Selasa, 23 Agustus 2016
BUDIDAYA SEMANGKA
Posted By: Unknown - 20.29.00Semangka merupakan buah yang memiliki nama latin Citrullus lanatus, buah ini memiliki ciri rasa yang manis serta kandungan airnya yang sangat banyak, sehingga sangat nikmat di konsumsi di siang hari yang terik. Jika dilihat dari asal usul, buah ini berasal dari daerah Afrika bagian selatan dan masih termasuk ke dalam keluarga Cucurbitaceae atau tanaman yang bersifat menjalar seperti halnya melon, labu dan mentimun. Dari segi bisnis permintaan terhadap buah ini masih cukup banyak karena memiliki berbagai macam manfaat baik untuk konsumsi, kesehatan, kecantikan dan berbagai manfaat lainnya. Jika Anda tertarik untuk memulai budidaya Semangka, maka berikut kami tampilkan berbagai tips dan cara menanam semangka yang baik yang bisa Anda terapkan. 1. Syarat penunjang Semangka merupakan buah yang bukan berasal dari daerah tropis, sehingga agar hasil budidaya dan menanam dapat memiliki hasil yang optimal kita perlu untuk mengetahui beberapa media dan faktor yang menjadi syarat penunjang dalam pertumbuhan Semangka. Faktor yang pertama adalah suhu, suhu ideal untuk penanaman semangka berkisar diangka ± 25 derajat Celcius. Sementara curah hujan yang cocok rata-rata sekitar 40-50 mm/bulan, dengan intensitas penyinaran matahari merata selama satu hari penuh. Tanaman ini akan optimal hidup di daerah yang memiliki ketinggian sekitar 100-300 mdpl, namun juga tidak menutup kemungkinan untuk bisa hidup di daerah yang memiliki ketinggian di bawah 100 mdpl seperti dataran rendah, atau di dataran tinggi yang memiliki ketinggian diatas 300 mdpl. 2. Tahap Persiapan Ditahap ini Anda harus melakukan berbagai kegiatan dan menyiapkan berbagai bahan yang mencakup persiapan penanaman buah semangka. Persiapan yang pertama adalah lahan, Semangka bisa ditanam di lahan seperti kebun maupun bekas sawah, selama tanah itu memiliki pancaran sinar matahari dengan baik. Area lahan harus dibersihkan dahulu dari berbagai tanaman yang sebelumnya hidup di lahan tersebut, selain itu batu dan material keras lainnya juga perlu dibersihkan untuk memperlancar pertumbuhan semangka. Media lahan yang cocok untuk penanaman Semangka adalah tanah yang cukup gembur, memiliki kandungan bahan organik yang cukup serta tidak memiliki kandungan asam yang banyak. Tingkat keasaman tanah atau pH yang baik adalah ada diantara nilai 6 sampai dengan 6,7 pH. Jika kadar keasaman belum ideal bisa melakukan pengapuran dengan cara dan metode yang disarankan. Setelah tanah untuk media tanam siap, maka langkah selanjutnya membuat bedengan. Bedengan berfungsi untuk membuang membuang air melalui drainase yang telah disediakan serta membuat area jarak antara satu tanaman dengan tanaman lainnya menjadi teratur. Pembuatan bedengan dibuat melintang di area lahan tanam semangka, bentuk bedengan adalah baris tanaman ganda, sementara jumlah bedengan tergantung dari kebutuhan bedengan dan media tanam. Untuk ukuran bedengan memiliki lebar 7-8 meter serta tinggi bedengan setidaknya minimal sekitar 20 cm. Setelah bedengan berhasil dibuat langkah selanjutnya adalah pelubangan yang dilakukan sekitar satu minggu sebelum penanaman, jarak pelubangan pada area tanam adalah 20 sampai dengan 30 cm dari tepi bedengan. Sementara jarak antar lubang yang akan digunakan sebagai media tanam adalah sekitar 80-100 cm atau menyesuaikan dengan ukuran bedengan. Agar tanah dalam media tanam memiliki kandungan air yang cukup maka tanah perlu disiram dan direndam hingga ¾ tinggi bedengan sampai air bisa meresap masuk secara merata. 3. Tahap penanaman dan perawatan Setelah media tanam siap maka masukan bibit ke dalam lubang dengan hati-hati, ambil plastik bibit dengan perlahan, celah sisa memasukan bibit harus ditutup dengan tanah dan disiram dengan sedikit air agar tidak ada celah yang terbuka. Setelah bibit tertanam dalam jangka waktu 3-5 hari tanaman perlu untuk dipantau untuk menghindari adanya bibit yang tumbuh terlalu cepat atau bahkan mati, bibit yang mati segera diganti sementara bibit yang terlalu lebat agar dipotong daunnya yang tidak diperlukan. Banyaknya daun yang tumbuh secara cepat akan menutupi sinar matahari yang akan menutup ke bibit lainnya. Lalu lakukan juga penyiangan, perempalan dan pembubuhan agar tumbuh kembang semangka menjadi maksimal. Memberi pupuk juga merupakan sebuah keharusan dalam perawatan, ada beberapa pupuk yang harus diberikan sesuai dengan tingkat umur bibit semangka. - Pupuk pertama adalah pupuk daun yang di berikan saat tanaman berumur 7, 14, 21, 28 serta 35 hari terhitung dari setelah bibit ditanam. - Pupuk yang kedua adalah Pupuk buah yang diberikan saat umur tanaman diberikan pada saat umur tanaman memiliki umur 45 dan 55 hari terhitung dari setelah bibit ditanam. - Pupuk yang ketiga adalah ZA serta NPK yang diberikan pada saat tanaman berumur 21 hari. Untuk pengairan tanaman semangka butuh 4 sampai dengan 6 hari sekali diairi melalui saluran diantara bedeng. Semangka adalah jenis tanaman yang tidak boleh telat diberi air karena jenis tanaman ini cukup menyerap air dengan banyak. 4. Gangguan dan Penanggulangan Semangka memiliki berbagai macam gangguan baik dari serangga atau hewan pengganggu hingga kesehatan tanaman. Untuk gangguan dari serangga mudah ditanggulangi dengan cara obat-obatan pengusir hama pengganggu baik yang memiliki bahan organik maupun non organik selama itu tidak merusak tanaman. Sama halnya dengan gangguan hama, gangguan kesehatan tanaman juga bisa diobati dengan obat-obatan. Sementara gangguan kesehatan tanaman yang tidak bisa ditanggulangi dengan obat karena belum ditemukan formulanya, seperti karat daun solusinya adalah dengan mencabut agar tidak menular terhadap tanaman lainnya. 5. Masa Panen Umumnya semangka sudah dapat dipanen sejak umur 70-100 hari, namun waktu panen juga dipengaruhi berbagai faktor seperti cara perawatan, kondisi tanah/media tanam, kualitas bibit yang dipakai serta iklim yang mempengaruhi. Namun ciri yang umum semangka sudah bisa dipanen selain waktu 70-100 hari adalah buah yang sudah cukup besar dan menjelang matang, batang yang mulai mengecil serta terjadinya perubahan warna pada buah. Waktu yang paling cocok untuk panen adalah saat cuaca cerah serta tidak berawan sehingga permukaan kulit semangka tetap kering dan bisa tahan lama saat disimpan maupun dibawa oleh pembeli. Untuk cara panen adalah dengan memotong buah dengan tangkainya, untuk proses panen tidak harus sekaligus dipanen namun bisa mendahulukan yang sudah layak panen dahulu. Setelah buah dipanen kemudian buah semangka disortir sesuai dengan tingkat berat buah, kondisi serta buah jangan terlalu masak agar bisa awet di bawa ke tempat yang jauh. Setelah disortir buah kemudian di kemas dalam kemasan yang baik untuk kemudian dipasarkan ke berbagai tempat yang menjadi sentra penjualan semangka.
PENANAMAN PEPAYA
Posted By: Unknown - 18.36.00
Sukses Budidaya Pepaya California - Pepaya / Papaya dalam bahasa latin Carica Papaya L. adalah salah satu buah yang mengandung banyak khasiat seperti menjaga kesehatan mata, kesehatan kulit, mencegah kanker, mengurangi sakit Osteoporosis, menurunkan berat badan, menjaga kesehatan pencernaan dan masih banyak khasian dan manfaat kesehatan pepaya dengan kandungan yang kaya nutrisi.
Pepaya California (Calina) saat ini sangat diminati masyarakat karena rasanya yang lebih manis, tahan lama dan bergizi tinggi. Jumlah Pepaya California yang siap konsumsi dipasaran masih kurang hal ini yang menjadi prospek usaha pembudidayan Pepaya California.
Pepaya California menjadi salah satu budidaya yang dirilik digandrungi petani karena menjadi salah satu usaha yang menjanjikan. Keunggulan budidaya Pepaya California adalah masa waktu penanaman sampai panen tidak memerlukan waktu lama, perawatannya mudah, serta dalam satu pohon mampu bertahan sampai umur dua tahun dan harganya terbilamg tinggi per kilogramnya.
Di Desa Sinartanjung, Kota Banjar, Jawa Barat. Banyak pemilik kebun yang semula di tanam pepohonan kayu seperti albasiah, kelapa, jati kini telah menjadi sentra budidaya Pepaya California berkualitas unggul. Kasmin salah seorang petani pepaya ini yang sekaligus ketua kelompok Taruna Tani "Sumber Rejeki" Desa Sinartanjung, mengaku dalam seminggu mampu mengirimkan secara rutin Pepaya California kekota besar seperti Jakarta, Bekasi dan Bandung.
Omset Para Petani Pepaya California Desa Sinartanjung
Dari menanam Pepaya California petani bisa menghasilkan sekitar Rp. 50.000 - Rp. 60.000 per pohon dalam sekali panen dengan jumlah antara 25 kg sampai - 30 kg per pohon atau berkisar 10 - 20 buah pepaya per pohon, dengan harga Rp. 2.500 / Kg di harga petani. Dari masa tanam, pertumbuhan sampai pemanenan tahap pertama yakni 7 bulan dan terus berbuah dengan jangka waktu panen pertama ke panen ke dua dan kepanen seterusnya berkisar 1 minggu.
Bila diakumulasikan dalam 1 bulan dipanen sebanyak 4 kali maka dalam 2 tahun (24 bulan - 7 bulan) dengan sisa 17 bulan = 17 bulan x 4 kali panen = 68 kali panen. Artinya dalam 1 pohon menghasilkan 25 kg maka = 25 kg x Rp. 2.500 x 68 kali panen = Rp. 4.250.000/ per pohon / 2 tahun.
Apabila dalam satu lahan terdapat 100 pohon maka bisa Anda analisa sendiri. Rata-rata petani di Desa Sinartanjung mampu menanam 500 - 1000 pohon bahkan lebih dengan jarak tanam antar pohon 1 sampai 1,5 meter. Tujuannya agar tanaman mudah mendapatkan makanan dan penyinaran sinar matahari.
TEKNIK BUDIDAYA
1. Syarat Tumbuh
Tanaman Pepaya California dapat tumbuh secara optimal pada daratan rendah dan daratan tinggi 300 - 1000 mdpl, dengan curah hujan 1.000-2.000 mm/tahun, selain itu suhu udara 22 - 30 derajat Celcius dan kelembaban udara sekitar 40 %. Selain itu tanaman ini harus memiliki tanah yang subur, mengandung humus dan harus banyak menahan air, pH yang ideal adalah dengan pH 6-7 / Netral.
2. Pembibitan
Bibit yang digunakan diambil dari buah yang sudah masak benar dari pohon pilihan, biji jangan diambil dari buah yang terlalu masak/tua dan jangan pula dari pohon yang sudah tua. Buah selanjutnya dibelah dua untuk mengambil biji-bijinya. Biji yang telah dikeluarkan selanjutnya dicuci sampai bersih hingga kulit yang menutupi bibi terbuang lalu dikeringkan ditempat yang teduh.
Setelah dikeringkan selanjutnya penyiapan benih, kebutuhan benih per hektar sekitar 60 gram atau kurang lebih 2.000 tanaman. Benih di rendam dalam larutan ATONIK 2 cc/liter air selama kurang lebih 1-2 jam, kemudian ditiriskan dan tebari Natural GLIO dan disemai dalam Polybag berukuran 20-15 cm. Media yang digunakan adalah campuran 2 ember tanah yang di ayak terlebih dahulu ditambah pupuk kandang dan diayak kembali ditambah 50 gram TSP dihaluskan.
Teknik penyemaian bibit, benih dimasukan pada kedalaman 1 cm dan ditutup dengan tahan. Disiram setuap hari. Bibit mulai muncul setelah 12-15 hari dalam bentuk kecambah. Ketika bibit sudah memiliki ketinggian 15-20 cm atau sekitar 45-60 hari bibis sudah siap ditanam. Biji-biji yang tumbuh tersebut sudah bisa langsung ditanam/disemai lebih dahulu. Penyemaian dilakukan 2-3 bulan sebelum bibit dipindahkan ke kebun.
Pada persemaian biji-biji ditaburkan dalam barisan dengan jarak 5 - 10 cm. Biji jangan dibenam terlalu dalam, cukup sadalam biji yaitu 1 cm. Biji-biji akan tumbuh setelah 3 minggu dengan pemeliharaan yang intensif. Berikan Atonik dicampur EM4 sesuai dosis dengan cara disemprot. Sesuai dosis disini adalah secara interval satu minggu sekalai. Pemindagan bibit yang sudah dewasa yakni berusia 2-2,5 bulan dapat dipindahkan ke kebun.
3. Pengolahan Media Tanam
Sebelum ditanam, maka lahan yang akan digunakan harus bersih dari rumput, semak, dan kotoran lain dengan cara dicangkul dan digemburkan. Selanjutnya bentuklan bedengan berukuran lebar 200-250 cm, dengan tinggi 20-30 cm, panjang disesuaikan. Jarak antar bedengan 60-70 cm. Buatlah lubang dengan ukuran 50 cm x 50 cm x 40 cm diatas bedengan dengan jarak tanam 1,5 x 2 m.
Bila media tanam atau tanah yang akan ditanami pepaya bersifat asam dengan pH kurang dari 5, setelah diberi pupuk, maka ditambah kurang lebih 1 kg Dolomit dan biarkan 1-2 minggu sebelum ditanam bibit. Sebelum di beri pupuk, tanah yang akan ditanamu harus keringkan satu minggu setelah itu tutup tanah dengan campuran 10 kg pupuk kandang dicampur dengan pupuk Petro Organik 5 kg ditambah NPK 2 ons.
4. Teknik Penanaman
Pembuatan lubah tanam berukuran 50 x 50 x 50 cm, dengan cara digali berbaris. Biarkan lubang-lubang tersebut kosong agar dapat disinari matahari cukup. Setelah itu, kemudian lubang-lubang diisi dengan tanah yang telah dicampuri dengan pupuk kandang. Jika pupuk kandang tidak tersedia maka bisa memakai EM4 dengan cara disiramkan ke lobang dengan dosis 1 sendok makan dalam 10 liter air sebelum ditanam bibit.
Lubang-lubang yang ditutupi dengan gundukan yang cembung dibiarkan 2-3 hari hingga tanah mengendap. Maka setelah itu lubang-lubang tersebut bisa ditanam bibit Pepaya California.
Cara penanaman yaitu tiap-tiap lubang diisi 2-3 bibit tanaman. Hal ini bertujuan agar dapat diketahui mana bibit yang baik dan mana bibit yang kurang. Setelah diketahui, bisa dibuang bibit tanaman yang kurang baik.
5. Pemeliharaan Tanaman
Penjarangan tanaman dilakukan untuk memperoleh tanaman betina disamping beberapa batang pohon jantan. Hal ini dilakukan pada waktu tanam mulai berbunga. Penyiangan kebun pepaya sama halnya dengan kebuh buah-buahan lainnya, yaitu memerlukan penyiangan yakni pembuangan rumput. Penyiangan dapat dilakukan tergantung dari keadaan dan situasi.
Pemupukan pohon pepaya diperlukan pupuk yang banyak, khusunya pupuk organik, memberikan zat-zat makanan yang diperlukan serta untuk menjaga kelembaban tanah. Cara pemberian pupuk yaitu :
Setiap minggu setelah tanam diberi pupuk kimia, yakni 50 gram ZA, 25 gram Urea, 50 gram TSP dan 25 gram KCL diampur dan tinaman melingkat.
Satu bulan kemudian maka lakukan pemupukan kedua dengan kadar 75 gram ZA, 35 gram Urea, 75 gram TSP dan 40 gram KCL.
Saat umur tanaman 3-5 bual lakukan pemupukan ketigda dengan komposisi yaitu 76 gram ZA, 50 gram Urea, 75 gram TPS, 50 gram KCL.
Ketika umur 6 bulan sampai seterusnya setiap 1 bulan sekali diberi pupuk dengan 100 gram ZA, 60 gram Urea, 75 gram TSP, dan 75 gra KCL.
Siramkan EM4 ke lubang tanam dengan dosisi 1 sendok makan dalam 10 liter air setiap 1-2 bulan sekali. Lakukanlah penyemprotan campuran insetisida, fungisida, ZPT.
6. Pengairan dan Penyiraman
Tanaman Pepaya California memerlukan cukup air tetapi tidak baik jika air tergenang disekitar tanaman. Makan pengairan air harus diatur secara seksama terlebih jika didaerah banyak turun hujan dan bertanah lihat buatlah parit-parit. Di musim kemarau, tanaman pepaya harus disiram setiap hari pada dimulai pukul dua sore.
7. Penanggulangan Hama dan Penyakit
Hama dalam tanaman Pepaya California biasanya berupa kutu tanaman (Aphid s.p Tungau) dengan ciri badan halus panjang 2-3 mm berwarna hijau, kuning atau hitam. Memiliki sepasang benjolan tabung pada bagian belakang perut, bersungut dan kaki panjang. Pengendaliannya adalah semprot dengan cara Natural BVR atau PESTONA secara bergantian.
Penyakit lain adalah disebabkan oleh jamur, virus mosaik, rebah semai, busuk buah, leher akar, pangkal batang dan nematoda serta penyakit mati muda yang disebabkan oleh jamur Phytophthora parasitica, P. Palmivora dan Ptyhium aphandiermatum. Yaitu menyerang buah dan batang pepaya. Cara pencegahannya adalah perawatan kebun yang baik, selalu menjaga kebersihan, dan drainase serta sebarkan Natural GLIO ke lubang tanam.
8. Panen dan Pasca Panen
Pepaya California dapat dipanen setelah berumur 7 bulan. Buah pepaya dipetik harus pada buah yang sudah besar dan mulai memberikan tanda-tanda kematangan. Tetapi banyak petani memetik buah pepaya dalam keadaan masih hijau. Tujuannya adalah untuk menaham lebih lama buah tersebut matang karena ketika dipetik lalu disortir dan dikirim memerlukan waktu sampai satu minggu.
Proses pemetikan dilakukan dengan cara manual yaitu menggunakan tangan atau menggunakan pisau. Proses pemetikan sebaiknya sampai benjolan belakang yang menyatukan buah dengan tangkai. Tujuannya adalah membantu penahanan matang agak lama.
Jika setelah umur 2 tahun atau tanaman tidak bisa maksimal dalam berbuah, maka bisa dilakukan penanaman kembali dengan proses pada poin 1 sampai 6. Lakukan poin 7 apabila terjadi hama dan penyakit yang timbul pada tanaman pepaya.
BUDIDAYA JAMUR TIRAM
Posted By: Unknown - 18.18.00
Diantara jenis jamur yang dapat dikonsumsi, jenis jamur tiram lah yang menurut saya rajanya, kenapa?, karena terbukti dengan banyaknya olahan makanan yang bahan dasarnya terbuat dari jamur tiram yang banyak diminati.
Bahkan dikota-kota besar sudah banyak pedagang yang memakai roda dipinggir jalan yang menjual jamur krispi dengan berbagai rasa. Jamur tiram walaupun sering dijadikan menu masakan tapi tidak sedikit juga jamur ini diolah menjadi makanan ringan.
Dengan tingginya minat masyarak Indonesia mengkonsumsi jamur tiram ini menyebabkan kebutuhan akan jamur tiram menjadi meningkat, terutama bagi para penyaji kuliner yang dimana daftar menunya selalu menghadirkan olahan jamur tiram.
Dengan keadaan seperti itu maka tidak heran banyak orang yang melirik cara budidaya jamur tiram ini, dengan tujuan untuk membudidayakannya (home industry). Hal ini bisa menjadi ladang usaha baru bagi siapapun yang ingin menekuni budidaya jamur tiram ini. Namun bagi Anda yang akan memulai budidaya jamur tiram ini alangkah baiknya sebelum memulai budidaya mengetahui terlebih dahulu apa saja yang harus dilakukan dan bagaimana caranya, supaya pada saat melakukan budidaya jamur tiram ini dapat meminimalisir kegagalan, walaupun, kata sebagaian orang yang sudah pernah melakukan budidaya jamur tiram, mereka berkata “sangat simple dan mudah membudidayakan jamur tiram itu...”.
Langkah awal untuk memulai budidaya jamur tiram
Mengenal Jenis – jenis Jamur tiram yang dapat dibudidayakan:
Pleurotus floridae jamur tiram ini memiliki warna putih bersih.
* ostreatus jamur tiram ini memiliki warna putih, dan putih kekuningan.
* cystidious jamur tiram ini memiliki warna putih, kemerahan.
* citrinopileatus jamur tiram ini memiliki warna kuning keemasan.
* djamor jamur tiram ini memiliki warna ungu kemerahan.
* eryngii jamur tiram ini memiliki warna kebiruan.
* euosmus jamur tiram ini memiliki warna kecoklatan.
* flabellatus jamur tiram ini memiliki warna merah jambu.
* pulmonarius jamur tiram ini memiliki warna putih keabu-abuan.
* sajor-caju jamur tiram ini memiliki warna kelabu.
Memilih bibit jamur tiram yang berkualitas
Walaupun ada yang berpendapat bahwa budidaya jamur tiram cukup mudah namun untuk pemilihan bibit ini tidak bisa dianggap mudah begitu saja karena tidak boleh asa-asalan harus yang memiliki kualitas bagus supaya hasil budidaya nanti akan maksimal. Tidak jarang diantara para petani jamur melakukan kesalahan atau tidak cermat dalam memilih bibit yang akhirnya menyebabkan miselium tidak tumbuh, tubuh buah tidak optimal dan hasil panen pun tidak maksimal.
Untuk menghindari bibit yang tidak berkualitas ada dua cara yang bisa kita lakukan, pertama, kita membuat sendiri dengan membibitkan bibit murni dan mendapatkan bibit F1, atau yang kedua, membeli bibit yang berkualiitas pada petani jamur atau beli di instansi penyedia bibit yang dapat dipercaya.
Bagi anda yang ingin membeli bibit jamur tiram perhatikan hal-hal berikut ini:
Pilih bibit yang telah teruji, cara mengetahuinya dari nilai BER (biological ratio) jamur. Untuk jamur tiram BER nya sekitar 75%.
Membeli dari instansi ternama yang memiliki sertifikasi atau dilegalkan pemerintah.
Miselium berwarna putih telah tumbuh penuh dan merata di media tumbuhnya. Bila tidak merata, dikhawatirkan pada bagian yang tidak ditumbuhi miselium mudah terkontaminasi.
Periksa tanggal pembuatannya atau kadaluarsanya.
Mencari informasi dari petani jamur yang sudah berhasil.
Media tanam untuk jamur tiram
Media tanam yang biasa digunakan untuk jamur tiram terdiri dari beberapa bahan yang dikombinasikan menjadi satu, apa saja bahan-bahan itu? Lihat di bawah ini:
Serbuk gergaji kayu sebanyak 80%
Bekatul sebanyak 10-15%
Kapur CaCo₃ sebanyak 3%
Dan Air kurang lebih 40-60%
Cara membuatnya:
Untuk membuat 100 kg media jamur tiram dibutuh kan 80 kg serbuk gergaji kayu, 10-15 kg bekatul, dan 3 kg kapur semua bahan-bahan tersebut aduk sampai merata, kemudian tambahkan air sekitar 60%. Untuk mengetahui media sudah tercampur dengan baik, cara mengetesnya apabila digenggam tidak keluar air dan apabila dilepas tidak pecah. Ukuran diatas cukup untuk 100 baglog.
Fermentasi jamur tiram
Fermentasi media tanam penting dilakukan sebelum media digunakan untuk menanam jamur, yakni dengan cara didiamkan selama 5-10 hari atau disesuaikan dengan kondisi bahan. Tujuannya adalah agar terjadi proses pelapukan/pengomposan pada media. Selama proses fermentasi, suhu media akan meningkat hingga mencapai 70°C, dan selama itu pula dilakukan pembalikan media setiap harinya agar proses pelapukan bisa merata disemua bagian media. Selain mempercepat pelapukan, fermentasi juga bertujuan untuk mematikan jamur liar yang dapat mengganggu pertumbuhan jamur tiram. Media yang siap digunakan ditandai dengan berubahnya warna media menjadi cokelat atau kehitaman.
Sterlisasi media tanam
Media tanam yang telah difermentasi dapat dimasukkan ke dalam kantong plastic jenis polipropilen. Media tersebut kemudian dipadatkan hingga berbentuk seperti botol (baglog). Selanjutnya, pada bagian atas plastic (leher kantong plastic) dipasang ring, disumbat menggunakan kapas, dan dipasang penutup baglog agar air tidak masuk ke dalam kantong pada saat pengukuran.
Setelah baglog siap, proses sterilisasi dapat dilakukan, yakni dengan cara mengukusnya. Wadah pengukus paling sederhana yang dapat digunakan adalah drum. Satu drum dapat memuat sekitar 60 baglog. Prinsip kerja sterlisasi adalah memanfaatkan panas uap air pada suhu 95-110°C dalam waktu 8-10 jam. Ketika suhu pengukusan telah mencapai 100°C, pertahankan selama 5 jam. Biasanya, waktu yang dibutuhkan untuk mencapai suhu 100°C, pertahankan selama 5 jam. Biasanya waktu yang dibutuhkan untuk mencapai 100°C adalah 3 jam, tergantung dari kestabilan api di tungku. Selanjutnya, wadah pengukus di buka dan didiamkan selama 5 jam agar suhu media tanam dalam baglog kembali normal.
Inokulasi
Baglog yang telah disterilisasi sebaiknya dipindahkan ke tempat inokulasi dan didiamkan selama 24 jam untuk mengembalikannya ke suhu normal. Ruangan inokulasi harus dalam ke adaan steril dan memiliki sirkulasi udara yang baik. Hal ini penting untuk meminimalisir tercemarnya baglog dari spora pathogen atau bakteri. Berikut tahap-tahap pengisisan bibit ke baglog.
Ambil botol bibit F3, lalu semprotkan alcohol ke botol tersebut. Panaskan sebentar mulut botol diatas api spiritus hingga sebagian kapas terbakar, lalu matikan api yang membakar kapas.
Setelah kapas penyumbat botol bibit dibuka, aduk-aduk menggunakan kawat yang sudah disterilkan diatas api.
Masukkan binit dari botol ke baglog hingga leher baglog penuh, lalu tutup kembali dengan kapas. Setiap balog diisi sekitar 10 g bibit.
Inkubasi
Inkubasi atau pemeraman bertujuan agar bibit yang telah diinokulasi segera ditumbuhi miselium. Untuk menunjang pertumbuhan miselium. Untuk menunjang pertumbuhan miselium pada jamur tiram, delanya ruang inkubasi memiliki suhu 24-29°C, kelembapan 90-100%, cahaya 500-1.000 lux, dan sirkulasi udara 1-2 jam. Setelah 15-30 hari masa inkubasi, biasanya miselium sudah tumbuh hingga separuh bagiab baglog. Bila miselium telah memenuhi baglog, pertanda baglog siap dipindahkan ke rumah kumbung untuk dibudidayakan hingga proses pemanenan. Namun, bila dalam waktu 1 bulan dari masa inkubasi baglog tidak ditumbuhi misellium, berarti proses inokulasi yang dilakuakn tidak berhasil.
Budidaya di rumah produksi atau kumbung
Bila baglog yang telah dipindahkan ke rumah kumbung telah dipenuhi misellium, lakukan pelubangan pada ujung baglog, yakni dengan menggunakan silet yang telah dsterilkan. Lubang tersebut nantinya akan menjadi tempat pertumbuhan tubuh buah jamur tiram.
Bila bibit jamur tiram yang dibeli adalah bibit F4, anda tidak perlu lagi melakukan tahapan penyiapan media hingga masa inkubasi karena bibit F4 dalam baglog bisa langsung ditempatkan di rumah kumbung. Biasanya, tubuh buah jamur akan terbentuk setelah 1-2 bulan dari penempatan baglog ke rumah kumbung.
Parameter yang perlu diperhatikan dalam budidaya jamur tiram
Parameter pembentukan Primordia pembentukan Tubuh buah
Temperature (°C) 21-27 21-28
Kelembapan (%) 90-100 90-95
Waktu tumbuh (hari) 3-5 3-5
Cahaya (lux) 500-1000 500-1000
Sirkulais udara (jam) 4-8
Langganan:
Postingan (Atom)