilkan diatas api.
Masukkan binit dari botol ke baglog hingga leher baglog penuh, lalu tutup kembali dengan kapas. Setiap balog diisi sekitar 10 g bibit.
Inkubasi
Inkubasi atau pemeraman bertujuan agar bibit yang telah diinokulasi segera ditumbuhi miselium. Untuk menunjang pertumbuhan miselium. Untuk menunjang pertumbuhan miselium pada jamur tiram, delanya ruang inkubasi memiliki suhu 24-29°C, kelembapan 90-100%, cahaya 500-1.000 lux, dan sirkulasi udara 1-2 jam. Setelah 15-30 hari masa inkubasi, biasanya miselium sudah tumbuh hingga separuh bagiab baglog. Bila miselium telah memenuhi baglog, pertanda baglog siap dipindahkan ke rumah kumbung untuk dibudidayakan hingga proses pemanenan. Namun, bila dalam waktu 1 bulan dari masa inkubasi baglog tidak ditumbuhi misellium, berarti proses inokulasi yang dilakuakn tidak berhasil.
Budidaya di rumah produksi atau kumbung
Bila baglog yang telah dipindahkan ke rumah kumbung telah dipenuhi misellium, lakukan pelubangan pada ujung baglog, yakni dengan menggunakan silet yang telah dsterilkan. Lubang tersebut nantinya akan menjadi tempat pertumbuhan tubuh buah jamur tiram.
Bila bibit jamur tiram yang dibeli adalah bibit F4, anda tidak perlu lagi melakukan tahapan penyiapan media hingga masa inkubasi karena bibit F4 dalam baglog bisa langsung ditempatkan di rumah kumbung. Biasanya, tubuh buah jamur akan terbentuk setelah 1-2 bulan dari penempatan baglog ke rumah kumbung.
Parameter yang perlu diperhatikan dalam budidaya jamur tiram
Parameter pembentukan Primordia pembentukan Tubuh buah
Temperature (°C) 21-27 21-28
Kelembapan (%) 90-100 90-95
Waktu tumbuh (hari) 3-5 3-5
Cahaya (lux) 500-1000 500-1000
Sirkulais udara (jam) 4-8
Senin, 22 Agustus 2016
BUDIDAYA CABAI
Posted By: Unknown - 08.20.00
Cabe rawit (Capsicum frutescens) merupakan tanaman dari benua Amerika. Tanaman ini cocok dikembangkan di daerah tropis terutama sekitar khatulistiwa. Tanaman ini paling cocok ditanam di dataran rendah dengan ketinggian 0-500 meter dpl. Meskipun begitu, cabe rawit bisa tumbuh baik hingga ketinggian 1000 meter dpl. Untuk tempat yang terlalu tinggi, produktivitas tanaman akan berkurang.
Di dataran tinggi, tanaman cabe rawit masih bisa berbuah. Hanya saja periode panennya lebih sedikit dibanding dataran rendah. Selain itu, produksi biji pada buah cabe rawit lebih sedikit. Ini bisa dianggap keunggulan atau kelemahan. Karena tentu saja konsumen menyukainya namun bobot buah menjadi ringan.
Cabe rawit yang dibudidayakan di Indonesia sangat beragam. Secara umum, masyarakat mengenal cabe rawit putih dan cabe rawit hijau. Padahal setiap tempat memiliki macam cabe rawit yang berbeda-beda.
Budidaya cabe rawit relatif lebih rendah resikonya dibanding cabe besar. Tanaman ini lebih tahan serangan hama, meskipun hama yang menyerang cabe besar bisa juga menyerang cabe rawit. Kali ini alamtani menguraikan kiat-kiat usaha budidaya cabe rawit, mulai dari pemilihan benih hingga penanganan panen.
Pemilihan benih cabe rawit
Dewasa ini telah banyak tersedia benih cabe rawit hibrida dengan keunggulannya masing-masing. Pilihlah benih yang sifatnya sesuai dengan kondisi lahan masing-masing. Bila sulit didapatkan atau harganya mahal, kita bisa menyeleksi benih cabe rawit sendiri.
Benih cabe rawit bisa didapatkan dari hasil panen sebelumnya. Gunakan buah dari hasil panen ke-4 hingga ke-6. Buah yang dihasilkan pada periode panen ini biasanya memiliki biji yang optimal. Pada hasil panen pertama hingga ketiga, biji dalam buah cabe rawit biasanya masih sedikit. Sedangkan menjelang periode akhir panen jumlah biji banyak tapi ukurannya kecil-kecil.
Untuk memilih benih cabe rawit yang baik, pilih beberapa tanaman yang sehat dan terlihat kuat. Dari tanaman tersebut pilih buah yang bentuknya sempurna, bebas dari serangan penyakit dan hama. Kemudian biarkan buah tersebut menua pada pohon. Kalau memungkinkan biarkan buah hingga mengering di pohon.
Setelah buah dipetik, potong secara membujur kulit buahnya. Buang biji yang terdapat pada bagian pangkal dan ujung buah, ambil biji pada bagian tengah. Biji pada bagian tengah biasanya yang paling berkualitas.
Kemudian rendam biji cabe rawit tersebut dalam air bersih. Buang biji yang mengambang, biji yang cocok jadi benih adalah yang berisi dan tenggelam dalam air. Kemudian jemur biji tersebut hingga kering, kira-kira selama 3 hari.
Kecuali untuk benih organik, kita bisa memberikan fungisida untuk menghindari serangan jamur. Kemudian simpan benih ditempat yang kering dan masih memiliki sirkulasi udara. Bila penyimpanannya benar, benih cabe rawit bisa bertahan hingga dua tahun.
Benih yang baik mempunyai daya tumbuh hingga 80 persen. Semakin lama benih disimpan, daya tumbuhnya akan terus berkurang. Bila daya tumbuhnya kurang dari 50 persen, sebaiknya jangan gunakan benih tersebut.
Penyemaian benih cabe rawit
Kebutuhan benih untuk satu hektar lahan budidaya cabe rawit sekitar 0,5 kg. Benih tersebut harus disemaikan terlebih dahulu untuk dijadikan bibit. Tempat penyemaian hendaknya diberi naungan untuk menghindari terik matahari langsung, kucuran hujan deras dan terpaan angin.
Siapkan polybag berukuran 5×10 cm kemudian isi dengan media persemaian hingga ¾ bagiannya. Media persemaian terdiri dari campuran tanah, arang sekam dan kompos dengan perbandingan 1:1:1. Ayak terlebih dahulu bahan-bahan tersebut dan aduk secara merata. Silahkan baca lebih lanjut membuat media persemaian.
Setelah media persemaian siap, rendam benih cabe rawit dengan air hangat selama kurang lebih 6 jam. Maksudnya untuk merangsang pertumbuhan. Kemudian masukkan benih kedalam polybag sedalam 0,5 cm, tutup permukaannya dengan media tanam.
Penyiraman dilakukan setiap pagi dan sore. Agar kucuran air tidak merusak media tanam, tutup permukaan polybag dengan kertas koran. Kemudian siram permukaan kertas koran dengan gembor hingga airnya menetes ke permukaan polybag.
Benih akan tumbuh menjadi bibit cabe rawit maksimal setelah dua minggu. Tapi biasanya pada hari ke-7 bibit sudah mulai tumbuh. Bibit cabe rawit baru bisa dipindahkan ke lahan terbuka setelah berdaun 4-6 helai atau kira-kira berumur 1 hingga 1,5 bulan.
Pengolahan tanah dan penanaman
Pengolahan tanah hendaknya dimulai bersamaan dengan pembibitan. Sehingga ketika bibit cabe rawit siap tanam, lahan sudah siap untuk dipakai.
Pengolahan tanah diawali dengan mencangkul atau membajak lahan sedalam kira 40 cm. Apabila lahan terlalu asam, netralkan dengan dolomit biasanya sekitar 1-4 ha/ton tergantung tingkat keasaman tanah.
Kemudian buat bedengan dengan lebar 100-110 cm dengan tinggi 30-40 cm dan panjang mengikuti kondisi lahan.Jarak antar bedengan selebar 60 cm. Campurkan pupuk organik, berupa kompos atau pupuk kandang sebanyak 15-20 ton/ha. BIla tanahnya kurang subur bisa juga ditambahkan urea, SP36 dan KCl secukupnya.
Penggunaan mulsa plastik hitam perak sebenarnya akan meningkatkan produktivitas, namun harus dipertimbangkan dengan matang karena biayanya. Melihat harga rata-rata cabe rawit dipasaran tidak setinggi cabe besar, penggunaan mulsa bisa merugikan.
Sebagai alternatifnya bisa digunakan mulsa dari jerami. Hanya saja perlu pengawasan lebih agar pemakaian jerami tidak mengundang hama dan penyakit.
Buat lubang tanam dengan jarak 50-60 cm, lubang tanam dibuat dalam dua baris dalam satu bedengan dengan jarak antar baris 60 cm. Pembuatan lubang dibuat zig-zag tidak sejajar. Hal ini berguna untuk meningkatkan penetrasi sinar matahari dan sirkulasi udara.
Pindahkan bibit dalam polybag semai kedalam lubang tanam dengan menyobek atau mencopot polybag semai. Kemudian siram dengan air untuk menjaga kelembabannya. Pemindahan bibit hendaknya dilakukan pada pagi atau sore hari. Upayakan penanaman dalam satu hamparan bisa selesai dalam sehari.
Perawatan budidaya cabe rawit
Penyiraman diperlukan saat musim kemarau saja. Bila konsidisi terlalu kering tanaman cabe rawit bisa mati. Pengairan bisa dilakukan dengan kocoran atau merendam bedengan. Perendaman bendengan cukup dilakukan setiap dua minggu sekali.
Pemukan susulan ditambahkan setelah tanaman berumur 1 bulan sejak di bibit ditanam. Selanjutnya berikan pemupukan susulan setiap habis panen. Pemupukan susulan bisa menggunakan pupuk organik cair atau kompos. Berikan pupuk cair yang telah diencerkan sebanyak 100 ml untuk setiap tanaman. Sedangkan pupuk kompos sebanyak 500-700 gram. Bisa juga ditambahkan urea dan NPK sebagai pupuk tambahan.
Perawatan lain yang diperlukan adalah penyiangan. Karena budidaya cabe rawit jarang menggunakan mulsa maka penyiangan harus dilakukan lebih intensis. Upayakan bedengan untuk besih dari gulma.
Pengendalian hama dan penyakit
Tanaman cabe rawit sebenarnya agak tahan terhadap serangan hama. Namun bukan berarti kebal sama sekali. Hama yang menyerang cabe besar bisa juga menyerang tanaman cabe rawit. Hama tersebut antara lain, aphid, lalat buah, kepik, dll.
Sedangkan penyakit yang biasa menyerang tanaman cabe rawit adalah patek, kerdil, keriting daun dan busuk buah. Penyakit kebanyakan menyerang pada musim hujan, terutama pada curah hujan tinggi. Untuk pengendalian lebih lanjut, silahkan baca hama dan penyakit tanaman cabe.
Pemanenan cabe rawit
Cabe rawit sudah mulai berbuah dan bisa dipanen setelah berumur 2,5-3 bulan sejak bibit ditanam. Periode panen bisa berlangsung selama 6 bulan bahkan lebih. Umur tanaman cabe rawit bisa mencapai 24 bulan. Frekuensi panen pada periode masa panen tersebut bisa berlangsung 15-18 kali.
Namun semakin tua tanaman, produktivitasnya semakin rendah sehingga tidak ekonomis lagi untuk dipelihara. Untuk budidaya intensif, biasanya tanaman cabe rawit dipelihara hingga berumur 12 bulan. Budidaya yang baik bisa menghasilkan total produksi hingga 30 ton/ha.
Pemanenan sebaiknya dilakukan pada pagi hari. Caranya dengan memetik buah beserta tangkainya. Buah cabe rawit yang dikehendaki adalah yang bentuknya ramping dan padat berisi. Tipe buah seperti ini biasanya rasanya pedas dan dihargai lebih tinggi di pasar dibanding buah yang besar namun kopong.
Langganan:
Postingan (Atom)