Minggu, 21 Agustus 2016

CARA MENANAM PADI YANG BAIK DAN BENAR

Cara
menanam padi yang baik dan benar - Bagi para petani tentu tidak ada yang memuaskan selain mendapatkan hasil panen yang super dan banyak, nah kali ini saya hanya akan membahas tentang bagaimana cara menanam padi yang baik dan benar agar mendapatkan hasil panen yang maksimal. Menanam padi tentunya tidak lepas dari sawah, didataran rendah akan sangat was-was menanam padi ketika musim penghujan, karena biasanya banjir datang dan menenggelamkan lahan para petani, tetapi saya disini bukan untuk menjelaskan bagaimana cara mengatasi banjir yhaaa....tapi menjelaskan tentang bagaimana cara menanam padi yang baik dan benar. Nah berikut penjelasannya....
1.Pengolahan TanahPengolahan tanah untuk penanaman padi harus sudah disiapkan sejak dua bulan penanaman. Pelaksanaanya dapat dilakukan dengan dua macam cara yaitu dengan cara tradisional dan cara modern. • Pengolahan tanah sawah dengan cara tradisional, yaitu pengolahan tanah sawa dengan alat-alat sederhana seperti sabit, cangkul, bajak dan garu yang semuaya dilakukan oleh nusia atau dibantu ooleh binatang misalnya, kerbau dan sapi. • Pengolahan tanah sawah dengan cara modern yaitu pengolahaan tanah sawa yang dilaukan dengan mesin. Dengan traktor dan alat-alat pengolahan tanah yang serba dapat kerja sendiri. 1. Pembersihan Sebelum tanah sawa dicangkul harus dibersihkan lebih dahulu dari jerami-jerami atau rumput-rumput yang ada. Dikumpulkan di satu tempat atau dijadikan kompos. Sebaiknya jangan dibakar, sebab pembakaran jerami itu akan menghilangkan zat nitrogen yang sangat penting bagi pertumbuhan tanaman. 2. Pencangkulan Sawah yang akan dicangkul harus digenagi air terlebih dahulu agar tanah menjjadi lunak dan rumput-rumputnya cepat membusuk. Pekerjaan pencangkulan ini dilanjutkan pula dengan perbaikan pematang-pematang yang bocor. 3. Pembajakan Sebelum pembajakan, sawah sawah harus digenangi air lebih dahulu. Pembajakan dimulai dari tepi atau dari tengah petakan sawah yang dalamnya antara 12-20 cm. tujuan pembajakan adalah mematikan dan membenamkan rumput, dan membenamkan bahan-bahan organis seperti : pupuk hijau, pupuk kandang, dan kompos sehingga bercampur dengan tanah. Selesai pembajakan sawah digenagi air lagi selama 5-7 hari untuk mempercepat pembusukan sisa-sisa tanaman dan melunakan bongkahan-bongkahan tanah. 4. Penggaruan Pada waktu sawah akan digaru genangan air dikurangi. Sehingga cukup hanyya untuk membasahi bongkahan-bongkahan tanah saja. Penggaruan dilakukan berrulang-ulang sehingga sisa-sisa rumput terbenam dan mengurangi perembesan air ke bawah. Setelah penggaruan pertama selesai, sawah digenagi air lagi selama 7-10 hari, selang beberapa hari diadakan pembajakan yyang kedua. Tujusnnya yaitu: meratakan tanah, meratakan pupuk dasar yang dibenamkan, dan pelumpuran agar menjadi lebih sempurna. Pencarian mutu benih yang akan dipakai:Siapkan kain ukuran 20 cm x 30 cm.Siapkan benih sebanyak 100 butir kemudian direndam dalam air selama ± 2 jam.Benih yang sudah direndam diletakkan di atas, kain yang sudah dibasahi (lembab). Tunggu 3-5 hari, kemudian hitung benih yang berkecambah. Kalau benih yang berkecambah lebih dari 90 butir, berarti benih tersebut bermutu tinggi. Memilih Tempat PesemaianTempat untuk membuat pesemaian merupakan syarat yang harus diperhatikan agar diperoleh bibit yang baik.*Tanahnya harus yang subur, banyak mengandung humus, dan gembur.*Tanah itu harus tanah yang terbuka, tidak terlindung oleh pepohonan, sehingga sinar matahari dapat diterima dan dipergunakan sepenuhnya.*Dekat dengan sumber air terutama untuk pesemaian basah, sebab pesemaian banyak membutuhkan air. Sedangkan pesemaian kering dimaksudkan mudah mendapatkan air untuk menyirami apabila persemaian itu mengalami kekeringan.*Apabila areal yang akan ditanami cukup luas sebaiknya tempat pembuatan pesemaian tidak berkumpul menjadi satu tempat tetapi dibuat memencar. Hal itu untuk menghemat biaya atau tenaga pengangkutannya. Mengerjakan Tanah Untuk PesemaianTanah pesemaian harus mulai dikerjakan kurang lebih 50 hari sebelum penanaman. Karena adanya dua jenis padi, yaitu padi basah dan ppadi kering, maka tanah pesemaian juga dapat dibedakan atas pesemaian basah dan pesemaian kering. • Pesemaian BasahDalam membuat pesemaian basah harus dipilih tanah sawah yang betul-betul subur. Rumput-rumput dan jerami yang masih tertinggal harus dibeersihkan lebih dulu. Kemudian sawah digenangi air, maksud digenagi air ini agar tanag menjadi klunak, rumpput-rumputan yang akan tumbuh menjadi mati, dan bermacam-macam serngga yang dapat merusak bibit mmati pula. Selanjutnya, apabila tanah sudah cukup lunak lalau dibajak/digaru dua kali atau tanah menjadi halus. Pada saat itu juga sekaligus dibuat petakan-petakan dan memperbaiki pematang. Sebagai ukuran dsar luas pesemaian yang harus dibuat kurang lebih 1/20 dari araeal sawa yang akan ditanamai. Jadi apabila sawwah yang akan ditanami seluas 1Ha, maka luas pesemaian yang harus dibuat adalah 1/20 x 10.000 m² = 500 m². Adapun biji yang dibutuhkan adalah kurang lebih 75 gram biji setiap 1 m², atau sebanyak kurang lebih 40 kg.• Pesemaian KeringPrinsip pembuatan pesemaian kering sama dengan pesemaian basah. Rumpu-rumput dan sisa-sisa jerami yang ada harus dibersihkan terlebih dahulu. Tanah dibolak-balik dengan bajak dan digaru, atau bisa dan halus. juga memakai cangkul yang terpenting tanah menjadi gembur.Setelah tanaha menjadi halus, diratakan dan dibuat bedenganbedengan. Adapun ukuran bedengan sebagai berikut : Tinggi 20 cm, lebar 120 cm, panjang 500-600 cm.Antara bedengan yang satu dengan yang lain diberi jarak 30 cm sebagai selokan yang dapat digunakan untuk memudahkan : Penaburan biji, pengairan, pemupukan, penyemprotan hama, penyiangan, dan pencabutan bibit. Penaburan BijiUntuk memilih biji-biji yang bernas dan tidak, biji harus direndam dalam air. Biji-biji yang bernas akan tenggelam sedangkan yang biji-biji yang hampa akan terapung. Dan biji-biji yang terapaung bisa dibuang. Maksud perendaman selain memilih biji yang bernas, biji juga agar cepat berkecambah. Lama perendaman cukup 24 jam, kemudian bijhi diambil dari rendaman lalu di peram dibungkus memakai daun pisang dan karung. Pemeraman dibiarkan selama 8 jam.Apabila biji sudah berkecambah dengan panjang 1 mm, maka biji disebar ditempat pesemaian. Diusahakan agar penyebaran biji merata, tidak terlalu rapat dan tidak terlalu jarang. Apabila penyebarannya terlalu rapat akan mengakibatkan benih yang tumbuh kecil-kecil dan lemah, tetapi penyebaran yang terlalu jarang biasanya menyebabkan tumbuh benih tidak merata. Pemeliharaan Pesemaian• PengairanPada pesemaian basah, begitu biji ditaburkan terus digenangi air selama 24 jam, baru dikeringkan. Genangan air dimaksudkan agar biji yang disebar tidak berkelompok-kelompok sehingga dapat merata. Adapun pengeringan setelah penggenangan selama 24 jam itu dimaksudkan agar biji tidak membusuk dan mempercepat pertumbuhaan.Pada pesemaian kering, pengairan dilakukan dengan air rembesan. Air dimasukan dalam selokan antara bedengan-bedengan, sehingga bedengan akan terus-menerus mendapatkan air dan benih akan tumbuh tanpa mengalami kekeringan. Apabila benih sudah cukup besar, penggenangan dilakukan dengan melihat keadaan. Pada bedengan pesemaian bila banyak ditumbuhi rumput, perlu digenagi aiar. Apabila pada pesemaian tidak ditumbuhi rumput, maka penggenangan air hanya kalau memerlukan saja.• PengobatanUntuk menjaga kemungkinan serangan penyakit, pesemaian perlu disemprot dengan Insektisida 2 kali, yaitu 10 hari setelah penaburan dan sesudah pesemaian berumur 17 hari.• Pemupukan PenanamanPemilihan Bibit:Pekerjaan penanaman didahului dengan pekerjaan pencabutan bibit di pesemaian. Bibit yang akan dicabut adalah bibit yang sudah berumur 25-40 hari (tergantung jenisnya), berdaun 5-7 helai. Sebelum pesemaian 2 atau 3 hari tanah digenangi air agar tanah menjadi lunak dan memudahkan pencabutan. Caranya, 5 sampai 10 batang bibit kita pegang menjadi satu kemudian ditarik ke arah badan kita, usahakan batangnya jangan sampai putus. Ciri-ciri bibit yang baik antara lain:• Umurnya tidak lebih dari 40 hari• Tingginya kurang lebih dari 40 hari• Tingginya kurang lebih 25 cm• Berdaun 5-7 helai• Batangnya besar dan kuat• Bebas dari hama dan penyakitBibit yang telah dicabut lalu diikat dalam satu ikatan besar untuk memudahkan pengangkutan. Bibit yang sudah dicabut harus segera ditanam, jangan sampai bermalam. Penanaman padi yang baik harus menggunakan larikan ke kanan dank e kiri dengan jjarak 20 x 20 cm, hal ini untuk memudahkan pemeliharaan, baik penyiangan atau pemupukan dan memungkinkan setiap tanaman memperoleh sinar matahari yang cukup dan zat-zat makanan secara merata.Dengan berjalan mundur tangan kiri memegang bibit, tangan kanan menanam, tiap lubang 2 atau 3 batang bibit, dalamnya kira-kira3 atau 4 cm. usahakan penanaman tegak lurus jangan sampai miring.Usahakan penanaman bibit tidak terlalu dalam ataupun terlalu dangkal. Bibit yang ditanam terlalu dalam akan menghambat pertumbuhan akar dan anakannya sedikit. Bibit yang ditanam terlalu dangkal akan menyebabkan mudah reba atau hanyut oleh aliran air. Dengan demiikian jelas bahwa penanaman bibit yang terlalu dalam maupun terlalu dangkal akan berpengaruh pada hasil produksi. PemeliharaanPengairan: Air yang dipergunakan untuk pengairan padi di sawah adalah air yang berasal dari sungai, sebab air sungai banyak mengandung lumpur dan kotoran-kotoran yang sangat berguna untuk menambah kesuburan tanah dan tanaman. Air yang berasal dari mata air kurang baik untuk pengairan sawah, sebab air itu jernih, tidak mengandung lumpur dan kotoran. Memasukan air kedalam sawah dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:Air yang dimasukan ke petakan-petakan sawah adalah air yang berasal dari saluran sekunder. Air dimasukan ke petakan sawah melalui saluran pemasukan, dengan menghentikan lebih dahulu air pada saluran sekunder. Untuk menjaga agar genangan air didalam petakan sawah itu tetap, jangan lupa dibuat pula lubang pembuangan. Lubang pemasukan dan lubang pembuangan tidak boleh dibuat lurus. Hal ini dimaksudkan agar ada pengendapan lumpur dan kotoran-kotoran yang sangat berguna bagi pertumbuhan tanaman. Apabila lubang pemasukan dan lubang pembuangan itu dibuat lurus, maka air akan terus mengalir tanpa adanya pengendapan.Pada waktu mengairi tanaman padi di sawah, dalamnya air harus diperhatikan dan disesuaikan dengan umur tanaman tersebut. Kedalaman air hendaknya diatur dengan cara sebagai berikut:Tanaman yang berumur 0-8 hari dalamnya air cukup 5 cm.Tanaman yang berumur 8-45 hari dalamnya air dapat ditambah hingga 10-20 cm.Tanaman padi yang sudah membentuk bulir dan mulai menguning dalamnya air dapat ditambah hingga 25 cm. setelah itu dikurangi sedikit demi sedikit.Sepuluh hari sebelum panen sawah dikeringkan sama sekali. Agar padi dapat masak bersama-sama. Penyiangan dan PenyulamanSetelah penanaman, Apabila tanaman padi ada yang mati harus segera diganti (disulam). Tanaman sulam itu dapat menyamai yang lain, apabila penggantian bibit baru jangan sampai lewat 10 hhari sesudah tanam.Selain penyulaman yang perlu dilakukan adalah penyiangan agar rumput-rumput liar yang tumbuh di sekitar tanaman padi tidak bertumbuh banyak dan mengambil zat-zat makanan yang dibutuhkan ttanaman padi. Penyiangan dilakukan dua kali yang pertama setelah padi berumur 3 minggu dan yang kedua setelah padi berumur 6 minggu. PemupukanPemupukan dilakukan guna untuk menambah zat-zat dan unsur-unsur makanan yang dibutuhkan oleh tanaman di dalam tanah, juga agar tanaman yang ditanam mendapatkan asupan zat-zat yang dibutuhkan oleh tanah dan tanaman itu sendiri. Untuk tanaman padi, pupuk yang digunakan antara lain:1. Pupuk alam, sebagai pupuk dasar yang diberikan 7-10 hari sebelum tanaman dapat digunakan pupuk-pupuk alam, misalnya: pupuk hijau, pupuk kandang, dan kompos. Banyaknya kira-kira 10 ton / ha.2. Pupuk buatan diberikan sesudah tanam, misalnya: ZA/Urea, DS/TS, dan ZK. Adapun manfaat pupuk tersebut sebagai berikut:ZA/Urea : menyuburkan tanah, mempercepat tumbuhnya anakan, mempercepat tumbuhnya tanaman, dan menambah besarnya gabah.DS/TS : mempercepat tumbuhnya tanaman, merangsang pembungaan dan pembentukan buah, mempercepat panen.ZK : memberikan ketahanan tanaman terhadap hama / penyakit, dan mempercepat pembuatan zat pati. Pemberantasan Hama / PenyakitBurung, banyak yang menyerang padi sedang menguning, gunakan benda-benda untuk menghalaunya.Walang sangit, penyerangan dilakukan saat padi masih muda, walang sangit dapat diberantas dengan disemprot menggunakab DDT atau disuluh (dipasang lampu).Tikus, hewan yang satu ini dapat merugikan petani dengan jumlah besar kerena mereka dapat merusak areal yang cukup luas dengan waktu yang tidak lama. Tikus dapat diberantas dengan gropyokan atau dengan member umpan yang berupa ketela, jagung dan sebagainya yang dicampur dengan phospit.Ulat serangga, serangga-serang itu bertelur pada daun, apabila menetas ulatnya merusak batang dan daun. Cara pemberantasannya harus disemprot dengan obat-obat insektisida, misalnya : DDT, Aldrin, Endrin, Diazinon dan sebagainya.

Rabu, 20 Juli 2016

MENGURANGI AROMA TIDAK SEDAP PADA SUSU KAMBING

Susu kambing umumnya memiliki aroma tidak sedap atau "bau prengus" istilah yang kerap di sebut oleh banyak orang. Tapi lain halnya susu kambing yang di hasilkan oleh peternak kambing etawa dari kota Tegal,jawa tengah. Susu kambing diperternakan ini tidak berbau menyengat seperti pada umumnya. Susu kambing di tempat inipun banyak disukai dan menjadi buruan warga Tegal. Warga disini menyukai susus yang tidak berbau amis, setiap hari ada saja pembeli baru bahkan dari luar kota tegal. Mereka tertarik dengan susu kambing di tempat ini. Susu kambing yang memiliki aroma tidak sedap ini dihasilkan dari jenis kambing etawa, hewan ternak ini dipelihara Arifin tidak jauh dari rumahnya, di desa debong tengah, Tegal Jawa tengah. Arifin mengatakan tidak ada perlakuan khusus pada ternaknya, kambing di pelihara menggunakan metode yang sama dengan peternak lain. Hanya saja, kambing etawa peliharaannya rutin di beri pakan tambahan berupa konsentrat yang telah difermentasi EM4. EM4 pada awalnya saya gunakan hanya untuk menambah nafsu makan ternak, tapi setelah saya amati, selain EM4 juga dapat meningkatkan produksi pada susu kambing yang dihasilkan, bau amis atau kurang sedap susu kambing berkurang. sejak itu EM4 rutin saya gunakan pada pakan ternak. Arifin memberikan daun selong atau daun petai cina, sebagai pakan utama ternaknya. Pakan hijauan di berikan pada pagi hari, sementara pakan tambahan komboran (konsentrat) di berikan pada sore hari. Komboran di buat dari campuran hijauan berupa daun Selong yang di cacah halus, katul ampas tahu, garam krosok (garam kasar), bahan tersebut di fermentasi kan menggunakan EM4. Pemberian pakan di lakukan teratur, tujuannya agar kambing memiliki siklus hidup yang baik. Siklus hidup yang di maksud adalah waktu untuk makan, istirahat dan pemerahan. Sejak aplikasi EM4, perubahan terlihat pada hewan ternak, nafsu makan kambing meningkat tidak seperti biasanya yang malas makan hijauan, kambing tidak mudah sakit dan bobot kambing bertambah cepat secara alami. Dan, yang membuat Arifin senang adalah produksi susu kambing meningkat serta susu yang di hasilkan tidak bau amis. EM4 meningkatkan produksi susu, susu segar yang dihasilkan tidak terlalu menyengat. Selain pada pakan, EM4 juga ia aplikasikan pada minuman ternak dan sanitasi kandang. Usaha ternak kambing etawa dilakukan Arifin sejak tahun 2009, berawal dari 10 ekor, hingga kini ada sebanyak 80 Ekor kambing etawa ia pelihara pada kandang bertingkat, dari ternak tersebut, sebanyak 80 liter air susu segar dapat ia panen perharinya. Tiap produksi susu perharinya habis terjual. Pembeli adalah warga Tegal dan Brebes, pembeli umumnya datang ke pertemanan sehingga ia tidak perlu repot untuk memasarkannya. Selain susu segar, ia juga dapat memperoleh penghasilan dari kotoran dan urine kambing yang ia jual sebagai bokashi dan pupuk cair. Jika dibandingkan dengan susu sapi, susu kambing jauh lebih baik manfaatnya bagi kesehatan. Susu kambing mudah di serap dan dicerna oleh tubuh sebab susu ini memiliki gelembung-gelembung lemak yang mudah memisahkan dirinya serta lebih kecil dari pada susu sapi. Susu kambing memiliki kandungan nutrisi dan mineral yang cukup lengkap dibanding susu sapi. Susu kambing etawa diklaim memiliki manfaatnya yang hampir setara dengan ASI. Susu kambing diminati oleh banyak orang, namun tidak sedikit yang tidak menyukainya, karena bau dari susu kambing. EM4 pada pakan tambahan dapat mengurangi bau pada susu kambing, hal tersebut tentu membantu dalam meningkatkan penjualan susu kqmbing. Sebelumnya, banyak orang yang tidak suka susu kqmbing karena bau yang kurang enak, tetapi kini banyak yang suka karena susu tidak menyengat lagi.

PRAKTEK LAPANGAN TERNAK RUMINANSIA

Jenis ternak ruminasia paling banyak di piara oleh masyarakat desa. Mereka para pekerja sawah rerata berternak apakah sapi, kambing dan kerbau. Diluar ptani, banyak juga yang berminat berternak sebagai tumpuan hidup. Mereka menyebut ternak sebagai "raja kaya". Mungkin dengan pertimbangan sederhana, pola pakan ternak jenis ini tidak harus dibeli, yaitu cukup hanya merumput. Mungkin karena ini juga mereka tertinggal dari pendekatan teknologi terkini dalam pengembangan pakan. Ini sebuah keniscayaan, bisa jadi karena jumlah ternaknya tidak banyak, katakan di bawah 5 Ekor. Tetapi jika memiliki ternak lebih dari 15 ekor, Sudah tidak cukup dikerjakan dengan hanya merumput. Pakan alternatif sudah harus di pikirkan. Catatan kritis harus dikemukakan adalah kebiasaan memberi pakan basah dari hijauaan segar (ngarit, merumput).Rumput basah kandungan air 80% sedang nilai protein kering hanya 4'3%. Pekerjaan merumput sangat berat. Ini tidak sebanding dengan nilai nutrisi yang di dapat. Kemampuan mencerna pakan hanya 3%. Ketika rumput segar yang di makan sampai batas kemampuan cerna, nilai pk yang hendak di gapai tidak cukup. Bukan hanya rampen (sisa pakan yang tidak termakan) sangat banyak, target pertumbuhan jadi mundur. Lamanya waktu mundur dari panen tentu sangat boros, karena jerih payah kerja peternak terbuang dengan percuma. Sangat menarik karena saat sama, banyak limbah sawah tercecer tidak terurus. Bandingkan tebon jagung kering nilai pk 9,9% rendang kedelai kering nilai pk 16,7%,dll. Fakta lapangan yang ini justru malah di bakar, Peternak lebih suka mencari rumput basah. Ada yang tersisa dan luput dari pikiran peternak lokal, bahwa ternak rumansia memiliki kemampuan mengubah solulosa menjadi sumber pakan. Semua yang pernah hijau dan melakukan pekerjaan fotosintesis dengan matahari akan menghasilkan selulosa. Bakteri rumen di perut ternak bisa mengubah selulosa sebagai sumber karbohidrat, protein, lemak serta vitamineral untuk kebutuhan pertumbuhan. Pekerjaan merumput dalam konteks ini tentu tidak praktis dan tidak produktif, terutama karena sangat berat. Semua yang pernah hijau dari limbah sawah dan limbah kebun, atau limbah industri berbasis pertanian bisa diperhitungkan sebagai sumber nutrisi ternak. Ke depan beternak berbasis limbah sawah menjadi kebutuhan. Terkait ini pertanian terpadu harus di kembangkan sebagai wacana. Semua komoditas panen selain menghasilkan produk pokok sekaligus produk sisa yang dikenal sebagai limbah sawah. Supaya produktivitas pertanian berkelanjutan, prinsip limbah sawah harus kembali ke tanah sebagai penyedia unsur hara tanah (bahan organik). Peranan probiotik untuk pertanian MKABio1 jadi sangat penting. ia mempercepat proses dekomposisi, dimana limbah sawah berubah menjadi unsur hara tanah melalui proses komposting. Bila ingin lebih produltif tarik semua limbah sawah ke kandang ternak, disimpan di gudang. Dengan treatment MKABio2 sebagai bakteri fermentasi, semua yang pernah hijau di sawah dan kebun bisa di ubah sebagai pakan ternak, termasuk limbah industri berbasis pertanian. Dengan cara mengkombinasikan bahan pakan secara kreatif seperti di sampaikan di atas,limbah sawah menjadi ransum pakan ternak. Dengan pola ini beternak bisa dikerjakan dengan cara mudah, murah hasil melimpah ada yang salah di kerjakan peternak selama ini, yaitu tidak mengurus kencing dan kotoran ternak. Hendaknya ini di proses menjadi kompos dan pestisida kotoran ternak.Satu yang sangat produktif adalah untuk mensentingekosistem kolam ikan. Dengan tersedianya kompos, Kam ikan jadi sangat produktif terutama untuk merangsang munculnya plankton sebagai ikan alam. Ekosistem ikan akan hidup, angka kematian yang kecil dan pertumbuhan yang cepat
TriSutrisno. Diberdayakan oleh Blogger.

Cari Blog Ini

Followers

Minggu, 21 Agustus 2016

CARA MENANAM PADI YANG BAIK DAN BENAR

Posted By: Unknown - 18.44.00
Cara
menanam padi yang baik dan benar - Bagi para petani tentu tidak ada yang memuaskan selain mendapatkan hasil panen yang super dan banyak, nah kali ini saya hanya akan membahas tentang bagaimana cara menanam padi yang baik dan benar agar mendapatkan hasil panen yang maksimal. Menanam padi tentunya tidak lepas dari sawah, didataran rendah akan sangat was-was menanam padi ketika musim penghujan, karena biasanya banjir datang dan menenggelamkan lahan para petani, tetapi saya disini bukan untuk menjelaskan bagaimana cara mengatasi banjir yhaaa....tapi menjelaskan tentang bagaimana cara menanam padi yang baik dan benar. Nah berikut penjelasannya....
1.Pengolahan TanahPengolahan tanah untuk penanaman padi harus sudah disiapkan sejak dua bulan penanaman. Pelaksanaanya dapat dilakukan dengan dua macam cara yaitu dengan cara tradisional dan cara modern. • Pengolahan tanah sawah dengan cara tradisional, yaitu pengolahan tanah sawa dengan alat-alat sederhana seperti sabit, cangkul, bajak dan garu yang semuaya dilakukan oleh nusia atau dibantu ooleh binatang misalnya, kerbau dan sapi. • Pengolahan tanah sawah dengan cara modern yaitu pengolahaan tanah sawa yang dilaukan dengan mesin. Dengan traktor dan alat-alat pengolahan tanah yang serba dapat kerja sendiri. 1. Pembersihan Sebelum tanah sawa dicangkul harus dibersihkan lebih dahulu dari jerami-jerami atau rumput-rumput yang ada. Dikumpulkan di satu tempat atau dijadikan kompos. Sebaiknya jangan dibakar, sebab pembakaran jerami itu akan menghilangkan zat nitrogen yang sangat penting bagi pertumbuhan tanaman. 2. Pencangkulan Sawah yang akan dicangkul harus digenagi air terlebih dahulu agar tanah menjjadi lunak dan rumput-rumputnya cepat membusuk. Pekerjaan pencangkulan ini dilanjutkan pula dengan perbaikan pematang-pematang yang bocor. 3. Pembajakan Sebelum pembajakan, sawah sawah harus digenangi air lebih dahulu. Pembajakan dimulai dari tepi atau dari tengah petakan sawah yang dalamnya antara 12-20 cm. tujuan pembajakan adalah mematikan dan membenamkan rumput, dan membenamkan bahan-bahan organis seperti : pupuk hijau, pupuk kandang, dan kompos sehingga bercampur dengan tanah. Selesai pembajakan sawah digenagi air lagi selama 5-7 hari untuk mempercepat pembusukan sisa-sisa tanaman dan melunakan bongkahan-bongkahan tanah. 4. Penggaruan Pada waktu sawah akan digaru genangan air dikurangi. Sehingga cukup hanyya untuk membasahi bongkahan-bongkahan tanah saja. Penggaruan dilakukan berrulang-ulang sehingga sisa-sisa rumput terbenam dan mengurangi perembesan air ke bawah. Setelah penggaruan pertama selesai, sawah digenagi air lagi selama 7-10 hari, selang beberapa hari diadakan pembajakan yyang kedua. Tujusnnya yaitu: meratakan tanah, meratakan pupuk dasar yang dibenamkan, dan pelumpuran agar menjadi lebih sempurna. Pencarian mutu benih yang akan dipakai:Siapkan kain ukuran 20 cm x 30 cm.Siapkan benih sebanyak 100 butir kemudian direndam dalam air selama ± 2 jam.Benih yang sudah direndam diletakkan di atas, kain yang sudah dibasahi (lembab). Tunggu 3-5 hari, kemudian hitung benih yang berkecambah. Kalau benih yang berkecambah lebih dari 90 butir, berarti benih tersebut bermutu tinggi. Memilih Tempat PesemaianTempat untuk membuat pesemaian merupakan syarat yang harus diperhatikan agar diperoleh bibit yang baik.*Tanahnya harus yang subur, banyak mengandung humus, dan gembur.*Tanah itu harus tanah yang terbuka, tidak terlindung oleh pepohonan, sehingga sinar matahari dapat diterima dan dipergunakan sepenuhnya.*Dekat dengan sumber air terutama untuk pesemaian basah, sebab pesemaian banyak membutuhkan air. Sedangkan pesemaian kering dimaksudkan mudah mendapatkan air untuk menyirami apabila persemaian itu mengalami kekeringan.*Apabila areal yang akan ditanami cukup luas sebaiknya tempat pembuatan pesemaian tidak berkumpul menjadi satu tempat tetapi dibuat memencar. Hal itu untuk menghemat biaya atau tenaga pengangkutannya. Mengerjakan Tanah Untuk PesemaianTanah pesemaian harus mulai dikerjakan kurang lebih 50 hari sebelum penanaman. Karena adanya dua jenis padi, yaitu padi basah dan ppadi kering, maka tanah pesemaian juga dapat dibedakan atas pesemaian basah dan pesemaian kering. • Pesemaian BasahDalam membuat pesemaian basah harus dipilih tanah sawah yang betul-betul subur. Rumput-rumput dan jerami yang masih tertinggal harus dibeersihkan lebih dulu. Kemudian sawah digenangi air, maksud digenagi air ini agar tanag menjadi klunak, rumpput-rumputan yang akan tumbuh menjadi mati, dan bermacam-macam serngga yang dapat merusak bibit mmati pula. Selanjutnya, apabila tanah sudah cukup lunak lalau dibajak/digaru dua kali atau tanah menjadi halus. Pada saat itu juga sekaligus dibuat petakan-petakan dan memperbaiki pematang. Sebagai ukuran dsar luas pesemaian yang harus dibuat kurang lebih 1/20 dari araeal sawa yang akan ditanamai. Jadi apabila sawwah yang akan ditanami seluas 1Ha, maka luas pesemaian yang harus dibuat adalah 1/20 x 10.000 m² = 500 m². Adapun biji yang dibutuhkan adalah kurang lebih 75 gram biji setiap 1 m², atau sebanyak kurang lebih 40 kg.• Pesemaian KeringPrinsip pembuatan pesemaian kering sama dengan pesemaian basah. Rumpu-rumput dan sisa-sisa jerami yang ada harus dibersihkan terlebih dahulu. Tanah dibolak-balik dengan bajak dan digaru, atau bisa dan halus. juga memakai cangkul yang terpenting tanah menjadi gembur.Setelah tanaha menjadi halus, diratakan dan dibuat bedenganbedengan. Adapun ukuran bedengan sebagai berikut : Tinggi 20 cm, lebar 120 cm, panjang 500-600 cm.Antara bedengan yang satu dengan yang lain diberi jarak 30 cm sebagai selokan yang dapat digunakan untuk memudahkan : Penaburan biji, pengairan, pemupukan, penyemprotan hama, penyiangan, dan pencabutan bibit. Penaburan BijiUntuk memilih biji-biji yang bernas dan tidak, biji harus direndam dalam air. Biji-biji yang bernas akan tenggelam sedangkan yang biji-biji yang hampa akan terapung. Dan biji-biji yang terapaung bisa dibuang. Maksud perendaman selain memilih biji yang bernas, biji juga agar cepat berkecambah. Lama perendaman cukup 24 jam, kemudian bijhi diambil dari rendaman lalu di peram dibungkus memakai daun pisang dan karung. Pemeraman dibiarkan selama 8 jam.Apabila biji sudah berkecambah dengan panjang 1 mm, maka biji disebar ditempat pesemaian. Diusahakan agar penyebaran biji merata, tidak terlalu rapat dan tidak terlalu jarang. Apabila penyebarannya terlalu rapat akan mengakibatkan benih yang tumbuh kecil-kecil dan lemah, tetapi penyebaran yang terlalu jarang biasanya menyebabkan tumbuh benih tidak merata. Pemeliharaan Pesemaian• PengairanPada pesemaian basah, begitu biji ditaburkan terus digenangi air selama 24 jam, baru dikeringkan. Genangan air dimaksudkan agar biji yang disebar tidak berkelompok-kelompok sehingga dapat merata. Adapun pengeringan setelah penggenangan selama 24 jam itu dimaksudkan agar biji tidak membusuk dan mempercepat pertumbuhaan.Pada pesemaian kering, pengairan dilakukan dengan air rembesan. Air dimasukan dalam selokan antara bedengan-bedengan, sehingga bedengan akan terus-menerus mendapatkan air dan benih akan tumbuh tanpa mengalami kekeringan. Apabila benih sudah cukup besar, penggenangan dilakukan dengan melihat keadaan. Pada bedengan pesemaian bila banyak ditumbuhi rumput, perlu digenagi aiar. Apabila pada pesemaian tidak ditumbuhi rumput, maka penggenangan air hanya kalau memerlukan saja.• PengobatanUntuk menjaga kemungkinan serangan penyakit, pesemaian perlu disemprot dengan Insektisida 2 kali, yaitu 10 hari setelah penaburan dan sesudah pesemaian berumur 17 hari.• Pemupukan PenanamanPemilihan Bibit:Pekerjaan penanaman didahului dengan pekerjaan pencabutan bibit di pesemaian. Bibit yang akan dicabut adalah bibit yang sudah berumur 25-40 hari (tergantung jenisnya), berdaun 5-7 helai. Sebelum pesemaian 2 atau 3 hari tanah digenangi air agar tanah menjadi lunak dan memudahkan pencabutan. Caranya, 5 sampai 10 batang bibit kita pegang menjadi satu kemudian ditarik ke arah badan kita, usahakan batangnya jangan sampai putus. Ciri-ciri bibit yang baik antara lain:• Umurnya tidak lebih dari 40 hari• Tingginya kurang lebih dari 40 hari• Tingginya kurang lebih 25 cm• Berdaun 5-7 helai• Batangnya besar dan kuat• Bebas dari hama dan penyakitBibit yang telah dicabut lalu diikat dalam satu ikatan besar untuk memudahkan pengangkutan. Bibit yang sudah dicabut harus segera ditanam, jangan sampai bermalam. Penanaman padi yang baik harus menggunakan larikan ke kanan dank e kiri dengan jjarak 20 x 20 cm, hal ini untuk memudahkan pemeliharaan, baik penyiangan atau pemupukan dan memungkinkan setiap tanaman memperoleh sinar matahari yang cukup dan zat-zat makanan secara merata.Dengan berjalan mundur tangan kiri memegang bibit, tangan kanan menanam, tiap lubang 2 atau 3 batang bibit, dalamnya kira-kira3 atau 4 cm. usahakan penanaman tegak lurus jangan sampai miring.Usahakan penanaman bibit tidak terlalu dalam ataupun terlalu dangkal. Bibit yang ditanam terlalu dalam akan menghambat pertumbuhan akar dan anakannya sedikit. Bibit yang ditanam terlalu dangkal akan menyebabkan mudah reba atau hanyut oleh aliran air. Dengan demiikian jelas bahwa penanaman bibit yang terlalu dalam maupun terlalu dangkal akan berpengaruh pada hasil produksi. PemeliharaanPengairan: Air yang dipergunakan untuk pengairan padi di sawah adalah air yang berasal dari sungai, sebab air sungai banyak mengandung lumpur dan kotoran-kotoran yang sangat berguna untuk menambah kesuburan tanah dan tanaman. Air yang berasal dari mata air kurang baik untuk pengairan sawah, sebab air itu jernih, tidak mengandung lumpur dan kotoran. Memasukan air kedalam sawah dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:Air yang dimasukan ke petakan-petakan sawah adalah air yang berasal dari saluran sekunder. Air dimasukan ke petakan sawah melalui saluran pemasukan, dengan menghentikan lebih dahulu air pada saluran sekunder. Untuk menjaga agar genangan air didalam petakan sawah itu tetap, jangan lupa dibuat pula lubang pembuangan. Lubang pemasukan dan lubang pembuangan tidak boleh dibuat lurus. Hal ini dimaksudkan agar ada pengendapan lumpur dan kotoran-kotoran yang sangat berguna bagi pertumbuhan tanaman. Apabila lubang pemasukan dan lubang pembuangan itu dibuat lurus, maka air akan terus mengalir tanpa adanya pengendapan.Pada waktu mengairi tanaman padi di sawah, dalamnya air harus diperhatikan dan disesuaikan dengan umur tanaman tersebut. Kedalaman air hendaknya diatur dengan cara sebagai berikut:Tanaman yang berumur 0-8 hari dalamnya air cukup 5 cm.Tanaman yang berumur 8-45 hari dalamnya air dapat ditambah hingga 10-20 cm.Tanaman padi yang sudah membentuk bulir dan mulai menguning dalamnya air dapat ditambah hingga 25 cm. setelah itu dikurangi sedikit demi sedikit.Sepuluh hari sebelum panen sawah dikeringkan sama sekali. Agar padi dapat masak bersama-sama. Penyiangan dan PenyulamanSetelah penanaman, Apabila tanaman padi ada yang mati harus segera diganti (disulam). Tanaman sulam itu dapat menyamai yang lain, apabila penggantian bibit baru jangan sampai lewat 10 hhari sesudah tanam.Selain penyulaman yang perlu dilakukan adalah penyiangan agar rumput-rumput liar yang tumbuh di sekitar tanaman padi tidak bertumbuh banyak dan mengambil zat-zat makanan yang dibutuhkan ttanaman padi. Penyiangan dilakukan dua kali yang pertama setelah padi berumur 3 minggu dan yang kedua setelah padi berumur 6 minggu. PemupukanPemupukan dilakukan guna untuk menambah zat-zat dan unsur-unsur makanan yang dibutuhkan oleh tanaman di dalam tanah, juga agar tanaman yang ditanam mendapatkan asupan zat-zat yang dibutuhkan oleh tanah dan tanaman itu sendiri. Untuk tanaman padi, pupuk yang digunakan antara lain:1. Pupuk alam, sebagai pupuk dasar yang diberikan 7-10 hari sebelum tanaman dapat digunakan pupuk-pupuk alam, misalnya: pupuk hijau, pupuk kandang, dan kompos. Banyaknya kira-kira 10 ton / ha.2. Pupuk buatan diberikan sesudah tanam, misalnya: ZA/Urea, DS/TS, dan ZK. Adapun manfaat pupuk tersebut sebagai berikut:ZA/Urea : menyuburkan tanah, mempercepat tumbuhnya anakan, mempercepat tumbuhnya tanaman, dan menambah besarnya gabah.DS/TS : mempercepat tumbuhnya tanaman, merangsang pembungaan dan pembentukan buah, mempercepat panen.ZK : memberikan ketahanan tanaman terhadap hama / penyakit, dan mempercepat pembuatan zat pati. Pemberantasan Hama / PenyakitBurung, banyak yang menyerang padi sedang menguning, gunakan benda-benda untuk menghalaunya.Walang sangit, penyerangan dilakukan saat padi masih muda, walang sangit dapat diberantas dengan disemprot menggunakab DDT atau disuluh (dipasang lampu).Tikus, hewan yang satu ini dapat merugikan petani dengan jumlah besar kerena mereka dapat merusak areal yang cukup luas dengan waktu yang tidak lama. Tikus dapat diberantas dengan gropyokan atau dengan member umpan yang berupa ketela, jagung dan sebagainya yang dicampur dengan phospit.Ulat serangga, serangga-serang itu bertelur pada daun, apabila menetas ulatnya merusak batang dan daun. Cara pemberantasannya harus disemprot dengan obat-obat insektisida, misalnya : DDT, Aldrin, Endrin, Diazinon dan sebagainya.

Rabu, 20 Juli 2016

MENGURANGI AROMA TIDAK SEDAP PADA SUSU KAMBING

Posted By: Unknown - 23.48.00
Susu kambing umumnya memiliki aroma tidak sedap atau "bau prengus" istilah yang kerap di sebut oleh banyak orang. Tapi lain halnya susu kambing yang di hasilkan oleh peternak kambing etawa dari kota Tegal,jawa tengah. Susu kambing diperternakan ini tidak berbau menyengat seperti pada umumnya. Susu kambing di tempat inipun banyak disukai dan menjadi buruan warga Tegal. Warga disini menyukai susus yang tidak berbau amis, setiap hari ada saja pembeli baru bahkan dari luar kota tegal. Mereka tertarik dengan susu kambing di tempat ini. Susu kambing yang memiliki aroma tidak sedap ini dihasilkan dari jenis kambing etawa, hewan ternak ini dipelihara Arifin tidak jauh dari rumahnya, di desa debong tengah, Tegal Jawa tengah. Arifin mengatakan tidak ada perlakuan khusus pada ternaknya, kambing di pelihara menggunakan metode yang sama dengan peternak lain. Hanya saja, kambing etawa peliharaannya rutin di beri pakan tambahan berupa konsentrat yang telah difermentasi EM4. EM4 pada awalnya saya gunakan hanya untuk menambah nafsu makan ternak, tapi setelah saya amati, selain EM4 juga dapat meningkatkan produksi pada susu kambing yang dihasilkan, bau amis atau kurang sedap susu kambing berkurang. sejak itu EM4 rutin saya gunakan pada pakan ternak. Arifin memberikan daun selong atau daun petai cina, sebagai pakan utama ternaknya. Pakan hijauan di berikan pada pagi hari, sementara pakan tambahan komboran (konsentrat) di berikan pada sore hari. Komboran di buat dari campuran hijauan berupa daun Selong yang di cacah halus, katul ampas tahu, garam krosok (garam kasar), bahan tersebut di fermentasi kan menggunakan EM4. Pemberian pakan di lakukan teratur, tujuannya agar kambing memiliki siklus hidup yang baik. Siklus hidup yang di maksud adalah waktu untuk makan, istirahat dan pemerahan. Sejak aplikasi EM4, perubahan terlihat pada hewan ternak, nafsu makan kambing meningkat tidak seperti biasanya yang malas makan hijauan, kambing tidak mudah sakit dan bobot kambing bertambah cepat secara alami. Dan, yang membuat Arifin senang adalah produksi susu kambing meningkat serta susu yang di hasilkan tidak bau amis. EM4 meningkatkan produksi susu, susu segar yang dihasilkan tidak terlalu menyengat. Selain pada pakan, EM4 juga ia aplikasikan pada minuman ternak dan sanitasi kandang. Usaha ternak kambing etawa dilakukan Arifin sejak tahun 2009, berawal dari 10 ekor, hingga kini ada sebanyak 80 Ekor kambing etawa ia pelihara pada kandang bertingkat, dari ternak tersebut, sebanyak 80 liter air susu segar dapat ia panen perharinya. Tiap produksi susu perharinya habis terjual. Pembeli adalah warga Tegal dan Brebes, pembeli umumnya datang ke pertemanan sehingga ia tidak perlu repot untuk memasarkannya. Selain susu segar, ia juga dapat memperoleh penghasilan dari kotoran dan urine kambing yang ia jual sebagai bokashi dan pupuk cair. Jika dibandingkan dengan susu sapi, susu kambing jauh lebih baik manfaatnya bagi kesehatan. Susu kambing mudah di serap dan dicerna oleh tubuh sebab susu ini memiliki gelembung-gelembung lemak yang mudah memisahkan dirinya serta lebih kecil dari pada susu sapi. Susu kambing memiliki kandungan nutrisi dan mineral yang cukup lengkap dibanding susu sapi. Susu kambing etawa diklaim memiliki manfaatnya yang hampir setara dengan ASI. Susu kambing diminati oleh banyak orang, namun tidak sedikit yang tidak menyukainya, karena bau dari susu kambing. EM4 pada pakan tambahan dapat mengurangi bau pada susu kambing, hal tersebut tentu membantu dalam meningkatkan penjualan susu kqmbing. Sebelumnya, banyak orang yang tidak suka susu kqmbing karena bau yang kurang enak, tetapi kini banyak yang suka karena susu tidak menyengat lagi.

PRAKTEK LAPANGAN TERNAK RUMINANSIA

Posted By: Unknown - 02.15.00
Jenis ternak ruminasia paling banyak di piara oleh masyarakat desa. Mereka para pekerja sawah rerata berternak apakah sapi, kambing dan kerbau. Diluar ptani, banyak juga yang berminat berternak sebagai tumpuan hidup. Mereka menyebut ternak sebagai "raja kaya". Mungkin dengan pertimbangan sederhana, pola pakan ternak jenis ini tidak harus dibeli, yaitu cukup hanya merumput. Mungkin karena ini juga mereka tertinggal dari pendekatan teknologi terkini dalam pengembangan pakan. Ini sebuah keniscayaan, bisa jadi karena jumlah ternaknya tidak banyak, katakan di bawah 5 Ekor. Tetapi jika memiliki ternak lebih dari 15 ekor, Sudah tidak cukup dikerjakan dengan hanya merumput. Pakan alternatif sudah harus di pikirkan. Catatan kritis harus dikemukakan adalah kebiasaan memberi pakan basah dari hijauaan segar (ngarit, merumput).Rumput basah kandungan air 80% sedang nilai protein kering hanya 4'3%. Pekerjaan merumput sangat berat. Ini tidak sebanding dengan nilai nutrisi yang di dapat. Kemampuan mencerna pakan hanya 3%. Ketika rumput segar yang di makan sampai batas kemampuan cerna, nilai pk yang hendak di gapai tidak cukup. Bukan hanya rampen (sisa pakan yang tidak termakan) sangat banyak, target pertumbuhan jadi mundur. Lamanya waktu mundur dari panen tentu sangat boros, karena jerih payah kerja peternak terbuang dengan percuma. Sangat menarik karena saat sama, banyak limbah sawah tercecer tidak terurus. Bandingkan tebon jagung kering nilai pk 9,9% rendang kedelai kering nilai pk 16,7%,dll. Fakta lapangan yang ini justru malah di bakar, Peternak lebih suka mencari rumput basah. Ada yang tersisa dan luput dari pikiran peternak lokal, bahwa ternak rumansia memiliki kemampuan mengubah solulosa menjadi sumber pakan. Semua yang pernah hijau dan melakukan pekerjaan fotosintesis dengan matahari akan menghasilkan selulosa. Bakteri rumen di perut ternak bisa mengubah selulosa sebagai sumber karbohidrat, protein, lemak serta vitamineral untuk kebutuhan pertumbuhan. Pekerjaan merumput dalam konteks ini tentu tidak praktis dan tidak produktif, terutama karena sangat berat. Semua yang pernah hijau dari limbah sawah dan limbah kebun, atau limbah industri berbasis pertanian bisa diperhitungkan sebagai sumber nutrisi ternak. Ke depan beternak berbasis limbah sawah menjadi kebutuhan. Terkait ini pertanian terpadu harus di kembangkan sebagai wacana. Semua komoditas panen selain menghasilkan produk pokok sekaligus produk sisa yang dikenal sebagai limbah sawah. Supaya produktivitas pertanian berkelanjutan, prinsip limbah sawah harus kembali ke tanah sebagai penyedia unsur hara tanah (bahan organik). Peranan probiotik untuk pertanian MKABio1 jadi sangat penting. ia mempercepat proses dekomposisi, dimana limbah sawah berubah menjadi unsur hara tanah melalui proses komposting. Bila ingin lebih produltif tarik semua limbah sawah ke kandang ternak, disimpan di gudang. Dengan treatment MKABio2 sebagai bakteri fermentasi, semua yang pernah hijau di sawah dan kebun bisa di ubah sebagai pakan ternak, termasuk limbah industri berbasis pertanian. Dengan cara mengkombinasikan bahan pakan secara kreatif seperti di sampaikan di atas,limbah sawah menjadi ransum pakan ternak. Dengan pola ini beternak bisa dikerjakan dengan cara mudah, murah hasil melimpah ada yang salah di kerjakan peternak selama ini, yaitu tidak mengurus kencing dan kotoran ternak. Hendaknya ini di proses menjadi kompos dan pestisida kotoran ternak.Satu yang sangat produktif adalah untuk mensentingekosistem kolam ikan. Dengan tersedianya kompos, Kam ikan jadi sangat produktif terutama untuk merangsang munculnya plankton sebagai ikan alam. Ekosistem ikan akan hidup, angka kematian yang kecil dan pertumbuhan yang cepat

Copyright © BERTERNAK DAN BERKEBUN™ is a registered trademark.

Designed by Templateism. Hosted on Blogger Platform.