Rabu, 24 Agustus 2016
MENANAM MELON
Posted By: Unknown - 06.29.00Melon merupakan salah satu tanaman dari suku Cucurbitaceae atau labu-labuan. Di Indonesia buah melon termasuk buah yang memiliki banyak peminat. Harga buah melon dipasaran tergolong tinggi, dibanding harga rata-rata buah sejenis. Meskipun mahal, buah melon memiliki pasar yang cukup bagus. Rasanya yang segar, manis dan memiliki aroma harum yang khas membuat buah yang satu ini tetap disukai meskipun harus ditebus dengan harga yang tidak murah. Bagi anda yang memiliki lahan luas, melon bisa menjadi pilihan untuk dibudidayakan secara komersial. Berbudidaya melon memiliki potensi yang bagus mengingat harga jualnya yang tinggi, masa panen yang cepat, dan mudah dalam menjualnya. Selain itu tanaman melon juga merupakan tanaman yang tidak kenal musim karena bisa dibudidayakan kapan saja. Bagi anda yang tidak memiliki lahan luas anda bisa menanam melon dengan memanfaatkan pot atau polybag. Cara ini merupakan upaya untuk menyalurkan hobi berkebun anda yang hanya memiliki sedikit lahan. Pot atau polybag merupakan wadah media tanam yang praktis, mudah dipindahkan, bisa diletakkan pada tempat sempit dan harganya terjangkau. Menanam melon dalam pot atau polybag sebenarnya tidak sulit dan tidak membutuhkan pengetahuan khusus, yang dibutuhkan hanyalah ketelatenan dan keseriusan anda dalam berkebun. Jika dibudidayakan dengan benar, tanaman melon dalam pot/polibag memiliki potensi hasil yang tidak kalah dengan tanaman melon konvensional. Meskipun hanya untuk konsumsi sendiri dan bukan unutuk dikomersilkan, menanam melon dalam pot dipekarangan memiliki beberapa keuntungan yaitu sebagai berikut ; 1). Membuat pekarangan jadi lebih hijau dan asri 2). Sebagai sarana refreshing gratis 3). Tidak perlu membeli melon dengan harga mahal karena di kebun anda sudah tersedia 4). Mengkonsumsi melon hasil tanaman sendiri lebih memuaskan daripada buah melon yang diperoleh dengan membeli 5). Jika tidak habis dikonsumsi anda bisa menjualnya dan mendapatkan keuntungan Syarat Menanam Melon Menggunakan Pot / Polybag Meskipun menanam melon dalam pot itu mudah, namun dalam praktekknya juga tidak bisa dilakukan dengan asal-asalan. Ada beberapa hal yang perlu di perhatikan agar tanaman anda bisa tumbuh optimal. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menanam melon dalam pot adalah sebagai berikut ; 1). Tanaman melon membutuhkan sinar matahari penuh sepanjang hari, minimal 8 jam sehari. Oleh sebab itu hindari meletakkan pot/polybag pada tempat yang ternanungi. 2). Media tanam dalam pot/polybag cenderung mudah padat, sedangkan tanaman melon menghendaki media yang gembur. Gunakan komposisi media tanam yang pas agar tanaman melon bisa tumbuh optimal. 3). Tanaman melon memiliki perakaran yang panjang dan banyak, hindari menggunakan wadah/pot/polybag yang berukuran kecil. 4). Tanaman melon membutuhkan media tanam yang subur dan mengandung banyak unsur hara. Mengingat media dalam pot terbatas, gunakan media tanam yang mampu memberikan asupan nutrisi bagi tanaman. 5). Tanaman melon sangat membutuhkan air, tetapi tidak menyukai media yang terlalu basah atau becek. Siram tanaman seperlunya dan kondisikan media tanam selalu dalam keadaan lembab tetapi jangan sampai kelebihan air. Tahapan-tahapan Menanam Melon Dalam Pot / Polybag 1. Persiapan Media Tanam Melon Dalam Pot/Polybag > Media tanam melon dalam polybag harus gembur dan banyak mengandung unsur hara. Media tanam yang digunakan adalah campuran tanah, pupuk kandang, sekam bakar/arang sekam dan sekam mentah. Dengan perbandingan 3 : 2 : 1 : 1, aduk semua media tanam hingga tercampur rata. > pH ideal untuk tanaman melon adalah 6 – 7. Ukur media tanam menggunakan pH meter, jika pH dibawah 6 tambahkan kapur dolomit dan campurkan merata dengan media tanam. > Untuk media tanam pilihlah tanah topsoil (tanah lapisan atas) atau menggunakan tanah dekat pembakaran sampah. Jika ada akan lebih baik lagi menggunakan tanah yang ada dibawah rumpun bambu. > Bersihkan tanah dari sisa-sisa akar, sampah atau bahan-bahan organik lainnya. > Media tanam yang sudah dicampur jangan langsung ditanami, biarkan dulu ditempat yang terlindung dari hujan kurang lebih 5 hari agar media dingin. 2. Persiapan Pot atau Polybag Wadah media tanam bisa menggunakan apa saja, bisa polybag, pot atau menggunakan barang-barang bekas seperti jerigen atau kaleng bekas. Tanaman melon memiliki sistem perakaran yang panjang dan banyak, agar tanaman bisa tumbuh dengan baik gunakan pot yang berukuran besar, minimal berdiameter 40 cm. 3. Persiapan Bibit Melon Dalam Pot / Polybag> Benih melon bisa diperoleh di toko pertanian, namun jika hanya membutuhkan sedikit benih bisa dibeli online. Banyak penjual benih online yang melayani pembelian benih eceran sesuai dengan kebutuhan. > Benih melon bisa ditanam langsung atau disemai terlebih dahulu. Untuk menyemai benih melon siapkan media semai, yaitu campuran tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 3 : 1. > Masukkan media semai kedalam pot tray atau polybag berukuran kecil. > Rendam benih melon menggunakan air hangat kuku selama kurang lebih 2 jam. > Kemudian tiriskan dan disimpan menggunakan kertas koran yang dibasahi. > Masukkan kertas koran yang berisi benih melon kedalam kantong plastik hitam, simpan ditempat yang gelap dan hangat selama kurang lebih 24 jam. > Jika sudah berkecambah, masukkan benih ke dalam polybag semai atau pot tray. Lubangi media semai terlebih dahulu, kemudian masukkan benih dengan posisi calon akar dibawah. Hati-hati saat memasukkan benih ke media semai, jangan sampai kecambah patah atau rusak. > Sekitar seminggu kemudian bibit melon sudah siap dipindahkan ke media pembesaran (media tanam) 4. Cara Menanam Bibit Melon > Bibit melon yang sudah berumur 1 minggu siap untuk dipindah tanam. > Buat lubang tanam sesuai dengan ukuran pot semai, lepaskan pot semai dengan hati-hati dan tanam 1 bibit 1 lubang tanam. > Untuk menghindari kematian bibit, penanaman sebaiknya dilakukan pada sore hari. > Siram media tanam secukupnya agar bibit tidak layu atau stres. > Bibit yang baru ditanam bisa langsung diletakkan dibawah sinar matahari langsung. 5. Pemeliharaan Tanaman Melon dalam Pot/Polybag Setelah selesai penanaman, tahap selanjutnya adalah melakukan pemeliharaan dan perawatan agar tanaman melon tumbuh dan berkembang dengan baik. Beberapa kegiatan pemeliharaan dan perawatan yang perlu dilakukan pada tanaman melon dalam pot/polybag adalah sebagai berikut ; > Pemasangan ajir, ajir atau lanjaran sebaiknya segera dipasang setelah penanaman selesai atau sebelum penanaman dilakukan. Ajir dipasang dengan cara ditancapkan ke media tanam atau dipasang diluar pot. > Penyiraman, tanaman melon sangat membutuhkan air. Siram media tanam dengan air seperlunya, jangan berlebih. > Penyiangan, cabut rumput atau gulma liar yang tumbuh pada media tanam. 6. Pemangkasan dan Pemilihan Buah > Pemangkasan dilakukan agar tanaman melon dapat menghasilkan buah dengan ukuran maksimal. > Bagian tanaman yang dipangkas adalah cabang/tunas pertama hingga tunas keenam. Daun-daun tua yang menguning dan terserang penyakit juga harus dipangkas. > Calon buah yang dipelihara adalah yang terdapat pada cabang/tunas ke 7 – 12. > Pilih calon buah yang memiliki ukuran dan bentuk paling bagus untuk dibesarkan, sedangkan calon buah yang lain dibuang. > Dalam satu tanaman dapat dipelihara 2 – 3 buah untuk dibesarkan, tergantung kondisi tanaman. 7. Pemupukan Susulan Tanaman Melon Dalam Pot/Polybag Pemupukan susulan adalah pemberian pupuk yang dilakukan setelah tanaman melon ditanam hingga mendekati waktu panen. Pemupukan susulan dilakukan untuk memenuhi asupan nutrisi bagi tanaman. Jenis pupuk yang digunakan untuk tanaman melon dalam pot atau polibag adalah pupuk NPK 16:16:16 dan pupuk KNO3. Pemupukan bisa dilakukan dengan cara ditaburkan atau dilarutkan dengan air terlebih dahulu kemudian dikocorkan. Berikut ini dosis dan waktu pemupukan tanaman melon : 1). Pupuk susulan I : Dilakukan ketika tanaman melon berumur 14 hari setelah tanam. Gunakan pupuk NPK 16:16:16 dengan dosis 10 gram/tanaman. 2). Pupuk susulan II : Dilakukan ketika tanaman melon berumur 24 hari setelah tanam. Gunakan pupuk NPK 16:16:16 dengan dosis 10 gram/tanaman. 3). Pupuk susulan III : Dilakukan ketika tanaman melon berumur 34 hari setelah tanam. Gunakan pupuk NPK 16:16:16 dengan dosis 10 gram/tanaman. 4). Pupuk susulan IV : Dilakukan ketika tanaman melon berumur 44 hari setelah tanam. Gunakan pupuk NPK 16:16:16 dengan dosis 10 gram/tanaman. 5). Pupuk susulan V : Dilakukan ketika tanaman melon berumur 54 hari setelah tanam. Gunakan pupuk KNO3 dengan dosis 5 gram/tanaman. 6). Pupuk Daun : Untuk memenuhi kebutuhan unsur hara mikro semprotkan pupuk daun setiap 1 minggu sekali 8. Pengendalian Hama dan Penyakit Untuk skala hobi sebaiknya pengendalian hama dan penyakit dilakukan dengan cara mekanis atau menggunakan pestisida nabati. Jika diperlukan, gunakan insektisida untuk mengendalikan hama dan gunakan fungisida untuk mengendalikan penyakit yang disebabkan oleh jamur. Aplikasi dilakukan dengan penyemprotan yang dilakukan pada pagi hari, ulangi setiap 4 – 5 hari sekali atau disesuaikan dengan kondisi. 9. Pemanenan Buah melon bisa dipenen ketika tanaman berumur kurang lebih 90 hari setelah tanam. Ciri-ciri buah melon yang sudah siap dipanen antara lain buah sudah mengeluarkan aroma harum khas buah melon, serat jala yang terdapat pada permukaan kulit buah kelihatan kasar dan jelas, terdapat retakan-retakan kecil pada kulit buah sekitar tangkai, warna kulit hijau kekuningan dan daun-daun tanaman sudah mengering.
PENGGUNAAN EM4
Posted By: Unknown - 06.05.00
EM4 PERIKANAN & TAMBAK Keuntungan dan Manfaatnya EM4 * Memfermentasikan sisa pakan, kotoran, cangkang udang didasar tambak. * Mengurangi gas-gas amoniak, metan dan hidrogen sulfida * Meningkatkan oksigen terlarut (DO) dan air menjadi bersih sehingga tidak diperlukan pengganti air berulang-ulang. * Meningkatkan Daya Tahan tubuh udang dan ikan, sehingga mengurangi pemakaian antibiotik. * Meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi udang dan ikan . * Mengurangi biaya produksi. * Menumbuhkan plankton/pakan alami. * Aman untuk lingkungan. CARA APLIKASI EM4 UNTUUK PERIKANAN & TAMBAK 1. Pada saat pengolahan tanah dasar tambak, berikan kompos fermentasi sebanyak 1-3 ton per hektar. 2. Kemudian siramkan larutan EM4 sebanyak 6-8 liter per hektar dan biarkan biarkan selama 1 Minggu. 3. Genangkan selama 1 Minggu dengan ketinggian air 60-100 cm untuk memberikan kesempatan perkembangbiakkan plankton sebelum bibit udang/ikan ditebar. 4. Selama masa pertumbuhan udang dan ikan, berikan EM4 sebanyak 6-8 liter per hektar/minggu. 5.Tambahkan EM4 sebanyak 6-8 liter/Ha jika stress yang lebih berat pada udang dan ikan. 6. Untuk ikan hias dalam aquarium, tuangkan EM4 sebanyak 10cc/minggu (volume aquarium +1M3) 7. Untuk ikan kolam air deras dan keramba/ jala terapung, sebaiknya penggunaan EM4 dicampurkan pada pakan ikan dengan dosis 10cc/kg pakan Pada Masa Pemeliharaan setelah benur berumur 1 bulan, siramkan EM4 sebanyak 1-3 pmm/minggu/ha atau pada saat penggantian air sesuai dengan kondisi air. EM4 PETERNAKAN * Mencegah bau tidak sedap pada kandang dan tempat pembuangan kotoran ternak. * Menekan/ mengurangi perkembangan lalat dan serangga ternak. * Memperbaiki kesehatan ternak. * Mengurangi Stress. * Memperbaiki mutu daging ternak. * Memperbaiki kesuburan ternak. * Mengurangi jumlah kematian ternak. * Dapat digunakan untuk semua jenis ternak. CARA APLIKASI EM4 UNTUK TERNAK 1. AIR MINUM a. Unggas (Ayam, Bebek, Burung, dll) -DOC,DOD,DOQ ; 1/4 s/d 1/2 cc per liter air diberikan Setiap hari -Dewasa ; 1 s/d 2cc per liter air diberikan Setiap hari b.Ruminanceae ( kambing, sapi, kuda, dll) -Muda ; 1/2 cc s/d 1 cc per liter air diberikan Setiap hari. -Dewasa ; 1 s/d 2 cc per liter air diberikan Setiap hari. 2. PAKAN a. Pakan Kering Campurkan 10 ml EM4 secara merata pada 1 kg pakan kering. b. Pakan Basah Tuangkan 30 ml EM4 kedalam ember volume 10 liter yang sudah berisi pakan basah. c. Pakan alternatif pakan alami awet dan sehat berikan pakan alternatif Setiap hari sekitar 10 % dari berat badan ternak dan dapat juga dicampurkan dengan konsentrat maksimal sebanyak 10%. 3. SANITASI KANDANG, AIR MADI TERNAK DAN LIMBAH TERNAK Larutkan 1 liter EM4 kedalam 100 liter air kemudian semprotkan/ siramkan ke seluruh kandang dan tubuh ternak. 4. Pencegahan : larutkan 10 ml jamu ternak ke dalam 1 liter air diberikan 3 hari berturut-turut selama seminggu. Pengobatan: Larutkan 10-90 ml jamu ternak kedalam 1 liter air diberikan Setiap hari selama seminggu.
EM4 PERIKANAN & TAMBAK Keuntungan dan Manfaatnya EM4 * Memfermentasikan sisa pakan, kotoran, cangkang udang didasar tambak. * Mengurangi gas-gas amoniak, metan dan hidrogen sulfida * Meningkatkan oksigen terlarut (DO) dan air menjadi bersih sehingga tidak diperlukan pengganti air berulang-ulang. * Meningkatkan Daya Tahan tubuh udang dan ikan, sehingga mengurangi pemakaian antibiotik. * Meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi udang dan ikan . * Mengurangi biaya produksi. * Menumbuhkan plankton/pakan alami. * Aman untuk lingkungan. CARA APLIKASI EM4 UNTUUK PERIKANAN & TAMBAK 1. Pada saat pengolahan tanah dasar tambak, berikan kompos fermentasi sebanyak 1-3 ton per hektar. 2. Kemudian siramkan larutan EM4 sebanyak 6-8 liter per hektar dan biarkan biarkan selama 1 Minggu. 3. Genangkan selama 1 Minggu dengan ketinggian air 60-100 cm untuk memberikan kesempatan perkembangbiakkan plankton sebelum bibit udang/ikan ditebar. 4. Selama masa pertumbuhan udang dan ikan, berikan EM4 sebanyak 6-8 liter per hektar/minggu. 5.Tambahkan EM4 sebanyak 6-8 liter/Ha jika stress yang lebih berat pada udang dan ikan. 6. Untuk ikan hias dalam aquarium, tuangkan EM4 sebanyak 10cc/minggu (volume aquarium +1M3) 7. Untuk ikan kolam air deras dan keramba/ jala terapung, sebaiknya penggunaan EM4 dicampurkan pada pakan ikan dengan dosis 10cc/kg pakan Pada Masa Pemeliharaan setelah benur berumur 1 bulan, siramkan EM4 sebanyak 1-3 pmm/minggu/ha atau pada saat penggantian air sesuai dengan kondisi air. EM4 PETERNAKAN * Mencegah bau tidak sedap pada kandang dan tempat pembuangan kotoran ternak. * Menekan/ mengurangi perkembangan lalat dan serangga ternak. * Memperbaiki kesehatan ternak. * Mengurangi Stress. * Memperbaiki mutu daging ternak. * Memperbaiki kesuburan ternak. * Mengurangi jumlah kematian ternak. * Dapat digunakan untuk semua jenis ternak. CARA APLIKASI EM4 UNTUK TERNAK 1. AIR MINUM a. Unggas (Ayam, Bebek, Burung, dll) -DOC,DOD,DOQ ; 1/4 s/d 1/2 cc per liter air diberikan Setiap hari -Dewasa ; 1 s/d 2cc per liter air diberikan Setiap hari b.Ruminanceae ( kambing, sapi, kuda, dll) -Muda ; 1/2 cc s/d 1 cc per liter air diberikan Setiap hari. -Dewasa ; 1 s/d 2 cc per liter air diberikan Setiap hari. 2. PAKAN a. Pakan Kering Campurkan 10 ml EM4 secara merata pada 1 kg pakan kering. b. Pakan Basah Tuangkan 30 ml EM4 kedalam ember volume 10 liter yang sudah berisi pakan basah. c. Pakan alternatif pakan alami awet dan sehat berikan pakan alternatif Setiap hari sekitar 10 % dari berat badan ternak dan dapat juga dicampurkan dengan konsentrat maksimal sebanyak 10%. 3. SANITASI KANDANG, AIR MADI TERNAK DAN LIMBAH TERNAK Larutkan 1 liter EM4 kedalam 100 liter air kemudian semprotkan/ siramkan ke seluruh kandang dan tubuh ternak. 4. Pencegahan : larutkan 10 ml jamu ternak ke dalam 1 liter air diberikan 3 hari berturut-turut selama seminggu. Pengobatan: Larutkan 10-90 ml jamu ternak kedalam 1 liter air diberikan Setiap hari selama seminggu.
Selasa, 23 Agustus 2016
BUDIDAYA SEMANGKA
Posted By: Unknown - 20.29.00Semangka merupakan buah yang memiliki nama latin Citrullus lanatus, buah ini memiliki ciri rasa yang manis serta kandungan airnya yang sangat banyak, sehingga sangat nikmat di konsumsi di siang hari yang terik. Jika dilihat dari asal usul, buah ini berasal dari daerah Afrika bagian selatan dan masih termasuk ke dalam keluarga Cucurbitaceae atau tanaman yang bersifat menjalar seperti halnya melon, labu dan mentimun. Dari segi bisnis permintaan terhadap buah ini masih cukup banyak karena memiliki berbagai macam manfaat baik untuk konsumsi, kesehatan, kecantikan dan berbagai manfaat lainnya. Jika Anda tertarik untuk memulai budidaya Semangka, maka berikut kami tampilkan berbagai tips dan cara menanam semangka yang baik yang bisa Anda terapkan. 1. Syarat penunjang Semangka merupakan buah yang bukan berasal dari daerah tropis, sehingga agar hasil budidaya dan menanam dapat memiliki hasil yang optimal kita perlu untuk mengetahui beberapa media dan faktor yang menjadi syarat penunjang dalam pertumbuhan Semangka. Faktor yang pertama adalah suhu, suhu ideal untuk penanaman semangka berkisar diangka ± 25 derajat Celcius. Sementara curah hujan yang cocok rata-rata sekitar 40-50 mm/bulan, dengan intensitas penyinaran matahari merata selama satu hari penuh. Tanaman ini akan optimal hidup di daerah yang memiliki ketinggian sekitar 100-300 mdpl, namun juga tidak menutup kemungkinan untuk bisa hidup di daerah yang memiliki ketinggian di bawah 100 mdpl seperti dataran rendah, atau di dataran tinggi yang memiliki ketinggian diatas 300 mdpl. 2. Tahap Persiapan Ditahap ini Anda harus melakukan berbagai kegiatan dan menyiapkan berbagai bahan yang mencakup persiapan penanaman buah semangka. Persiapan yang pertama adalah lahan, Semangka bisa ditanam di lahan seperti kebun maupun bekas sawah, selama tanah itu memiliki pancaran sinar matahari dengan baik. Area lahan harus dibersihkan dahulu dari berbagai tanaman yang sebelumnya hidup di lahan tersebut, selain itu batu dan material keras lainnya juga perlu dibersihkan untuk memperlancar pertumbuhan semangka. Media lahan yang cocok untuk penanaman Semangka adalah tanah yang cukup gembur, memiliki kandungan bahan organik yang cukup serta tidak memiliki kandungan asam yang banyak. Tingkat keasaman tanah atau pH yang baik adalah ada diantara nilai 6 sampai dengan 6,7 pH. Jika kadar keasaman belum ideal bisa melakukan pengapuran dengan cara dan metode yang disarankan. Setelah tanah untuk media tanam siap, maka langkah selanjutnya membuat bedengan. Bedengan berfungsi untuk membuang membuang air melalui drainase yang telah disediakan serta membuat area jarak antara satu tanaman dengan tanaman lainnya menjadi teratur. Pembuatan bedengan dibuat melintang di area lahan tanam semangka, bentuk bedengan adalah baris tanaman ganda, sementara jumlah bedengan tergantung dari kebutuhan bedengan dan media tanam. Untuk ukuran bedengan memiliki lebar 7-8 meter serta tinggi bedengan setidaknya minimal sekitar 20 cm. Setelah bedengan berhasil dibuat langkah selanjutnya adalah pelubangan yang dilakukan sekitar satu minggu sebelum penanaman, jarak pelubangan pada area tanam adalah 20 sampai dengan 30 cm dari tepi bedengan. Sementara jarak antar lubang yang akan digunakan sebagai media tanam adalah sekitar 80-100 cm atau menyesuaikan dengan ukuran bedengan. Agar tanah dalam media tanam memiliki kandungan air yang cukup maka tanah perlu disiram dan direndam hingga ¾ tinggi bedengan sampai air bisa meresap masuk secara merata. 3. Tahap penanaman dan perawatan Setelah media tanam siap maka masukan bibit ke dalam lubang dengan hati-hati, ambil plastik bibit dengan perlahan, celah sisa memasukan bibit harus ditutup dengan tanah dan disiram dengan sedikit air agar tidak ada celah yang terbuka. Setelah bibit tertanam dalam jangka waktu 3-5 hari tanaman perlu untuk dipantau untuk menghindari adanya bibit yang tumbuh terlalu cepat atau bahkan mati, bibit yang mati segera diganti sementara bibit yang terlalu lebat agar dipotong daunnya yang tidak diperlukan. Banyaknya daun yang tumbuh secara cepat akan menutupi sinar matahari yang akan menutup ke bibit lainnya. Lalu lakukan juga penyiangan, perempalan dan pembubuhan agar tumbuh kembang semangka menjadi maksimal. Memberi pupuk juga merupakan sebuah keharusan dalam perawatan, ada beberapa pupuk yang harus diberikan sesuai dengan tingkat umur bibit semangka. - Pupuk pertama adalah pupuk daun yang di berikan saat tanaman berumur 7, 14, 21, 28 serta 35 hari terhitung dari setelah bibit ditanam. - Pupuk yang kedua adalah Pupuk buah yang diberikan saat umur tanaman diberikan pada saat umur tanaman memiliki umur 45 dan 55 hari terhitung dari setelah bibit ditanam. - Pupuk yang ketiga adalah ZA serta NPK yang diberikan pada saat tanaman berumur 21 hari. Untuk pengairan tanaman semangka butuh 4 sampai dengan 6 hari sekali diairi melalui saluran diantara bedeng. Semangka adalah jenis tanaman yang tidak boleh telat diberi air karena jenis tanaman ini cukup menyerap air dengan banyak. 4. Gangguan dan Penanggulangan Semangka memiliki berbagai macam gangguan baik dari serangga atau hewan pengganggu hingga kesehatan tanaman. Untuk gangguan dari serangga mudah ditanggulangi dengan cara obat-obatan pengusir hama pengganggu baik yang memiliki bahan organik maupun non organik selama itu tidak merusak tanaman. Sama halnya dengan gangguan hama, gangguan kesehatan tanaman juga bisa diobati dengan obat-obatan. Sementara gangguan kesehatan tanaman yang tidak bisa ditanggulangi dengan obat karena belum ditemukan formulanya, seperti karat daun solusinya adalah dengan mencabut agar tidak menular terhadap tanaman lainnya. 5. Masa Panen Umumnya semangka sudah dapat dipanen sejak umur 70-100 hari, namun waktu panen juga dipengaruhi berbagai faktor seperti cara perawatan, kondisi tanah/media tanam, kualitas bibit yang dipakai serta iklim yang mempengaruhi. Namun ciri yang umum semangka sudah bisa dipanen selain waktu 70-100 hari adalah buah yang sudah cukup besar dan menjelang matang, batang yang mulai mengecil serta terjadinya perubahan warna pada buah. Waktu yang paling cocok untuk panen adalah saat cuaca cerah serta tidak berawan sehingga permukaan kulit semangka tetap kering dan bisa tahan lama saat disimpan maupun dibawa oleh pembeli. Untuk cara panen adalah dengan memotong buah dengan tangkainya, untuk proses panen tidak harus sekaligus dipanen namun bisa mendahulukan yang sudah layak panen dahulu. Setelah buah dipanen kemudian buah semangka disortir sesuai dengan tingkat berat buah, kondisi serta buah jangan terlalu masak agar bisa awet di bawa ke tempat yang jauh. Setelah disortir buah kemudian di kemas dalam kemasan yang baik untuk kemudian dipasarkan ke berbagai tempat yang menjadi sentra penjualan semangka.
Langganan:
Postingan (Atom)